Cekcok Kepsek dengan Guru SMPN 15

Ternyata Ini Duduk Perkara Kasus Viral Guru SMPN 15 Medan Menangis Massal, Bongkar Laku Kepsek

Dalam video yang Tribun Medan lihat, Jumat (15/3/2023), terlihat sejumlah guru terlihat menangis di dalam ruangan kelas. Ini duduk perkaranya.

|
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
Tribun Medan/Anisa
Sejumlah guru bertatus aparatur sipil negara (ASN) di SMPN 15 Medan mengaku kerap mendapat intimidasi dari kepala sekolah bernama Tiurmaida Situmeang.  

Hal itu diketahui Tribun Medan saat berkunjung ke SMPN 15 Jalan Syahruddin Kecamatan Medan Amplas, Sabtu (16/9/2023).

Menurut Poni JF Matulesi, Guru IPS yang sudah mengajar 20 tahun, ia mengaku sering mendapatkan intimidasi dari Kepala Sekolah.

Berdasarkan pengakuan Poni, bukan hanya dirinya, hampir seluruh guru di SMPN 15 sering diintimidasi oleh Kepsek tersebut.

"Kepsek itu baru pindah di bulan Maret. Tapi dia sering melontarkan kata kasar dan mengintimidasi kami. Misalnya ada beberapa kegiatan rapat. Dia selalu mengeluarkan kata kata kasar. Dia bilang guru-guru dan siswa di sini merupakan buangan," ucapnya dengan sambil memperagakan Kepsek berbicara.

Bahkan dikatakannya, Kepsek tersebut sering mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas diucapkan sebagai Kepala Sekolah.

"Pernah juga setelah selesai penerimaan murid baru, kami dikumpulkan. Tiba-tiba dia (Kepsek) ngomong, guru ini bodoh-bodoh. Kalau nilai siswamu rendah, berarti gurunya yang bodoh," paparnya.

Awal mula permasalahan semua guru lainnya dengan kepsek, dikatakan Poni, saat beberapa guru menghadap ke Disdik Medan.

"Jadi permasalahan itu awal mulanya, dia (Kepsek) bilang kalau kalian ga suka dengan aturan saya silakan ajukan surat pindah ke dinas. Dari sana, karena kami sudah tidak kuat makanya menghadap lah kami ke dinas," ucapnya.

Diakuinya tujuan dirinya menghadap ke dinas karena ingin meminta surat pemindahan mengajar.

"Tapi saya menghadap ke dinas karena arahan dan perkataan ibu (Kepsek) itu. Karena saya sendiri sudah tidak tahan dengan sikapnya," ucapnya.

Usai dari Disdik, sejumlah guru yang menghadap Dinas Pendidikan, langsung mendapatkan surat peringatan.

Sejak sejak saat itu, dikatakan Poni, siapapun guru-guru yang mendekati mereka (guru-guru protes) yang menghadap akan mendapatkan surat teguran juga.

"Jadi menghadap lah saya ke dinas, pulang dari dinas, kami mendapatkan surat panggilan. Sejak saat itu siapapun guru yang mendekati kami juga mendapatkan surat panggilan," ucapnya.

Bahkan masalah ini semakin membesar dan membuat guru-guru jengah. Sebab perkataan kepsek yang menyakiti hati.

"Kami sudah kesal karena perkataan Kepsek 'kalau tidak suka dengan saya main fisik pun jadi'," ucapnya menirukan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved