Viral

Pesta Nikahannya Tewaskan 113 Orang, Kondisi Haneen Memperihatinkan Usai Ibu dan Adiknya Meninggal

selain 113 orang meninggal, kebakaran itu juga menyebabkan 150 tamu lainnya mengalami luka-luka.

Editor: Satia
Istimewa
Pasangan Suami Istri yang Pesat Pernikahannya Terbakar di Irak 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Cerita sedih mempelai wanita yang pesta nikahnya di Irak tebakar dan tewaskan 113 orang.

Ibu dan adik si mempelai yang masih berusia 18 tahun ini meninggal dalam kejadian kebakaran tersebut.

Diketahui, Haneen (18) menikah dengan Revan (27), di Distrik Al-Hamdaniya, Provinsi Nineveh, Irak pada Selasa (26/9/2023).

Pesta ini awalnya berjalan dengan bahagia.

Namun, seketika semuanya berubah menjadi kesedihan.

Dikutip dari Tribuntrends.com, selain 113 orang meninggal, kebakaran itu juga menyebabkan 150 tamu lainnya mengalami luka-luka.

Baca juga: Chord dan Lirik Lagu Batak Boasa Ingkon Pajumpang By Joy Tobing

Dari ratusan orang yang meninggal, 15 di antaranya adalah keluarga terdekat pengantin pria dan 10 lainnya keluarga terdekat pengantin wanita.

Ibu dan adik Haneen turut meninggal dunia, sementara ayahnya masih dirawat dengan kondisi kritis.

Bencana itu membuat mereka tidak bisa lagi tinggal di lingkungan mereka berasal.

"Kami tidak bisa tinggal di sini lagi," ujar Revan. Dilansir Youtube Kompas.com, Selasa (3/10/2023).

Api mulai muncul sekitar jam 10.45 malam.

Laporan awal menyebut kembang api yang mengiringi mereka saat berdansa, adalah penyebab kebakaran.

Baca juga: BERITA Timnas: Lilipaly dan Fachruddin Tak Dipanggil, Toni Kross-nya Indonesia Sedih Tak Bisa Main

Tetapi Revan percaya api muncul di langit-langit.

"Mungkin hubungan arus pendek, entahlah. Tapi api mulai dari langit-langit, kami merasakan panas," jelas Revan.

"Ketika saya mendengar ada suara retakan, saya melihat ke atas," sambungnya.

"Kemudian langit-langit itu, yang terbuat dari nilon, mulai melelah. Runtuh hanya dalam beberapa detik," bebernya.

"Tapi api mulai dari langit-langit, kami merasakan panas. Ketika saya mendengar ada suara retakan, saya melihat ke atas. Kemudian langit-langit itu, yang terbuat dari nilon, mulai melelah. Runtuh hanya dalam beberapa detik," tambahnya.

Tak lama setelah tragedi tersebut menunjukkan pasangan pengantin itu berdansa ketika potongan material yang terbakar jatuh dari atap.

Saat mereka menari, kata Revan, listrik padam.

Baca juga: LIGA CHAMPIONS: Leipzig vs Manchester City, Prediksi Line up Pemain, Hasil Klasemen Liga Champions

Saat listrik kembali menyala, dia "melihat api" di langit-langit.

Saat itulah orang-orang mulai berteriak dan berlarian. Sementara Revan menyelamatkan dirinya dan istrinya.

"Saya menarik istri saya dan menyeretnya. Saya terus menyeretnya dan mencoba mengeluarkannya dari pintu dapur," terangnya.

"Saat orang-orang melarikan diri, orang-orang menginjak-injaknya. Kakinya terluka," sambungnya.

Revan berkata hanya ada satu alat pemadam kebakaran, itu pun tidak berfungsi.

Menjelaskan bagaimana peristiwa tersebut terjadi, Revan mengatakan dua kembang api kecil dinyalakan saat mereka mulai menari, diikuti empat kembang api lagi beberapa menit kemudian.

Sebelumnya, ayah Revan sudah mengutarakan kekhawatirannya terhadap kembang api itu, yang takut percikannya mengenai gaun pengantin dan benda-benda sekitarnya.

Baca juga: Daftar Harga Emas Antam di Medan Hari Ini, Berada di Level Rp 1.040.000 per Gram

Namun pengelola aula pernikahan menyebut kembang api itu menggunakan listrik sehingga kita bisa meletakkan tangan di atasnya atau bahkan plastik dan tidak akan terbakar.

Pasangan itu kini hanya bisa berduka.

"Kerabat kami, teman-teman kami, orang-orang yang kami cintai semuanya telah tiada,” kata Revan.

"Dua hari yang lalu kami menguburkan pamannya (Haneen) dan kedua putrinya. Kemarin kami menguburkan pamannya yang lain," sambungnya.

"Hari ini kami menguburkan putrinya dan kami menguburkan ibunya," tambahnya.

"Ayahnya Kondisinya kritis. Kita belum tahu kondisinya seperti apa," sambungnya.

Tak hanya itu, Revan juga mengatakan bahwa bibinya turut meninggal akibat kebakaran tersebut. Sementara adiknya mengalami luka bakar.

"Bibiku meninggal. Adikku mengalami luka bakar. Suaminya mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. Pamanku kehilangan 7 anggota. Begitu banyak orang. Dan setiap hari kami mendengar lebih banyak berita menyedihkan," jelasnya.

Baca juga: Arsenal Sudah Kalah dari Lens di Liga Champions Merugi Lagi, Terancam Tanpa Bukayo Saka Hadapi City

Kendati demikian, Revan dan Haneen berencana untuk pindah dari tempat asal mereka.

"Setiap kali kami mencoba bahagia, sesuatu yang tragis terjadi pada kami dan menghancurkan kebahagiaan tersebut. Jadi, yang terbaik bagi kami adalah pergi," kata Ravem, dikutip dari Sky News pada Senin (2/10/2023).

"Jadi lebih baik kami pergi."

"Memang benar kami duduk di sini di depan kalian, hidup."

"Tapi jiwa kami mati. Kami mati rasa."

Sebagai informasi, pernikahan digelar secara meriah dan mewah di Al Haytham Wedding Hall. Sekitar seribu tamu hadir pada malam itu.

Sebanyak 120 orang tewas dan 150 mengalami luka bakar.

 

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved