Cekcok Kepsek dengan Guru SMPN 15

Duduk Perkara Cekcok Kepsek SMP N 15 Tiurmaida Situmeang dengan Guru, Kadis Pendidikan Angkat Bicara

Laksamana Putra Siregar mengatakan pihaknya telah memberikan teguran secara tertulis kepada Kepala Sekolah bersangkutan, Tiurmaida Situmeang.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
Istimewa
Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Laksamana Putra Siregar akan memanggil kepala sekolah dan guru di SMPN 15 Kota Medan, terkait viralnya video sejumlah guru menangis di sekolah tersebut. 

Kemudian karena beberapa guru ingin mengajukan pindah dan menghadap ke dinas, Kepsek tersebut menganggap pihaknya melakukan pemberontakan.

"Makanya beberapa surat peringatan di layangkan ke kami. Karena dianggap kami tidak mau ikut aturannya," jelasnya.

Dikatakan Poni, pihaknya siap pensiun dini jika Kepsek tersebut tidak diganti.

"Karena kami sudah tidak tahan dikatakan guru pemberontak, siswa buangan, guru buangan. Sakit hati saya murid saya dibilang siswa buangan. Makanya kalau ini tidak diturunkan juga Kepseknya. Saya pribadi siap pensiun dini," jelasnya.

Sementara saat hendak diwawancarai, Kepala Sekolah SMPN 15, dikatakan sedang tidak berada di sekolah.

Sehingga awak media melakukan wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah SMPN 15 Suhartini.
Menurut Suhartini jika permasalahan gaji belum dibayarkan, dirinya sebagai Wakasek pun belum menerima gaji untuk bulan ini.

Namun, Suhartini mengaku tidak mengetahui, apa penyebab gaji tersebut belum dibayarkan.

"Saya pun telat gajinya. Ini kami pun mau menghadap ke dinas apa alasan telat gajinya. Kalau ditanya ke bendahara, bendahara bilang ibu belum mau tandatangani. Kami juga hanya menunggu di sini jadi bukan mereka saja," jelasnya.

Diterangkannya permasalah Kepsek dengan sejumlah guru tersebut, ia juga ingin menentramkan.

"Terus terang saya pun ingin menentramkan. Tapi saya juga heran kenapa yang awalnya yg bermasalah tiga orang jadi menambah delapan orang," jelasnya.

Jika dibilang ada intimidasi Kepsek dan apa alasan, itu hanya pihak guru lah yang mengetahui.

"Hanya guru itu lah yang bisa merasakan di intimidasi seperti apa dan apa alasan Kepsek itu hanya antara kepsek dan guru itulah yang tahu," ucapnya.

Kalau dari Kepsek, katanya, Kepsek menuduh guru-guru tersebut melapor ke dinas.

"Saya dengar guru ini dari kepsek ke dinas mau melakukan kudeta. Dan saya lihat ada foto mereka (para guru) ke sana," jelasnya.

Kalau permasalahan intimidasi, dikatakannya pihaknya hanya melihat.

"Kalau memang ada bukti silahkan saja tunjukkan dan laporkan. Intinya saya ingin antara Kepsek dan guru ini pun berdamai. Selebihnya silahkan tanya Kepsek," pungkasnya.

(cr5/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved