Perang Hamas vs Israel

Jumlah Korban Tewas - Israel: Tewas 1.200 dan 2.900 Terluka, Palestina: Tewas 950 dan 5.000 Terluka

Hamas menembakkan ribuan roket ke arah Israel dan sekitar 1.000 pejuang menyeberang ke negara itu dari negara tetangga, Jalur Gaza. 

Editor: AbdiTumanggor
abcnews/sputniknews
DUA PEMIMPIN HAMAS TEWAS: Setidaknya 1.200 orang tewas dan 2.900 lainnya terluka di Israel setelah kelompok Hamas Palestina melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari udara, darat dan laut pada hari Sabtu (7/10/2023) lalu, kata pihak berwenang Israel kepada ABC News, Rabu (11/10/2023). (abcnews/sputniknews) 

Di sisi lain, empat pegawai Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) dikabarkan tewas akibat serangan udara di Gaza dan setidaknya 14 fasilitasnya rusak, kata PBB dalam rilisnya.

Menurut rilis PBB tersebut, badan tersebut terpaksa menutup 14 pusat distribusi makanannya dan mengurangi operasinya karena PBB tidak dapat membawa pasokan kemanusiaan ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Masih ada toko-toko yang buka dengan sejumlah persediaan tetapi Juliette Touma, direktur Media dan Komunikasi URNWA menyatakan kekhawatirannya bahwa persediaan dasar, termasuk bahan bakar, akan habis dalam beberapa minggu ke depan, menurut UN News.

Sosok Dua Petinggi Senior Hamas Tewas dalam Serangan Udara Israel

Sementara, Kelompok Hamas Palestina telah mengkonfirmasi kematian Menteri Ekonomi Hamas, Joad Abu Shmalah dan Zakaria Abu Maamar, seorang anggota kantor politik Hamas.

“Semalam, sebuah pesawat IDF menyerang Joad Abu Shmalah, Menteri Ekonomi Hamas di Jalur Gaza. Sebagai bagian dari perannya, dia mengelola pendanaan Hamas di dalam dan di luar Jalur Gaza. Dia memegang posisi keamanan di organisasi Hamas dan memimpin sejumlah operasi yang menargetkan warga sipil Israel dan Negara Israel,” kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam sebuah pernyataan kepada ABC News.

Sementara, anggota senior biro politik Hamas dan kepala kantor hubungan internal Hamas, Zachariah Abu Ma'amar, turut tewas dalam serangan udara IDF tersebut.

Menurut IDF, Zachariah Abu Ma'amar berperan dalam pengambilan keputusan dan perencanaan beberapa kegiatan kelompok tersebut terhadap Israel.

Dilansir The Hill, kematian mereka dilaporkan ketika Israel terus meningkatkan serangan balasannya terhadap Hamas sejak Sabtu (7/10/2023).

Dikutip dari i24news, Zakaria Abu Ma'amr merupakan seorang pejabat tinggi Biro Politik Hamas dan kepala Kementerian Hubungan Nasional dalam Biro Kebijakan organisasi tersebut.

 Zakaria Abu Ma'amr dikenal luas karena kedekatannya dengan Yahya Sinwar, tokoh berpengaruh lainnya di Hamas. Peran Abu Ma'amr sebagai kepala Kementerian Hubungan Nasional melibatkan hasutan dan tindakan melawan kedaulatan Negara Israel, sehingga menimbulkan ancaman langsung terhadap penduduk Israel.

Selain itu, posisi Abu Ma'amr dalam forum senior Hamas memungkinkan dia memainkan peran penting dalam proses pengambilan keputusan kelompok tersebut, termasuk perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang bertujuan melemahkan keamanan Israel.

Keluarga Amerika-Israel yang orang-orang tercintanya hilang dan diyakini disandera oleh Hamas di Gaza berbicara pada konferensi pers di Tel Aviv, Israel, pada 10 Oktober 2023.
(Debbie Hill/UPI melalui Shutterstock via ABC News)
Keluarga Amerika-Israel yang orang-orang tercintanya hilang dan diyakini disandera oleh Hamas di Gaza berbicara pada konferensi pers di Tel Aviv, Israel, pada 10 Oktober 2023. (Debbie Hill/UPI melalui Shutterstock via ABC News) 

20 lebih warga Amerika turut dalam sandera

Presiden Joe Biden mengkonfirmasi pada Selasa sore bahwa orang Amerika termasuk di antara para sandera dan 14 orang Amerika tewas dalam pertempuran di Israel.

“Kami sekarang tahu bahwa warga Amerika termasuk di antara mereka yang ditahan oleh Hamas,” kata Biden di Gedung Putih. 

“Saya telah mengarahkan tim saya untuk berbagi intelijen dan mengerahkan ahli tambahan dari seluruh pemerintahan Amerika Serikat untuk berkonsultasi dan memberi nasihat kepada rekan-rekan Israel mengenai upaya pemulihan sandera karena sebagai presiden, saya tidak memiliki prioritas lebih tinggi daripada keselamatan warga Amerika yang disandera."

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved