Viral Medsos

Mentan SYL Sekaligus Kader NasDem Penanggung Jawab Food Estate, Kenapa Cak Imin Berani Kritik?

Program pengembangan Food Estate merupakan program Kementerian Pertanian (Kementan) yang memerlukan dukungan.

|
Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS TV
Bakal Cawapres Koalisi Perubahan yang Sekaligus Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin kritik Program Food Estate. 

Bukan Hanya Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang Sekaligus Kader Partai NasDem Juga Merupakan Penanggung Jawab Food Estate, Kenapa Cak Imin Berani Mengkritik?

TRIBUN-MEDAN.COM - Program ketahanan pangan nasional "Food Estate" menjadi sasaran kritik menjelang pilpres 2024.

Sebelumnya, bakal calon wakil presiden (cawapres) Koalisi Perubahan yang sekaligus Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyatakan program food estate yang dicanangkan sebagai salah satu upaya menangani permasalahan pangan telah gagal dan kini sudah dihentikan.

Pernyataan itu disampaikan Cak Imin, saat ditanyakan terkait tingginya harga bahan pokok saat ini dan bagiamana upaya dalam menanganinya. "Food estate terbukti gagal, maka jalan cepat yang harus dilakukan adalah mengintensivikasi tanah-tanah pertanian punya rakyat, diorganisir dengan manajemen bisnis raksasa pangan nasional," kata Cak Imin saat ditemui awak media di Kawasan Jakarta Selatan, Rabu (27/9/2023), dikutip dari Wartakotalive.com.

Kata dia, saat ini harus dilakukan upaya lain dalam hal menangani permasalahan pangan yang ada di Indonesia. Sebab jika tidak, maka kemampuan Indonesia nantinya hanya mengimpor bahan pokok dari luar negeri, terlebih kata Ketua Umum PKB itu, harus diwaspadai akan adanya gelombang cuaca panas El-Nino yang berdampak pada hasil tani. "Kalau enggak, kita impor terus dan berbahaya dan negara-negara produsen pun satu titik tertentu akibat el Nino, krisis pangan global akan tidak mengekspor barang ke kita. Kalo kita tidak bisa impor, kita makan dari mana? kecuali kita berswasembada," beber dia.

Saat ditanyakan perihal bagaimana kelanjutan program food estate ini, Cak Imin secara tegas menyatakan kalau program itu telah dihentikan. Nantinya pemerintah menurut dia, harus melakukan upaya atau program lain untuk menangani krisis pangan ke depan. "Sudah berhenti. Makanya ada switch, switchnya adalah gunakan lahan-lahan rakyat, intensifikasi, di manage sebagai perusahaan raksasa negara," tukas dia.

Wakil Menteri (Wamen) Pertanian Harvick Hasnul Qolbi (kiri) dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). (TRIBUN-MEDAN.COM/IG)
Wakil Menteri (Wamen) Pertanian Harvick Hasnul Qolbi (kiri) dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Sekilas tentang program food estate: kolaborasi kementerian

Program pengembangan Food Estate merupakan program Kementerian Pertanian (Kementan) yang memerlukan dukungan.

Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjabat Menteri Pertanian sejak 23 Oktober 2019 di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

SYL merupakan seorang politikus Partai NasDem yang pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan dua periode sejak 8 April 2008 hingga 8 April 2018.

Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa proyek lumbung pangan atau food estate merupakan hasil kolaborasi kementerian dalam upaya mengantisipasi terjadinya krisis pangan di Indonesia.

Menurut Presiden, kolaborasi tersebut juga merupakan satu proses yang tidak dapat terpisahkan.

Program food estate masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN).

Pemerintah sudah menetapkan pembagian tugas lintas sektor untuk periode 2021-2023. Adapun pembagian tugas tersebut dimulai dari Kementerian Pertanian yang berperan menyediakan sarana produksi dan pengawalan budi daya.

Kemudian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berperan merehabilitasi dan meningkatkan jaringan irigasi.

Sedangkan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) bertugas merevitalisasi lahan transmigrasi eksisting.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved