Danau Toba
Tata Kelola Bobrok, Danau Toba Terancam Keluar dari UNESCO, Dinas Hingga BPODT tak Jalankan Tugas
Akibat diduga tata kelola yang bobrok, Danau Toba terancam keluar dari UNESCO. Ketua DPRD Sumut sebut banyak yang tak jalankan tugas
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Danau Toba terancam keluar dari UNESCO karena diduga dikelola dengan tidak beres.
Kuat dugaan, selama ini pihak terkait yang bertanggungjawab mengelola kawasan Danau Toba semberono, hingga objek wisata di Sumatra Utara ini mendapat kartu kuning dari UNESCO.
Kepala Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Geopark (BPTCUGGp) Sumatra Utara, Zumri Sulthony mengatakan kartu kuning yang diberikan UNESCO ini merupakan evaluasi bagi pihaknya.
Ia mengajak seluruh pemangku kebijakan pariwisata di kawasan Danau Toba bekerjasama melakukan pembenahan.
Baca juga: APRC Danau Toba 2023, IMI Sumut Apresasi Dukungan Keamanan dari TNI

"Ini merupakan evaluasi bagi kita semua, seluruh stakeholder pariwisata di Danau Toba," ujar Zumri saat diwawancarai di Medan, Kamis (21/9/2023).
Ia mengatakan hingga saat ini pihaknya belum menerima secara resmi rekomendasi dari UNESCO, bagian mana saja di Danau Toba harus diperbaiki dan ditingkatkan.
"Saya belum dapat secara resmi (rekomendasi dari UNESCO) ada yang bilang 4, ada bilang 6. Kalau kita sudah dapat. Langsung kita tidak lanjuti. Kita harus benahi," ucap Zumri.
Diketahui, UNESCO menjatuhkan kartu kuning atau peringatan, kepada Toba Caldera Global Geopark atau Geopark Kaldera Toba atas minimnya aksi yang dilakukan oleh TCUGGp Sumut.
Baca juga: APRC 2023 Kembali Digelar di Danau Toba pada Akhir Pekan Depan, Puluhan Perally Bakal Turun
Keputusan memberikan kartu kuning kepada Geopark Kaldera Toba di kawasan Danau Toba diumumkan oleh UNESCO melalui laman resmi unesco.org.pk.
Ia menilai, kartu kuning tersebut menjadi tanda adanya catatan yang harus diperbaiki dan ditingkatkan.
"Istilah kartu kuning, kartu hijau dan kartu merah. Itu karena hasil validasi dari Toba Caldera UNESCO dilaksanakan pada Bulan Agustus kemarin. Jadi, ada revalidasi Toba Caldera Geopark," sebut Zumri.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumut itu, menjelaskan bahwa kartu kuning didapatkan Danau Toba hasil rapat di Maroko, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Penghijauan Objek Wisata Danau Toba, Kapolres Samosir Tanam Pohon di Lereng Pusuk Buhit

Zumri juga menjelaskan ada banyak faktor kenapa Danau Toba mendapat kartu kuning.
"Baik pemberdayaan masyarakatnya, juga kebersihannya juga harus jadi perhatian. Artinya, itu terjadi karena apa dilihat validator atau assesor. Ada hal-hal yang harus kita tingkatkan kembali, kita harus perbaiki kembali. Agar kita menjadi bagian dari UNESCO, Global Geopark Caldera tetap menjadi bagian dari UNESCO," pungkasnya.
Ketua DPRD Sumut Kecewa
Ketua DPRD Sumatra Utara, Baskami Ginting mengaku kecewa dengan pemangku kebijakan di kawasan Danau Toba usai UNESCO menjatuhkan kartu kuning atau peringatan kepada Toba Caldera Global Geopark.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.