Berita Viral
Syok Ibu Dapati Badan Bayinya Merah-merah, Usia 13 Bulan Sudah Dikeroki Pengasuh, Dikira Masuk Angin
Tia mengungkap punggung bayi tersebut memerah karena dikerok oleh pengasuh tanpa sepengetahuan sang ibu.
TRIBUN-MEDAN.com - Syok ibu dapati badan bayinya merah-merah karena dikeroki pengasuh.
Viral di media sosial curhatan seorang ibu lantaran menemukan anaknya dengan kondisi merah-merah pada punggungnya usai dikerok oleh pengasuhnya.
Peristiwa tersebut viral setelah diunggah di akun TikTok @tia.rochman.

Ibu tersebut menceritakan bahwa ia pertama kali menemukan anaknya dalam kondisi tersebut usai pulang kerja.
Melalui lima slide foto yang diunggah, sang ibu, yang bernama Tia, mengungkap punggung bayi tersebut memerah karena dikerok oleh pengasuh tanpa sepengetahuan sang ibu.
Ia mengatakan bahwa anaknya tersebut mengalami bekas kerokan berwarna merah kebiruan.
Pengasuhnya melakukan hal tersebut karena anaknya mengalami perut kembung.
Baca juga: Usai Richard Lee, Wajah Asli Bos Skin Care Mira Hayati Viral Diungkap Kamera Wartawan
"Bayi baru 13 bulan. Nangis banget dikerokin sampai kayak gini sama susnya. Pas baru sampai rumah habis pulang kerja, susnya langsung bilang gini, 'Bu maaf ya bu, Baim saya kerokin'," tulisnya dikutip dari akun TikTok @tia.rochman.
"Kata bibi jam 11 siang Baim rewel dan lemas, padahal biasanya aktif nggak pernah merengek. Pas dicek badannya keringat dingin dan perutnya kembung," sambungnya.
Pengasuhnya mengeroki punggung bayi menggunakan koin seribu.

Alhasil, bayinya terus-terusan menangis lantaran merasa sakit usai dikerok.
Dikira Masuk Angin
Sang pengasuh mengira bayi tersebut mengalami masuk angin, sehingga tanpa pikir panjang, ia langsung kerokin punggung bayi hingga memerah kebiruan.
"Pas sampai rumah, habis pulang kerja, Bibi (Susnya Baim) langsung minta maaf anaknya dikerokin. Kata Bibi sekitar jam 11 siang Baim rewel, lemas.
Padahal biasanya aktif dan engga pernah merengek. Pas dicek badannya keringat dingin, perutnya kembung," lanjut sang ibu.
Baca juga: VIRAL Prajurit TNI Nyamar Jadi Tukang Batagor demi Dekati Gadis Ponpes, Akhirnya Kini Menikah
Dilansir dari Serambinews, Tia mengungkap ternyata susternya sejak dulu memiliki kebiasaan mengerok keempat anaknya ketika sakit.
Kebiasaan itulah yang kemudian terbawa sehingga dia melakukan hal yang sama kepada anak yang diasuhnya.
"Jadi Bibi ini sejak ngurusin keempat anaknya dia sendiri memang kalo masuk angin suka kerokan. Jadi dia coba kerokin Baim pelan-pelan pakai koin seribu, katanya langsung merah-merah," jelas sang ibu.
Mengetahahui kejadian itu, ibu dari bayi tersebut kaget dan merasa sedih. Dia kemudian melarang susternya untuk melakukan hal yang sama ketika bayinya sakit.
Baca juga: VIRAL Bupati Dilaporkan karena Kasus Rudapaksa, Kini Justru Nikahi Korbannya, Dikecam Menteri PPPA
Pada unggahan berbeda, sang ibu mengatakan jika bayinya sudah dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut dan untungnya sang bayi saat ini sudah pulih.
Maafkan Pengasuh
Meski bayinya sudah "dikerok" tanpa sepengetahuan sang ibu, namun Tia tetap memaafkan pengasuhnya itu.
Menurutnya, pengasuh melakukan hal itu karena dilatarbelakangi atas minimnya informasi.
Tak hanya itu, Tia juga mempertimbangkan kondisi ekonomi pengasuh anaknya, apalagi saat ini pengasuhnya merupakan seorang janda empat anak dan tinggal seorang diri tanpa keluarga.
"Beliau anak satu-satunya jadi tidak memiliki sanak saudara, yang beliau miliki saat ini hanya seorang ibu yang sudah renta yang saat ini mengurus anak-anak karena bibi harus bekerja. bibi adalah satu satunya tulang punggung keluarga," kata dia.

ASTAGFIRULLAH curhatan pilu ibu syok lihat bayinya umur 13 bulan dikeroki pengasuh sampai kulit merah, putuskan maafkan pelaku.
Selain memberikan gaji, selama ini Tia juga membantu mengurus beberapa keperluan anak dari pengasuhnya dan sering memberikan santunan berupa sembako dan uang.
(*/Tribun-Medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.