Viral
Penyebab Rekaman CCTV Kasus Mata Siswi SD Buta Dicolok Teman Tak Ditemukan, Ini Faktanya
Ternyata rekaman CCTV tidak dihapus, melainkan CCTV di lokasi tidak merekam aktivitas dugaan perundungan siswi SD berinisial SAH.
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Terungkap fakta dibalik kasus siswi berinisial SAH (8) kelas 2 di SDN 236 Gresik, Jawa Timur yang alami kebutaan usai matanya dicolok kakak kelasnya menggunakan tusukan bakso.
Fakta yang terungkap, di mana saat pemeriksaan kamera CCTV di Sekolah, polisi tidak menemukan adanya momen saat kejadian.
Dalam hal ini, polisi menduga ada beberapa kejanggalan yang terjadi di sekolah tersebut.
Dikutip dari Tribuntrends.com, rekaman tersebut hanya memuat kegiatan 12 hari terakhir.
Baca juga: Patung Bung Karno Bertubuh Gempal dan Terlihat Chubby yang Habiskan Rp 500 Juta Bakal Dibongkar
Hal ini kemudian menjadi tanda tanya besar, apakah rekaman CCTV tersebut memang tidak terekam saat kejadian berlangsung atau ada seseorang yang sengaja menghapusnya.
Mengenai hal itu, Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengungkap fakta baru.
Ternyata rekaman CCTV tidak dihapus, melaikan CCTV di lokasi tidak merekam aktivitas dugaan perundungan siswi SD berinisial SAH.
Hal itu diketahui setelah tim Laboratorium Forensik Polda Jatim melakukan analisis terhadap Digital Video Recorder (DVR) rekaman CCTV yang terdapat di sekolahan korban.
"Hasil dari CCTV yang kami kirim ke Bidlabfor Polda Jawa Timur, CCTV tersebut aktif pada tanggal 1 Juni 2023.
Setelah itu, dekoder CCTV tersebut dalam kondisi mati, sehingga tidak merekam aktivitas," ujar Adhitya, saat rilis di kantor Polres Gresik, Kamis (21/9/2023).
Baru pada 18 Agustus 2023, jelas Adhitya, CCTV yang ada di Sekolah Dasar (SD) tempat korban belajar menuntut ilmu kembali dinyalakan.
Baca juga: KAESANG Diduga Gabung ke PSI Jokowi Beri Komentar Menohok : Saya Bilang Tidak, Tetap Jalan
Sehingga dalam rentang waktu tersebut, tidak ada aktivitas yang direkam dan tersimpan dalam DVR dari enam kamera CCTV yang ada di sekolah.
"Sehingga dalam kurun waktu 1 Juni 2023 sampai 18 Agustus 2023, DVR itu tidak merekam situasi atau kejadian yang ada di lingkungan sekolah," ucap Adhitya.
Adhitya menambahkan, kondisi tersebut sekaligus mematahkan asumsi terdapat rekaman dalam DVR ada yang dihapus.
"Ini dikuatkan dengan data log file yang ada di DVR tersebut, memang tidak ada.
Jadi kalau DVR itu dihapus, maka log file-nya akan tetap ada, sedangkan ini memang sama sekali tidak ada," kata Adhitya.
Baca juga: Jadwal Tayang Live Liga 1 Bhayangkara FC vs Persib, Persebaya vs Arema FC, Persija vs Bali United
Adhitya menambahkan, polisi sudah memeriksa sebanyak 47 saksi untuk menguak apa yang sebenarnya dialami oleh SAH pada 7 Agustus 2023.
Peristiwa penusukan mata itu diduga terjadi di salah satu lorong sekolah, tempat SAH menuntut ilmu.
"Fakta yang kami temukan, dari 47 saksi yang sudah diperiksa, memang sampai saat ini belum ada yang melihat langsung kejadian tersebut (kejadian yang dialami SAH)," tutur Adhitya.
Sebelumnya diberitakan mata murid SD berinisial SAH (8) diduga ditusuk oleh siswa lain dengan pentol bakso di sekolahnya di Kecamatan Menganti.
Hal itu dilakukan lantaran pelaku emosi SAH tak menyerahkan uang jajan kepadanya. Mata SAH dinyatakan mengalami gangguan penglihatan.
Orangtua SAH pun melaporkan kasus ini ke Polres Gresik.
Baca juga: Sukses Lakukan Transformasi, BRI Raih Tiga Award sebagai ‘Bank dengan Kinerja Keuangan Terbaik’
Sementara itu, hasil visum siswi SD di Gresik berinisial SAH yang buta usai dicolok oleh kakak kelasnya akhirnya terungkap.
Hasil visum bocah berusia 8 tahun itu memiliki kejanggalan, sebab hasil visum yang dikeluarkan RSUD Ibnu Sina Gresik mengungkap tidak adanya pendarahan pada sobekan mata SA.
Tak hanya itu saja, hasil visum pelendir bola mata juga dalam keadaan normal.
Bahkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Baca juga: ASYIK! Prabowo Joget Jaipong Saat SBY Nyanyi Lagu Kamu Nggak Sendirian Karya Band Tipe-X
Hasil visum ini diungkap Kapolres Gresik AKBP AKBP Adhitya Panji Anom saat dikonfirmasi pada Selasa (19/9/2023).
Dikatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil MRI (Magnetic Resonance Imaging) yang akan keluar pada 26 September 2023.
Dikatakan AKBP Adhitya, pihaknya telah melakukan olah TKP dan melakukan pemeriksaan saksi-saksi, seperti tetangga korban, guru, kepala sekolah, dan lainnya.
"Kami juga sudah memanggil 12 saksi dan meminta bantuan analisa DVR CCTV di Labfor Polda Jatim.
Secepatnya hasilnya keluar akan kami informasikan," kata Kapolres, Selasa (19/9/2023).
SA juga sudah menjalani tes psikologi di RS Bhayangkara Polda Jatim.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan saat ini sudah ada 10 saksi yang telah menjalani pemeriksaan.
"Sekarang masih ada 2 saksi ahli menjalani pemeriksaan," katanya.
Baca juga: Wakapolri Komjen Agus Curhat, saat Tugas di Medan Pernah tak Dapat Jabatan, Diserang Luar Dalam
Menurutnya, polisi mengungkap kasus ini menggunakan metode scientific investigation.
"Dari seluruh kejadian ini, kami Polres Gresik bekerjasama dengan forensik akan mengungkap perkara ini menggunakan metode scientific investigation.
Semua alat bukti secara sains yang akan kita terima, akan kita jadikan kesimpulan nantinya," beber Aldhino.
Metode scientific investigation ini akan memperjelas kasus ini.
Nantinya akan terlihat jelas apa yang dialami pada mata kanan SA.
"Kita baru tahu semuanya nanti setelah hasil rekam medis itu lengkap kita terima semuanya," ungkap Aldhino.
Dikatakan Aldhino, tim khusus (Timsus) bentukan Satreskrim Polres Gresik juga akan meminta keterangan kepada seluruh murid sekolah tersebut.
Semuanya dimintai keterangan, mulai kelas 1 sampai kelas 6.
Baca juga: Momen SBY Nyanyi Lagu Tipe X untuk Prabowo: Kamu Enggak Sendirian, Ketum Gerindra Asyik Joget
Para murid didampingi kedua orang tuanya datang ke Balai Desa. Materi pemeriksaan hanya untuk terkait peristiwa yang terjadi di sekolah pada 7 Agustus lalu.
Sejak siang para siswa tersebut didampingi oleh orang tua mendatangi balai Desa Randupadangan, Kecamatan Menganti, Gresik. Secara bergantian dimintai keterangan di pendopo Desa.
"Pemeriksaan seluruh siswa total semua 156 murid. Timsus yang meriksa," kata Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, Selasa (19/9/2023).
Para murid didampingi orangtua korban memberikan keterangan terkait peristiwa yang menyebabkan mata kanan SA mengalami kebutaan pada 7 Agutus lalu, dicolok tusuk pentol di lingkungan SD 236 Gresik.
Materi pemeriksaan terkait kejadian tersebut. Baik yang melihat atau mengetahui langsung.
"Didampingi orang tua, kami membutuhkan keterangan terkait kejadian tanggal 7 tersebut," ungkapnya.
Diketahui Satreskrim Polres Gresik masih menunggu hasil uji laboratorium forensik DVR (Device Video Recorder). Rekaman CCTV itu akan menjadi petunjuk terangnya kasus ini.
Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News
Siswi SD Buta Ditusuk Bakso
Penyebab Rekaman CCTV Kasus Mata Siswi SD Buta Dic
Tutupi Kasus Mata Siswi Buta Dicolok Tusuk Bakso
Tribun Medan
siswi
polisi
GEGER Lomba Fashion Show Para Janda Tuai Kritik, EO Langsung Bereaksi, Anggota DPR Turun Tangan |
![]() |
---|
Disiksa dan Tak Digaji, 5 ART di Jaktim Panjat Pagar Kabur dari Rumah Majikan, Tubuh Disetrika |
![]() |
---|
Takut Ketemu Dosennya Lagi, Mahasiwa ini Terpaksa Ikuti Kelas Online Saat Menikah, Tak Mau Ngulang! |
![]() |
---|
BEJAT! Guru Ngaji di Pamekasan Cabuli Bocah SD di Kamar, Korban Trauma dan Tak Mau Balik ke Yayasan |
![]() |
---|
Starbucks Disebut Ganti Nama Jadi Vista Coffe Usai Aksi Boikot Terkait Israel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.