Driver Bus Metro Deli Unjuk Rasa
Belum Terima Gaji Selama Dua Bulan, Ratusan Driver Bus Metro Deli Unjuk Rasa
Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan karena ratusan supir Bus Metro Deli belum menerima gaji selama dua bulan.
Penulis: Anisa Rahmadani |
Belum Terima Gaji Selama Dua Bulan, Ratusan Driver Bus Metro Deli Unjuk Rasa
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Sejumlah driver bus Metro Deli Lakukan aksi unjuk rasa di Jalan Stasiun Kota Medan, Jumat (6/9/2023).
Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan karena ratusan supir Bus Metro Deli belum menerima gaji selama dua bulan.
Dalam aksi unjuk rasa itu, ada beberapa tulisan yang ditempelkan di atas kendaraan roda dua milik mereka.
"Bayar dua bulan gaji kami," tulisan yang ditempel di atas kendaraan roda dua milik supir Metro Deli.
Bukan hanya itu, ada juga tulisan yang mengatakan bahwa direktur perusahaan Medan Bus hanya memberikan janji dan harapan saja.
"Bunga pinjam terus berjalan, gaji tidak ada kejelasan, direktur hanya memberi harapan. Sementara anak dan istri kami butuh makan,"tulisan yang tertempel di kendaraan roda dua tersebut.
Saat dikonfirmasi satu diantara sopir Bus Metro Deli, Muhammad Akhyar mengatakan, gaji tak diberikan sudah mau jalan hampir tiga bulan.
Dikatakannya seluruh bus Metro Deli berjumlah 170 supir belum menerima gaji sejak bulan Agustus 2023.
"Jadi kami lakukan akai spontanitas bersama sebagian supir Bus Metro Deli. Dalam hal ini tuntutannya kami belum dibayar gaji dimana saat ini sudah berjalan bulan ketiga," terangnya kepada Tribun Medan, Jumat (6/10/2023).
Total keselurahan gaji itu, dikatakannya ada Rp 10 juta.
"Rp 10 juta karena dua bulan ini belum dibayar. Dan ini jalan bulan ketiga," terangnya.
Menurutnya, gaji telat sudah dirasakan seluruh supir Bus Metro berkali-kali.
"Sudah berkali-kali. Kita sudah lakukan konfirmasi dengan pihak perusahaan Medan Bus tapi belum ada kejelasan hanya janji-janji saja," ucapnya.
Diakuinya, sistem kerja menjadi supir Metro Deli ini menggunakan sistem kontrak.
"Jadi Kementerian Perhubungan yang memberikan wewenang terhadap perusahaan (Medan Bus) yang mengatur kami. Nah gaji dari Kemenhub ini dititipkan ke perusahaan itu namanya Medan Bus. Namun saat kami tanya kenapa belum cair alasannya dari pusat memang belum cair dan itu terus-terusan terjadi," terangnya.
Saat ini diakuinya tidak ada aksi mogok tidak menyupir Bus Metro Deli.
"Kami lakukan aksi unjuk rasa saja dulu. Namanya bekerja dari hati. Itulah bukti ketulusan kami bekerja," jelasnya
Selama dua bulan ini dikatakannya, hampir seluruh rekan kerjanya terlibat pinjaman online dan rentenir.
"Tau sendiri lama-lama bungnya makin besar. Tapi kalau gak pinjam anak kami makan apa. Bahkan ada semuanya sudah dijual," ucapnya.
Untuk itu saat ini pihaknya akan menghadap ke Uniland untuk mengantarkan surat ke Kemenhub.
"Kami mau ke sana untuk antar surat mudah-mudahan bisa bertemu dengan staf Kemenhub ini," ucapnya.
Sementara dalam aksi tersebut juga terdapat sejumlah karyawan dari perusahaan Medan Bus.
Namun saat Tribun Medan meminta Keterangan, mereka enggan berkomentar.
"Aduh kami tidak berani berkomentar lah ya," terang satu karyawan yang enggan menyebutkan nama dan langsung meninggalkan lokasi.
Sementara saat dikonfirmasi ke Dinas Perhubungan, Iswar Lubis mengatakan permasalahan gaji supir Bus Metro Deli bukanlah wewenangnya.
"Aduh itu tanya langsung ke perusahaan Teman Bus ya. Karena bukan wewenang kami,"pungkasnya.
Hingga saat ini Tribun Medan masih berupaya konfirmasi ke Perusahaan Teman Bus Medan.
(cr5/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.