Enggak Suka Janji, Kerja Aja, Meryl Rouli Saragih Beberkan Program Dorong Kreativitas Anak Muda

Anggota DPRD Sumut dari fraksi PDI Perjuangan, Meryl Souli Saragih mengatakan, tidak suka memberikan janji manis.

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Jefri Susetio
Istimewa
Meryl Rouli Saragih, anggota DPRD Provinsi Sumut mengatakan enggak suka janji, kerja aja untuk masyarakat. Sehingga meluncurkan berbagai program dorong kreativitas anak muda. 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Anggota DPRD Sumut dari fraksi PDI Perjuangan, Meryl Souli Saragih mengatakan, tidak suka memberikan janji manis. Karena itu, ia lebih fokus bekerja membantu masyarakat.

"Kalau DPRD memang berdiri atas semua kalangan sesuai dengan masalah yang ada. Seperti, masalah kesehatan, banjir, semua yang datang memang harus kita terima dan berdiri disemua golongan," ujarnya saat podcast di program Kede Tok Awang Tribun-Medan.com, Senin (25/9/2023).

Program podcast Kede Tok Awang merupakan obrolan politik dengan konsep warung kopi di pelataran Harian Tribun-Medan.com. Acara ini dipandu T Agus Khaidir dan Jefri Susetio.

Baca juga: Cerita Meryl Rouli Saragih Sedari Kecil Sudah Terpincut Politik, Terinspirasi dari Sang Ayah

 

Meryl Saragih menyampaikan sejak kecil sudah tertarik dengan politik. Jadi, ia merasa anak muda didorong punya gagasan membangun bangsa.

Berdasarkan data BPS, kata dia, ada 60 persen pemilih di Indonesia merupakan anak muda.

Sedangkan, anak pemuda yang jadi pemilih tetap di Sumut itu mencapai 57 persen. Oleh karena itu, peran pemuda sangat menentukan.

"Gimana mereka mau pilih tapi tidak tahu politik. Seperti apa. Kalau bahasa anak Medan ini barang apa. Makanya, saya lebih suka melakukan pendekatan dengan anak muda melalui program dan pelatihan," katanya.

Adapun program yang sudah dijalankannya adalah Medan Creators Space.

Ia menjadikan Medan Creators Spance sebagai ruang anak muda untuk mengembangkan kreativitas melalui digitalisasi.

"Nah di sana kita siapkan, ada laptop, wifi, melalui komunitas itu kita buat pelatihan bagaimana UMKM bisa didorong menjadi digitalisasi. Jadi bisa melakukan hal kreatif dan event-event," ujarnya.

Lebih lanjut, ia bilang di Medan Creators Spance sering dilakukan diskusi publik bersama tokoh politik. Diskusi itu untuk membuka cakrawala berpikir tentang pemerintahan dan politik.

Diskusi terkait politik dan pemerintahan sangat penting sebab seluruh hajat hidup diatur oleh politik. Jadi anak muda harus melek politik.

"Saya lakukan kegiatan muda politik. Seperti talkshow bersama para politisi di DPRD, bupati dan pengamat politik," katanya.

Tidak hanya itu, ia punya program parliament tour untuk mendekatkan anak muda dengan dunia parlemen.

Jadi, ia mengajak para siswa dan mahasiswa melihat kerja-kerja anggota DPRD Sumut.

Mereka diajarkan melihat jalannya rapat paripurna dan kerja DPRD secara langsung di gedung DPRD Sumut.

Idenya program parliament tour itu terbesit saat ingat masa kuliah di Trisakti. Sehingga, masyarakat paham dan membantu mengawasi kerja anggota legislatif.

Baca juga: Geopark Kaldera Toba Dapat Kartu Kuning dari UNESCO, Meryl Saragih: Harus Dikelola Profesional

 

"Beranjak dari mahasiswa, kita dulu sering demo DPRD tanpa kita tahu bagaimana mereka bekerja. Apa yang dilakukan, dari situ saya selalu ajak anak-anak muda diundang dan dijelaskan seperti apa kerja anggota DPRD itu," ujarnya.

Program parliament tour akan terus dijalankan karena memberikan dampak positif.

"Kita juga undang anak SD buat lihat paripurna seperti 17 Agustus dan hari jadi Sumut. Mereka melihat seperti apa DPRD," ungkapnya.

(cr17/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved