1.000 Orang Berlari di Fun Run dan Fun Walk, Peringati Hari Jantung Sedunia

M Desfrianda Pane mengaku senang melihat antusias masyarakat Kota Medan yang turut serta meramaikan kegiatan tersebut.

Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Eti Wahyuni
Tribun Medan
Pemenang Fun Run dan Fun Walk saat menerima hadiah yang disediakan panitia Hari Jantung Sedunia di USU, Kota Medan, Kamis (28/9/2023). 

"Penyakit jantung ini termasuk yang pembiayaan besar BPJS, nomor dua terbanyak, pasien di Sumut juga mirip mirip lah besarnya sama nasional," sebutnya.

Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Eva Susanti mengatakan, penyakit kardiovaskular atau jantung menjadi penyebab kematian terbanyak di Indonesia.

"Penyebab kematian tertinggi di Indonesia adalah penyakit stroke dengan 19,42 persen dan jantung iskemik (serangan jantung) dengan 14,38 persen," ujar Eva Susanti.

Tidak hanya di Indonesia, Eva mengatakan, kedua penyakit kardiovaskular tersebut juga menjadi perhatian dunia, karena penyakit jantung iskemik menyebabkan 16,17 persen kematian di dunia, sedangkan stroke menyebabkan 11,59 persen kematian di dunia.

Selain itu, sejumlah faktor risiko yang menyebabkan penyakit kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, merokok, dan obesitas, menduduki lima besar faktor risiko yang menyebabkan beban penyakit di Indonesia.

Pada tahun 2022, ungkap dia, terdapat peningkatan jumlah pembiayaan penyakit katastropik menjadi Rp 24,06 triliun.

"Kedua jenis penyakit kardiovaskular tersebut menjadi penyakit dengan pembiayaan terbesar Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan Rp 15,37 triliun," ujar Eva.

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved