Sosok Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian yang Ditetapkan KPK Jadi Tersangka Kasus Korupsi

TRIBUN-MEDAN.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang kini menjadi tersangka dalam dugaan korupsi gratifikasi di kementerian yang dipimpinnya.

Bahkan dikabarkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sudah ditetapkan sebagai tersangka, setelah KPK menggeledah rumah dinasnya pada Kamis (28/9/2023).

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan penggeledahan di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo dilakukan pada Kamis sore hingga Jumat pagi.

Dalam penggeledahan, kata Ali, penyidik menemukan uang dalam bentuk rupiah dan mata uang asing. Nilainya ditaksir mencapai puluhan miliar Rupiah.

"Tim penyidik membawa alat penghitung uang dalam proses penggeledahan itu," kata dia.

Selain uang, tim penyidik juga menemukan dokumen pembelian barang-barang berharga, dokumen catatan keuangan dan barang bukti elektronik.

Semua barang bukti itu dibawa ke kantor KPK di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, untuk dianalisis dan kemudian disita secara resmi sebagai barang bukti.

Lantas Siapakah Sosok Syahrul Yasin Limpo?

Dilansir dari laman resmi Kementan, laman resmi NasDem, buku Menapak Pemikiran Syahrul Yasin Limpo, dan website pribadinya, Syahrul Yasin Limpo atau biasa disapa SYL merupakan pria kelahiran Ujung Pandang, 16 Maret 1955.

Syahril memiliki nama lengkap Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si., M.H.

Syahril kini merupakan Menteri Pertanian Indonesia ke-28 yang menjabat sejak tanggal 23 Oktober 2019 di Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024.

Sebelumnya Syahril menempuh pendidikan menengah atas di SMA Katolik Cendrawasih Makassar dan menyelesaikannya pada tahun 1973.

Setelah lulus SMA, Syahril melanjutkan pendidikan S1-nya di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dan lulus pada tahun 1983.

Syahril kemudian menyelesaikan pendidikan S2 pada tahun 2004, hingga menyandang gelar Doktor tahun 2008 dari kampus yang sama.

Berdasarkan rekam jejaknya, Syahril Yasin Limpo mengawali karirnya sebagai politisi Partai Golkar. Di partai berlambang pohon beringin tersebut, ia pernah menjabat sebagai sekretaris Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Sulawesi Selatan pada tahun 1993-1998.

Namun, pada tahun 2018, ia mengakhiri perjalanannya bersama Partai Golkar dan beralih ke Partai Nasdem, di mana ia menjadi ketua DPP sejak tahun 2018 hingga 2023.

Lahir pada tanggal 16 Maret 1955, beliau memulai karir di pemerintahan sebagai Sekretaris Wilayah Daerah (Setwilda) Tingkat I di Pemerintah Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan (Sulsel).

Jabatan yang pernah dipegangnya antara lain Kepala Bagian Pemerintahan Setwilda pada tahun 1987, Kepala Bagian Pembangunan Setwilda pada tahun 1988, dan Kepala Bagian Pemuda dan Olah Raga Setwilda pada tahun 1989.

Kekuasaan Yasin berlanjut hingga ia diangkat menjadi Bupati Kabupaten Gowa selama dua periode berturut-turut, 1994-1998 dan 1998-2002.

Ia kemudian menjabat sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Selatan dari tahun 2003 hingga 2008.

Pada Pilkada Sulawesi Selatan 2008, Yasin kembali mencalonkan diri, kali ini bersama Agus Arifin Nu'mang sebagai pasangannya untuk posisi Gubernur Sulawesi Selatan.

Kedua kandidat didukung oleh beberapa partai, termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK), dan Partai Damai Sejahtera (PDS).

Hasilnya, Yasin dan Agus meraih kursi tertinggi di pemerintahan daerah Sulawesi Selatan dengan perolehan 39,53 persen suara.

Yasin juga pernah menjabat di berbagai organisasi, termasuk sebagai Sekretaris DPP KNPI Sulsel (1990-1993), Ketua DPP AMPI Sulsel (1993-1998), Ketua FKPPI Sulsel (2004-2008), Ketua Kwarda Gerakan Pramuka (2004-sekarang), dan ketua Ketua Kosgoro 57 (1998).

Syahrul Yasin Limpo secara resmi ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk masuk ke dalam kabinet yang dikenal dengan Kabinet Indonesia Maju, dan secara resmi terpilih sebagai Menteri Pertanian untuk periode 2019-2024.

Beliau telah menerima beberapa penghargaan, termasuk Penghargaan Satyalancana Pembangunan pada tahun 2001, Penghargaan Satyalancana Wira Karya pada tahun 2003, dan Leadership Award Gubernur Terbaik pada tahun 2017.

Harta Kekayaan Syahrul Yasin Limpo

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) terkait dugaan gratifikasi di kementerian yang dipimpinnya.

Mengutip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), SYL tercatat memiliki harta Rp 20,05 miliar per 31 Desember 2022.

Harta tersebut terdiri dari tanah dan bangunan sebesar Rp 11,31 miliar, alat transportasi dan mesin sebesar Rp 1,47 miliar, harta bergerak lainnya sebesar Rp 1,1 miliar, serta kas dan setara kas Rp 6,1 miliar.

Adapun untuk harta berupa tanah dan bangunan, Syahrul Yasin Limpo memiliki 16 bidang tanah dan 9 bangunan yang berada di kabupaten Gowa dan Makasar.

Kemudian, dia memiliki 6 kendaraan mobil senilai total Rp 1.475.000.000.

6 mobil dan satu motor dimaksud di antaranya:

1. Toyota Alphard (2004) hasil sendiri Rp 350.000.000,
2. Mercedes Benz Sedan (2004) hasil sendiri Rp 250.000.000,
3. Suzuki APV Minibus (2004), hasil sendiri Rp 50.000.000,
4. Mitsubishi Galant Sedan (2000), hasil sendiri Rp 90.000.000,
5. Toyota Kijang Innova (2014), hasil sendiri Rp 200.000.000,
6. Jeep Cherokee Jeep (2011), hibah tanpa akta Rp 500.000.000.
7. Selain itu SYL juga memiliki sepeda motor Harley Davidson tahun 1986, hasil sendiri Rp 35.000.000

LHKPN SYL juga mencatat harta bergerak lainnya senilai Rp 1.149.970.000, serta Kas dan setara kas Rp. 6.118.817.382. Dalam laporan LHKPN Syahrul Yasin Limpo tercatat tidak memiliki utang.