TRIBUN-MEDAN.COM,- Ajaran Syiah mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, terkhusus umat Islam.

Syiah merupakan ajaran yang berkembang pesat di Iran, Azerbaijan, Bahrain, Lebanon, dan Irak.

Ajaran ini meyakini bahwa keturunan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam (SAW) adalah penerus dan pemimpin Islam.

Namun, Syiah menolak kepemimpinan Sayidina Abu Bakar.

Mereka meyakini, bahwa selepas kepemimpinan Nabi Muhammad SAW, maka yang seharusnya menjadi khalifah adalah Sayidina Ali.

Lima Perbedaan Menurut Ustaz Abdul Somad

Dalam satu ceramahnya, Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa ada lima perbedaan antara Sunni dan Syiah.

Kelompok Syiah punya keyakinan tersendiri, mulai dari para khalifah, hingga soal Alquran yang ada saat ini.

"Syiah itu rukun imannya wajib beriman kepada Imam 12," kata Ustaz Abdul Somad, dalam ceramahnya dikutip dari Youtube Calipha Channel, Rabu (11/10/2023).

UAS mengatakan, bahwa Syiah yakin, bahwa setelah Nabi Muhammad SAW wafat, maka penerus dan penggantinya adalah Sayidina Ali.

Lalu, setelah Sayidina Ali, wafat maka akan digantikan Sayidina Hasan.

Dan ketika Sayidina Hasan wafat, maka akan digantikan Sayidina Husein, hingga seterusnya ke Imam yang 12. 

Adapun 12 Imam Syiah itu diantaranya:

1. Ali bin Abi Thalib (Amirul Mukminin)
2. Hasan bin Ali (Hasan Al-Mujtaba)
3. Gusain bin Ali (Husain Asy-Syahid)
4. Ali bin Husain (Ali Zainal Abidin)
5. Muhammad bin Ali (Muhammad Al-Baqir)
6. Ja'far bin Muhammad (Ja'far Ash Shaqid)
7. Musa bin Ja'far (Musa Al-Kadzim)
8. Ali bin Musa (Ali Ar-Ridha)
9. Muhammad bin Ali (Muhammad Al-Jawad/Muhammad At Taqi)
10. Ali bin Muhammad (Ali Al Hadi)
11. Hasan bin Ali (Hasan Al Askari)
12. Muhammad bin Hasan (Muhammad Al-Mahdi

UAS mengatakan, bahwa Imam ke 12 Syiah diyakini belum muncul hingga saat ini.

Syiah, kata UAS, yakin bahwa Imam ke 12 itu berada di Gua Sirdap, Iraq.

Umat Syiah percaya, bahwa Imam ke 12 akan muncul pada akhir zaman.