Siswa Bacok Guru

Balas Dendam, Guru di Demak Kritis Dibacok Murid Pakai Celurit, Leher Korban Sampai di Rontgen

Untuk perawatan atas kejadian yang menimpa korban, Kemenag Demak akan menanggung semua pembiayaan di rumah sakit

Editor: Satia
Tribunjateng
Suasana Madrasah Aliyah (MA) Yayasan Islam Suhada (YASUA), Desa Pilangwetan RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. 

Kepala MA YASUA, Masrukin menceritakan kronologi awal kejadian pembacokan ini.

Ia mengatakan, kejadian begitu cepat terjadi, di mana pelajku langsung masuk ke dalam kelas membawa celurit.

Baca juga: Tiga Pelaku Pembobol Rumah di Bandar Tengah Diringkus Polisi

Sebelum masuk ke ruangan pelaku sempat mengucapkan salam terlebih dahulu lanjut kata dia, setelah itu tanpa ada komunikasi apapun pelaku langsung mengambil celurit yang disimpan di belakang pungungnya.

"Jadi guru (korban) sedang duduk di meja sambil mengawasi murid yang sedang PTS, tiba tiba tersangka datang dan masuk ke kelas, siswa (tersangka) tersebut sempat mengucapkan salam terlebih dahulu sebelum membacok guru yang menjaga," jelasnya.

Baca juga: Dipergoki Selingkuh Jelang Hari H Pernikahan, Pria Ini Malah Hajar dan Ancam Calon Istrinya

Setelah membacok pelaku langsung membuang senjata tahjam dan lari membawa motor yang dikendarainya.

"Setelah bacok tuh langsung lari pelaku tuh membawa motor yang dipakai," ungkapnya.

Ia menjelaskan, sosok pelaku memang dinilai siswa yang nakal lantaran sudah pernah tidak naik kelas.

"Jadi siswa tersebut memang tinggal kelas ketika naik kelas pun itu dengan syarat menyelesaikan nilai yang belum terpenuhi," ungkapnya.

Baca juga: Tampang Naek Rouli Siregar, Pencuri Sepeda Motor saat Korbannya Hendak ke Masjid Salat Subuh

Akibatnya Ali Fathkur terkena luka dibagian leher belakang dan lengan kiri dengan luka kedalaman sekiranya 10 CM.

"Guru terkena dua luka bacokan dibagian leher belakang dan lengan kiri dengan luka kedalaman sekiranya 10 cm keterangan dokter," ujarnya.

Polisi Kejar Pelaku

Kapolsek Kebonagung, Iptu Suwondo menyampaikan dugaan pelaku nekat melakukan aksi tersebut didasari dengan rasa tidak suka kepada korban.

"Di duga pelaku sering tidak masuk sekolah dan sering tidak melaksanakan tugas sekolah yang berikan oleh guru dan kemudian pernah ditegur dan diberi nasihat oleh korban akan tetapi dimungkinkan pelaku tidak terima," kaya Kapolsek Kebonagung.

Saat ini Polisi masih melakukan pengejaran kepada pelakaan yang melarikan diri setelah melancarkan aksinya.

 

Artikel ini Tayang di Tribun Jateng

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved