Berita Nasional
Pesan Aneh di Akun Roblox Anak Kolonel TNI AU yang Tewas Terbakar : Hi, If You See This
Pesan aneh ditemukan di akun Roblox atau akun game online milik anak Perwira TNI AU berinisial CHR yang tewas terbakar di kawasan Lanud Halim Perdanak
TRIBUN-MEDAN.COM – Pesan aneh ditemukan di akun Roblox atau akun game online milik anak Perwira TNI AU berinisial CHR yang tewas terbakar.
Adapun terbaru, polisi menemukan fakta baru terkait kasus kematian anak perwira menengah atau pamen TNI AU berinisial CHR yang ditemukan tewas di kawasan Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata mengungkapkan temuan status yang tertulis di akun Roblox milik korban.
Untuk diketahui, Roblox merupakan nama sebuah game online.
Status tersebut ditulis dalam bahasa Inggris.
Diduga, status tersebut merupakan pesan terakhir dari korban.
"Kami juga akan mengecek akun Roblox. Jadi, korban ini hobinya memang gamer. Mengecek akun Roblox korban," kata Leonardus dikutip Tribun-Medan.com dari Kompas.com, Rabu (27/9/2023).
"Ditemukan status di Roblox korban, tulisannya 'Hi, if you see this i'm probably already dead (kalau kamu melihat ini, saya mungkin sudah meninggal, -red), ini tulisannya," sambungnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan proses penyelidikan terkait kematian korban masih terus dilakukan.
Sejumlah pihak pun, kata dia, telah dilibatkan untuk mengungkap kasus ini.
"Kemarin telah turun tim dari fisika Forensik Puslabfor Bareskrim Polri, ini khusus untuk mengecek dan olah TKP terkait dengan kasus kebakaran," terangnya.
"Juga turun tim dari kimbiofor, kimia, biologi, dan forensik Puslabfor Bareskrim Polri. Ini untuk melakukan pengecekan dan mengolah TKP dan juga DNA yang ada di TKP," jelasnya.
Baca juga: NGERI Anak Kolonel TNI AU Diduga Dianiaya Lalu Dibakar di Ujung Landasan 24 Lanud Halim
Baca juga: FULL Polisi Beber Soal Misteri Anak Anggota TNI AU Tewas Terbakar di Halim!
Tak hanya itu, pihak Polres pun disebut Leonardus juga melakukan kerja sama dengan Puspom Lanud Halim Perdanakusuma dan Subdit Jatanras Polda Metro Jaya.
"Kami masih melakukan penyelidikan secara intensif, profesional dan transparan dengan menggunakan metode scientific crime investigation," ucapnya.
Dari semua itu, lanjut Leo, penyidik akan mencari apakah pesan tersebut memang saling berkaitan dengan kematian korban atau tidak.
Adapun jasad CHR ditemukan di Pos Spion, Ujung Landasan 24, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (24/9/2023) malam.
Ketika ditemukan, tubuh anak Perwira Menengah (Pamen) TNI AU itu dalam keadaan sudah terbakar.
Baca juga: TikTok Shop Resmi Ditutup, Pemerintah Kasih Waktu Seminggu Pindah ke Lapak yang Mau Nampung
Baca juga: SOSOK Driver Ojol yang Viral lantaran Naik Pesawat dari Medan ke Jogja demi Ambil Pesanan Bakpia
Namun, berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan pada Senin (25/9/2023) pagi, pihak kedokteran forensik menemukan tanda-tanda penganiayaan.
"Dari hasil otopsi, memang kami dapatkan tanda-tanda penganiayaan. Tanda-tanda penganiayaan berupa luka-luka (bacok) pada dada," terang Kepala Rumah Sakit RS Polri Kramatjati, Brigjen Pol Hariyanto, Selasa (26/9/2023).
Ia melanjutkan, proses otopsi sudah selesai setelah ditemukan adanya kemungkinan penganiayaan pada CHR.
Sebelumnya, jasad CHR ditemukan dalam kondisi terbakar di salah satu pos di Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Minggu (24/9).

Polres Metro Jakarta Timur yang menyelidiki kasus tersebut, telah mengamankan sejumlah barang bukti, salah satunya sebilah pisau yang ditemukan di lokasi jasad CHR.
"Barang bukti yang ditemukan, sebilah pisau, satu pasang sandal berwarna biru, satu baju bekas terbakar, satu celana bekas terbakar, satu map bekas terbakar, tiga kantong serpihan atau abu bekas terbakar, satu buah tutup botol berwarna merah," kata Leonardus, Selasa (26/9).
Kendati demikian, pihaknya belum dapat memastikan terkait kepemilikan pisau tersebut, apakah itu milik korban atau bukan.
"Kita belum bisa mengidentifikasi, yang pertama terkait dengan pisau. Ini kepemilikan apakah memang itu sudah ada di sana atau dibawa oleh korban," ucapnya.
Sementara itu, RS Polri Kramat Jati mengungkapkan adanya tanda-tanda penganiayaan pada korban.
Menurutnya, penganiayaan itu berupa luka akibat benda tajam.
"Dari hasil autopsi, kami dapatkan tanda-tanda penganiayaan berupa luka-luka pada dada, seperti ada luka sayatan atau bacokan di bagian dada," ujar Hariyanto, Selasa.
Tak hanya itu, korban CHR, kata Hariyanto, juga mengalami luka bakar 91 persen.
"Luka bakar 91 persen, hampir sekujur tubuhnya terbakar. Hanya 9 persen yang tidak terbakar," tutup Hariyanto.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.