Perang Hamas vs Israel

Israel Terus Bombardir Gaza, Kini Hamas Bicara Kemungkinan Gencatan Senjata, Ancam Eksekusi Sandera

pasukan darat telah disiagakan di jalur Gaza dan bersiap untuk menerima perintah penyerangan secara masif ke wilayah yang menjadi kantong Hamas

|
Editor: Juang Naibaho
Istimewa
Kelompok Hamas Palestina melayangkan ancaman ke Israel seusai melakukan penyerangan ke Gaza. 

TRIBUN-MEDAN.com - Militer Israel masih terus melancarkan serangan udara secara intens.

Sementara pasukan darat telah disiagakan di jalur Gaza dan bersiap untuk menerima perintah penyerangan secara masif ke wilayah yang menjadi kantong-kantong militan Hamas Palestina.

Dikutip dari Kompas.com, seorang pejabat senior Hamas mengatakan, pihaknya terbuka untuk berunding mengenai kemungkinan gencatan senjata dengan Israel, setelah "mencapai targetnya."

Moussa Abu Marzouk mengatakan kepada Al Jazeera dalam sebuah wawancara telepon bahwa Hamas terbuka untuk semua dialog politik ketika, termasuk kemungkinan gencatan senjata.

Saluran TV Israel mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan Hamas telah meningkat menjadi 900 orang.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 687 warga Palestina telah tewas dan 3.726 luka-luka dalam serangan udara Israel di daerah kantong yang diblokade tersebut sejak Sabtu.

Sementara itu, setelah berjam-jam dibombardir secara intens oleh jet-jet Israel, Hamas mengatakan akan mengeksekusi seorang tawanan Israel jika rumah-rumah warga sipil dibom.

Di dalam wilayah Israel, Hamas masih bersembunyi di beberapa lokasi, dua hari setelah serangan yang menewaskan ratusan warga Israel dan menyandera puluhan orang.

Juru bicara Hamas Abu Ubaida mengatakan kelompoknya telah bertindak sesuai dengan Islam dengan menjaga keamanan para tawanan Israel.

Namun sebagai balasan atas setiap pemboman Israel terhadap rumah warga sipil tanpa peringatan, Hamas akan mulai mengeksekusi tawanan warga sipil Israel dan menyiarkannya, kata dia.

Senada dengan Hamas, sayap bersenjata Jihad Islam, yang mengatakan pihaknya menahan lebih dari 30 tawanan Israel, meminta Israel menahan diri untuk tidak menyasar warga sipil.

Hal itu diungkapkan kepada Israel jika mereka peduli dengan nasib warganya yang ditahan.

Bersiap Serangan Darat

Militer Israel mengatakan mereka telah memanggil 300.000 tentara cadangan. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Hal itu sebagai tanda bahwa Israel kemungkinan merencanakan serangan darat sebagai respons terhadap serangan kelompok bersenjata Hamas.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved