Sumut Memilih
PDIP Sumut soal Partai Demokrat Gabung Prabowo: Koalisi Gemuk Tidak Jamin Calon Menang
Wakil Ketua DPD PDIP Sumut, Aswan Jaya menilai langkah Partai Demokrat itu turut dilatarbelakangi hubungan dengan partainya.
Penulis: Anugrah Nasution |
TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - PDIP Sumatera Utara memandang bergabungnya Partai Demorkat ke dalam Koalisi Indonesia Maju, pengusung Prabowo Subianto merupakan bagian dari dinamika politik yang terjadi.
Wakil Ketua DPD PDIP Sumut, Aswan Jaya menilai langkah Partai Demokrat itu turut dilatarbelakangi hubungan kedua partai.
Baca juga: Demokrat Sumut Siap Laksanakan Putusan DPP Dukung Prabowo Jadi Presiden
"Komunikasi politik antara PDIP dan Demokrat sudah lama diketahui tidak begitu cair, walau belakangan ini pertemuan AHY dan Puan Maharani yang sedikit telah mencairkan komunikasi politik tersebut. Namun berbagai kemungkinan masih bisa terjadi sebelum penetapan calon presiden dan wakil presiden oleh KPU RI," kata Aswan kepada Tribun-Medan.com, Selasa (19/9/2023).
Menurutnya, dukungan partai politik kepada bakal calon presiden akan mempengaruhi kontestasi politik.
Meski demikian, jika Demorkat bergabung bersama Prabowo hal itu tak serta merta membuat dukungan masyarakat berubah.
Aswan menilai gemuknya koalisi partai politik pendukung calon presiden tak menjamin kemenangan. Misal pada pemilihan presiden tahun 2014 lalu.
"Sebab pemilih untuk pemilihan presiden sangat dinamis, tidak serta merta mengikuti sikap dan keputusan pimpinan partai politik yang bersangkutan, untuk pemilihan presiden kecenderungannya pemilih lebih independen dalam menentukan pilihan politiknya, rakyat juga membaca politik dan tentu membaca latarbelakang masing-masing calon," kata Aswan.
Oleh karena itu, sikap Demokrat kalau akhirnya bulat mendukung Prabowo tidak begitu mempengaruhi sikap politik dan pilihan rakyat terhadap Ganjar Pranowo," lanjutnya.
Baca juga: Gerinda Sumut Sambut Hangat Dukungan Partai Demokrat ke Koalisi Indonesia Maju Mengusung Prabowo
PDIP, sebut Aswan, akan tetap percaya diri dalam memenangkan Ganjar sebagai presiden. Berkaca dari berbagai hasil survei, Ganjar selalu memiliki elektabilitas yang tinggi.
"Berbagai survei masih menempatkan Ganjar yang memiliki elektabilitas yang tertinggi di antara calon lainnya dan kami yakin itu akan bertahan sampai pemilihan presiden pada tanggal 14 februari 2024 nanti," tutup dia.
(cr17/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Bawaslu Deli Serdang Mempersiapkan Diri Hadapi Gugatan Paslon 03 di MK |
![]() |
---|
Golkar Surati DPRD Sumut Minta Pelantikan Erni Aryani jadi Ketua DPRD Diproses |
![]() |
---|
Ketua Demokrat Sumut Yakin Wali Kota Medan dan Gubernur Terpilih Peduli Pedagang |
![]() |
---|
KPU Sumut Sebut Cuaca Buruk Jadi Penyebab Turunnya Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024 |
![]() |
---|
KPU Sumut Sukseskan Pemilu, Bertaruh Nyawa Lintasi Hutan Liar Habitat Harimau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.