Gempa Maroko

Mengenal Masjid Koutoubia, Warisan UNESCO yang Dibangun Sejak Tahun 1147 Hancur Akibat Gempa Maroko

Mengenal Masjid Koutoubia, warisan UNESCO yang hancur akibat Gempa Maroko. Masjid tua tersebut dibangun pada tahun 1147

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Mengenal Masjid Koutoubia, warisan UNESCO yang hancur akibat Gempa Maroko. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Mengenal Masjid Koutoubia, warisan UNESCO yang hancur akibat Gempa Maroko.

Adapun Masjid Koutoubia dibangun pada tahun 1147.

Masjid tua warisan UNESCO ini menjulang di atas alun-alun Jemaa El Fna yang luas, jantung kota Marrakesh.

Masjid Koutoubia didirikan pada tahun 1147 oleh khalifah Almohad Abd al-Mu'min tepat setelah ia menaklukkan Marrakesh dari Almoravid.

Versi kedua dari masjid ini seluruhnya dibangun kembali oleh Abd al-Mu'min sekitar tahun 1158, dengan Ya'qub al-Mansur kemungkinan menyelesaikan pembangunan menaranya sekitar tahun 1195.

Masjid kedua ini adalah struktur yang berdiri saat ini. Ini dianggap sebagai contoh klasik dan penting dari arsitektur Almohad dan arsitektur masjid Maroko pada umumnya.

Mengenal Masjid Koutoubia, warisan UNESCO yang hancur akibat Gempa Maroko.
Mengenal Masjid Koutoubia, warisan UNESCO yang hancur akibat Gempa Maroko. (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Masjid ini memiliki menara setinggi 77 meter (253 kaki), dihiasi dengan berbagai motif lengkungan geometris dan di atasnya.

Lalu terdapat juga puncak menara dan bola logam, yang dikenal sebagai “atap Marrakesh.”

Ini mungkin menginspirasi bangunan lain seperti Giralda di Seville dan Menara Hassan di Rabat yang dibangun tak lama setelah itu di era yang sama.

Namun, warisan UNESCO ini kini hancur akibat Gempa Maroko.

Baca juga: Momen Pria Peluk PlayStation 5 saat Gempa Maroko, Berlari Keluar Tanpa Baju dan Alas Kaki

Baca juga: Cristiano Ronaldo Bantu Korban Gempa Maroko, Jadikan Hotel Mewahnya Tempat Mengungsi

Pihak berwenang menyatakan tingkat kerusakan masjid belum diketahui secara pasti.

Dimana sebagian besar situs bersejarah utama di kota tua itu juga mengalami kerusakan dengan tingkat yang berbeda.  

Direktur regional Unesco, Eric Falt, mengatakan kepada Morocco World News bahwa kerusakan yang terjadi jauh lebih signifikan dari yang diperkirakan.

"Masjid Koutoubia yang bersejarah di Marrakesh, Maroko, tidak runtuh meskipun bangunan di dekatnya runtuh setelah gempa bumi di Maroko," ujar postingan akun media lokal di platform X, Globe Eye News.

GEMPA TERKINI: Detik-detik Maroko Diguncang Gempa Magnitudo 6,8, Warga Panik, 296 Orang Tewas
GEMPA TERKINI: Detik-detik Maroko Diguncang Gempa Magnitudo 6,8, Warga Panik, 296 Orang Tewas (Twitter)


Tak hanya masjid Koutoubia, gempa berkekuatan magnitudo 6,8 itu juga merusak bangunan bersejarah Yahudi, yakni kota tua Marrakesh, pusat wisata Maroko.

Marrakesh sendiri masuk dalam daftar Warisan Dunia Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization atau UNESCO).

Dalam setahun tempat wisata ini diperkirakan dapat menarik perhatian puluhan ribuan turis mancanegara.

Hingga tempat wisata edukasi Rohani ini, dapat menopang 7 persen perekonomian Maroko.

Namun imbas kerusakan ini, Maroko kini kehilangan pundi - pundi pendapatan dari sektor wisata.

Bank Dunia memproyeksikan bahwa kerugian yang diderita Maroko mencapai 10,7 miliar dolar AS hingga membuat produk domestik bruto (PDB) negara anjlok 0,2 persen , sebagaimana dikutip dari The National News.

 

Korban Tewas Gempa Maroko Mencapai 2.012 Orang

Diketahui berdasarkan data terbaru Kementerian Dalam Negeri Maroko, Minggu (10/9/2023) dilansir dari AP, jumlah korban tewas mencapai 2.012 orang.

Sebanyak 2.059 orang juga mengalami luka, dan 1.303 orang lainnya dalam kondisi kritis.

Pusat gempa berada di Pegunungan High Atlas Maroko yang berjarak 74 kilometer sebelah tenggara kota Marrakesh.

Getaran gempa juga terasa hingga Huelva dan Jaen di Andalusian Spanyol selatan.

Gempa yang terjadi pukul 23.11 waktu setempat tersebut menyebabkan penduduk keluar berhamburan ke jalan untuk menyelamatkan diri.

Selain itu, gempa juga menimbulkan kerusakan rumah penduduk.

Sejumlah bangunan bersejarah yang menjadi situs warisan dunia UNESCO disebutkan runtuh akibat gempa dahsyat terbesar sejak 120 tahun ini.

Pemerintah Maroko mengumumkan masa berkabung selama tiga hari usai wilayahnya diguncang gempa.

Angkatan bersenjata juga menerjunkan tim penyelamat untuk menyalurkan air minum bersih, makanan, tenda, dan selimut di wilayah terdampak, sebagaimana dilaporkan BBC.

Menurut pakar geofisika dan iklim dari University College London, Bill McGuire, banyaknya bangunan yang rusak akibat gempa Maroko disebabkan karena wilayah ini jarang dilanda gempa.

Sehingga bangunan tidak dibangun dengan cukup kuat untuk mengatasi goncangan gempa.

"Masalahnya adalah bahwa di tempat-tempat yang jarang terjadi gempa bumi yang merusak. Sehingga banyak yang runtuh, yang mengakibatkan tingginya jumlah korban jiwa," kata McGuire.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, gempa Maroko menjadi gempa terbesar yang pernah terjadi sepanjang sejarah negara ini.

(*/tribun-medan.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved