Berita Viral
Nasib Nahas 11 Warga Ende Usai Konsumsi Daging Anjing yang Mati Mendadak, Bocah 9 Tahun Tewas
Nasib nahas dialami oleh bocah 9 tahun yang tewas dan 10 warga di Ende, NTT yang dirawat usai konsumsi daging anjing.
TRIBUN-MEDAN.COM – Nasib nahas dialami oleh seorang bocah 9 tahun dan 10 warga di Ende, NTT usai konsumsi daging anjing.
Adapun 10 warga Desa Maurole, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) harus dirawat usai konsumsi daging anjing tersebut.
Diketahui, mereka harus dirawat di rumah sakit setempat karena keracunan makan daging anjing mati mendadak.
Tercatat satu orang meninggal dan 10 orang dirawat usai mengonsumsi daging anjing yang mati mendadak.
Informasi tersebut dibagikan seorang anggota grup WhatsApp sebuah organisasi, Senin 25 September 2023 malam.
Laporan itu disampaikan dengan memohon izin kepada kepala pusat (Kapus) dan kepala Tata Usaha (KTU), agar menjadi perhatian bersama.

"Apabila ada hewan/binatang yang mati sendiri tanpa diketahui penyebabnya, sebaiknya daging hewan/binatang tersebut jangan dikonsumsi," demikian imbauan dalam laporan tersebut.
Untuk itu, petugas P2P (Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit) dan Epidemiologis diminta melakukan PE (physical examination), dan petugas Promkes (Promosi Kesehatan) melakukan siaran keliling.
Laporan selanjutnya berisi kronologi anjing mati lalu dikonsumsi hingga ada yang meninggal dan dirawat di Puskesmas Maurole.
Baca juga: Gibran Akui Konsumsi Daging Anjing di Solo Cukup Tinggi Tak Sesuai dengan Julukan Kota Budaya
Baca juga: KETUA DPRD Medan Ngaku Belum Terima Surat Edaran terkait Larangan Jual Beli Daging Anjing
Berdasarkan keterangan pemilik anjing, Paulus Pita, 73 tahun, warga Borokapa, Desa Maurole, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, pada hari Jumat 22 September 2023 sekitar jam 18.30 wita, ketika dirinya baru pulang dari kebun, dia melihat anjing peliharaannya itu masih hidup.
Tetapi sekitar pukul 19.00 wita, saat sedang duduk santai, dia terkejut melihat anjingnya itu tiba-tiba terjatuh dan langsung tertidur.
Ketika didekati, ternyata anjing tersebut sudah tidak bergerak lagi alias mati.

Beberapa menit kemudian datang Frederikus Raflin Nggili bersama beberapa orang lainnya langsung mengambil kemudian membakar anjing tersebut.
Menurut Paulus, pada saat itu atau pada hari-hari sebelumnya anjing tersebut tidak menunjukkan gejala atau tanda penyakit yang menyerang pada tubuhnya.
Laporan tersebut juga mencantumkan daftar nama dan biodata pasien yang meninggal dan sedang dirawat di Puskesmas Maurole.
Baca juga: Hotman Paris Ungkap Hal Tak Terduga Paspampres Bunuh Warga Aceh: Disuruh Bos, Cari Korban Ngacak
Baca juga: HARU Pernikahan Pasangan Bisu dan Tuli, Ijab Kabul Pakai Bahasa Isyarat, Translator Tuai Pujian
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.