Advertorial

Puluhan Barista Ikuti Battle Latte Art Competition di Medan Fusion Culinary

Medan Fusion Culinary kembali digelar, dengan tetap menghadirkan Battle Latte Art yang kali ini diikuti sekitar 20 barista Kota Medan.

TRIBUN MEDAN/HUSNA FADILLA TARIGAN
Battle Latte Art Competition yang berlangsung dalam acara Medan Fusion Culinary di Santika Premiere Dyandra Hotel, Senin (25/9/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Medan Fusion Culinary kembali digelar, dengan tetap menghadirkan Battle Latte Art, yang kali ini diikuti sekitar 20 barista Kota Medan.

Event yang berlangsung di Santika Premiere Dyandra Hotel ini, sudah terlaksana sejak tahun 2017, jadi tahun ini merupakan kali kelimanya terlaksana.

"Peserta kompetisi latte art diikuti 20 peserta dari masing-masing caffe yang ada di Kota Medan," ujar Rahmat selaku Ketua Panitia Pelaksanaan Medan Fusion Culinary 2023.

Tujuan Barista Competition di Medan Fusion Culinary selalu hadir adalah sebagai wadah bagi para barista, yang gemar dan suka Latte, agar bisa lebih baik dan improvisasi dengan kemampuan mereka.

"Kompetisi ini bisa dikatakan kelas nasional yang lingkupnya adalah Kota Medan. Ke lima kalinya Medan Fusion Culinary, dan konsisten memberikan ruang atau wadah belajar bagi para barista di Kota Medan," ungkapnya.

Disini kata Rahmat para barista bisa melatih diri, lebih improvisasi, lebih berani untuk tampil kedepan, sehingga mereka bisa terjun ke kancah yang lebih tinggi lagi.

"Baik itu tingkat Nasional Indonesia juga Internasional," katanya.

Ungkapnya, kompetisi ini tetap menjunjung tinggi sportivitas, karena hal itu untuk menghasilkan juara baru di Kota Medan ini.

"Sehingga para barista ini bisa benar-benar berkembang, dan lebih percaya diri," jelasnya.

Dijelaskan Rahmat, dalam kompetisi ini, menghadirkan pula dewan juri yang handal di bidang Latte Art.

Seperti Indra Dopio yang merupakan legend pertama di tahun 2013-2014 dimana itu adalah lomba Latte pertama yang dilaksanakan di Medan, dia juga konsultan untuk beberapa cafe ternama di Medan.

"Kedua ada Yuda, ia merupakan head Kopi Koju pemenang barista latte di tahun 2019. Jadi juri yang dipilih merupakan orang-orang yang spesifikasinya mengerti tentang Latte," kata Rahmat.

Ketiga ada Aston, merupakan pemenang Medan Fusion Culinary tahun 2022.

"Jadi kita juga memberikan apresiasi bagi para juara di event ini menjadi juri untuk di next season," tukasnya.

Jadi Rahmat menyampaikan kepada barista Kota Medan, mengikuti event ini adalah pilihan yang tepat, dimana banyak hal bisa dilatih disini.

"Harapannya seluruh barista di Kota Medan, yang suka latte, setiap tahunnya bisa mengikuti perlombaan disini," pungkasnya.

Tidak hanya Battle Latte Art, dalam event ini juga akan berlangsung kompetisi barista lainnya seperti Coffe Moktail yang akan berlangsung besok, Selasa (26/9/2023).

(cr26/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved