Tribun Wiki
Medan Willy Jeep, Komunitas Jeep yang Menyusuri Sumatra, Jawa dan Bali
Medan Willy Jeep adalah komunitas Jeep yang masih eksis hingga saat ini. Komunitas mobil tua itu tengah menysuri Sumatra, Jawa dan Bali
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Array A Argus
"Sekali jalan, kita bisa menghabiskan budget sekitar 100 juta untuk dua mobil saja. Jika kita siapkan dari nol, maka itulah taksirannya. Biaya tersebut, ya, dialokasikan di solar, sparepart, perbekalan, minyak, dan lain-lain. Belum lagi jika mesin mengalami kerusakan. Seminimalnya kami menghabiskan biaya 60 juta. Itu pun karena barang-barang sebelumnya yang masih ada," lanjut Tomi.
Dikatakan Tomi, jika ingin melakukan trek di hutan alias off-road, banyak yang harus disiapkan.
Seperti fisik, perbekalan, kondisi kendaraan, sparepart, kaki Jeep, kondisi mesin, bahkan biaya.
Baca juga: 10 Tips Menjaga Kesehatan Mata dari Gangguan Pengelihatan
"Kalau ditanya ngapain, sih, suka bertualang naik mobil tua karena selain menguras tenaga juga merogoh biaya yang banyak, Jawabannya, ya, namanya hobi kita bakal gak itung-itungan. Gairah dan kepuasan batin itu yang mahal, apalagi saat main trek berat," katanya.
Pentolan Medan Willy Jeep lain yang berposisi sebagai bendahara, Adam, mengatakan mengendarai Jeep memiliki seni.
Sekaya apa pun seseorang, belum tentu bisa membawa Jeep tua tersebut.
"Mobil tua ini makin kita sayangi makin bagus dia. Mobil tua itu hidup seakan punya nyawa. Ia juga memiliki karakternya sendiri," cerita Adam.
Baca juga: Suku Tertua di Sumatra Utara, Nenek Moyang Orang Batak dari Asia Selatan
Lebih lanjut, Adam menjelaskan, jika melakukan touring daerah, unit yang turun dari Medan Willy Jeep bisa mencapai 30 unit.
Ia juga menjelaskan jika tahun depan mereka akan berangkat ke Salatiga mengikuti jambore nasional.
"Sebelum jambore, di bulan 10 ini kami ingin main ekstrem lagi di Deli Serdang dan Tanah Karo. Kalau dibilang berhenti, ya, hobi ini gak ada berhentinya. Gak ada kapoknya juga saat melintasi aspal penjuru Indonesia atau bahkan tanah berlumpur di jalan setapak hutan," ucap salah satu kader Medan Willy Jeep.
Sebelum melakukan adventure ekstrem, mereka akan melakukan survei terlebih dahulu.
Karena mereka menjalankan aksi off-road di hutan belantara, yang mengharuskan mereka untuk dapat mengantongi izin dari pemerintah daerah, dinas kehutanan, dan lain-lain.
Sebagai wadah yang diisi oleh orang-orang yang siap mental dan fisik ketika melakukan adventure track, Medan Willy Jeep klaim pernah alami kendala saat mesin mereka rusak di tengah hutan belantara.
Hal tersebut tentu mengharuskan mereka meninggalkan unit untuk diganti sparepart atau mesin lainnya yang mengalami kerusakan.
"Kita pernah terjebak di hutan selama sebulan lebih. Istilahnya, ya, nggak takut mati, lah, kalau melakukan adventure ini," ungkapnya.
Tak hanya terjebak di hutan, bahkan dikatakannya hingga masuk jurang pun pernah.
"Itu sebabnya saya selalu menegaskan, kalau tidak memiliki fisik dan mental yang kuat saat off-road akan susah," pungkasnya.
(cr26/tribun-medan.com)
Profil, Biodata dan Rekam Jejak Aris Marsudiyanto, Kepala Bappisus Eks Anggota Kopassus |
![]() |
---|
Profil Arief Kurnia Risdianto, Direktur PT PGN Lulusan Maritime University |
![]() |
---|
Mengenal Panthera Pardus Melas, Macan Tutul Jawa yang Terancam Punah |
![]() |
---|
SOSOK Ria Norsan, Gubernur Kalimantan Barat yang Diperiksa KPK Soal Korupsi Jalan Mempawah |
![]() |
---|
Profil Jungkook, Personel BTS yang Lagunya Tembus 2,5 Miliar Streaming di Spotify. |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.