Berita Viral

Utang KCJB ke China Dicicil Rp226 M per Bulan Selama 30 Tahun dari APBN, Stafsus Menkeu Buka Suara

Utang proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) ke China disebut dicicil Rp 226 miliar selama 30 tahun yang diambil dari APBN. Stafsus Menkeu Yustinu

|
KOLASE/TRIBUN MEDAN
Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Halim, Jakarta, hari ini Senin (2/10/2023). Indonesia menjadi yang pertama memiliki Kereta Cepat di Asia Tenggara. 

Seperti diketahui, pemerintah baru-baru ini terbuka untuk menjamin pembayaran cicilan utang ke China di proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Sebagai informasi saja, proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung mengalami pembengkakan biaya atau cost overrun sebesar Rp 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 18,02 triliun.

Angka tersebut merupakan hasil audit bersama yang kemudian disepakati kedua negara.

Dengan demikian, biaya total proyek yang berlangsung sejak 2016 itu kini mencapai 7,27 miliar dollar AS atau setara Rp 108,14 triliun.

Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Halim, Jakarta, hari ini Senin (2/10/2023). Indonesia menjadi yang pertama memiliki Kereta Cepat di Asia Tenggara.
Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Halim, Jakarta, hari ini Senin (2/10/2023). Indonesia menjadi yang pertama memiliki Kereta Cepat di Asia Tenggara. (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Sementara itu, diketahui sedari awal, China dalam proposalnya juga memberikan garansi kalau kereta peluru yang ditawarkannya tidak akan membebani ABPN Indonesia.

Belakangan, komitmen itu kemudian tidak ditepati China maupun pemerintah Indonesia sendiri.

Tawaran China yang memberikan iming-iming pembangunan kereta cepat tanpa APBN itu pula yang juga jadi alasan Indonesia mendepak Jepang.

Ini karena Negeri Sakura sejak awal sudah memprediksi sulit merealisasikan KCJB tanpa jaminan dari negara.

Disisi lain diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku gagal dalam negosiasi terkait besaran bunga pinjaman di proyek KCJB.

Dalam lawatannya ke China, pemerintah Beijing bersikeras menetapkan bunga utang sebesar 3,4 persen.

Sementara pemerintah Indonesia menginginkan bunga turun menjadi 2 persen.

Baca juga: INILAH Daftar Proyek Pembangunan Jalan Tol dan Proyak Lainnya Dibatalkan Jokowi, Ada di Sumut-Aceh

KERETA CEPAT JAKARTA BANDUNG - Tarif Ongkos dan Jadwal Operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dibocorkan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. Ia mengungkapkan bahwa tarif perjalanan Kereta Cepat Jakarta Bandung berkisar antara Rp 250 ribu hingga Rp 350 ribu per penumpang tanpa subsidi. Hal itu ungkap Budi Karya saat mendampingi Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di Stasiun Tegalluar, Kamis (22/6/2023). (kolase tribun-medan.com)
KERETA CEPAT JAKARTA BANDUNG - Tarif Ongkos dan Jadwal Operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dibocorkan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. Ia mengungkapkan bahwa tarif perjalanan Kereta Cepat Jakarta Bandung berkisar antara Rp 250 ribu hingga Rp 350 ribu per penumpang tanpa subsidi. Hal itu ungkap Budi Karya saat mendampingi Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di Stasiun Tegalluar, Kamis (22/6/2023). (kolase tribun-medan.com) (KOLASE TRIBUN MEDAN)

"Ya maunya kita kan 2 persen (bunga utang), tapi kan enggak semua kita capai. Karena kalau pinjam keluar juga bunganya itu sekarang bisa 6 persen," beber Luhut beberapa waktu lalu.

Jadi kalau kita dapat 3,4 persen misalnya sampai situ ya we're doing okay, walaupun tidak oke-oke amat," tambah Luhut.

Utang sebesar itu akan dibebankan ke PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Sebagai operator sekaligus pemilik konsesi, pembayaran angsuran pokok maupun bunganya akan ditanggung konsorsium KCIC.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved