Berita Viral

Netizen Ramai-ramai Hujat Elon Musk Buntut Platform X Sebarkan Hoaks Soal Perang Hamas Israel

netizen dari berbagai belahan dunia ramai-ramai menghujat Elon Musk pemilik platform X (Twitter). Hal itu lantaran banyaknya berita hoaks seputar pera

tangkapan layar video/engadget
Elon Musk ramai-ramai dihujat netizen 

TRIBUN-MEDAN.COMElon Musk ramai-ramai dihujat netizen.

Adapun netizen dari berbagai belahan dunia ramai-ramai menghujat platform X (Twitter) milik Elon Musk.

Hal itu lantaran ramainya yang menyebarkan kabar bohong alias kabar hoaks seputar perang militan Palestina, Hamas, melawan tentara pendudukan Israel di platform X tersebut.

Hal ini diketahui usai kata kunci 'Israel' jadi trending topic nomor 1 nasional dengan 5,29 juta kicauan.

Dari ribuan postingan yang memenuhi media sosial X, informasi yang diunggah terkait perang Hamas – Israel sebagian besar merupakan misinformasi dan berita hoaks.

Yang memprihatinkan, sejumlah influencer seperti Jackson Hinkle kedapatan menyebarkan siaran pers palsu Gedung Putih.

Elon Musk, pendiri SpaceX, berbicara selama Satelit 2020 di Washington Convention Center di Washington DC, 9 Maret 2020
Elon Musk, pendiri SpaceX, berbicara selama Satelit 2020 di Washington Convention Center di Washington DC, 9 Maret 2020 (Brendan Smialowski / AFP)

Mengutip dari NPR sebuah akun yang mengaku-ngaku sebagai media lokal Jerusalem Post turut mengunggah laporan palsu bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dirawat di rumah sakit di tengah memanasnya perang.

“Setelah perang meletus, para pengguna dengan cepat menyebar mengunggah gambar-gambar palsu yang dimanipulasi,” kata Breton, kepala hak-hak digital Uni Eropa.

“Seperti baru – baru ini beredar sebuah video viral yang telah ditonton lebih dari 1,7 juta kali, menunjukkan para jenderal Israel setelah ditangkap oleh pejuang Hamas. Namun setelah ditelusuri, video tersebut ternyata berisikan penahanan para separatis di Azerbaijan. Ini jelas merupakan informasi yang salah atau menyesatkan,” jelas Breto.

Akibat beredarnya ribuan postingan hoax, Elon Musk ramai-ramai dihujat netizen dan para peneliti global. Mereka menilai Elon Musk gagal menangani krisis misinformasi di platform X yang dapat menyesatkan masyarakat dunia.

Baca juga: SEDIKITNYA 1.200 Warganya Tewas dan 2.900 Luka-luka, Israel Terus Gempur Gaza Palestina Siang Malam

Baca juga: Menhan Israel Perintahkan Pasukan Kepung Jalur Gaza Hadapi Hamas Palestina, Mesir Lakukan Blokade

“Sekarang hampir tidak mungkin untuk membedakan mana yang fakta, mana yang rumor, mana yang konspirasi, mana yang trolling. Perubahan yang dilakukan Musk tidak hanya membuat X menjadi tidak berguna, namun semakin membuat X jadi media sosial yang buruk,” jelas Mike Rothschild, peneliti teori konspirasi.

Pasca berita hoax memenuhi platform X, Elon Musk hingga kini tak kunjung memberikan respon apapun.

Namun demi mencegah meluasnya keberadaan berita hoax Platform media sosial X, berkomitmen untuk terus berjuang menjaga keamanan di platform.

KONDISI KOTA GAZA : Ratusan sasaran telah diserang di Gaza oleh Israel setelah serangan Hamas pada hari Sabtu, kelompok yang menguasai wilayah Palestina di Gaza. Lebih dari 450 sasaran diserang di Gaza oleh pasukan Israel hanya dalam satu hari, menurut pihak berwenang.  Di Kota Gaza, setidaknya 950 orang tewas – di antaranya 260 anak-anak dan 230 wanita – dan 5.000 lainnya terluka sejak Sabtu, menurut angka terbaru dari pejabat Palestina. (Abc news)
KONDISI KOTA GAZA : Ratusan sasaran telah diserang di Gaza oleh Israel setelah serangan Hamas pada hari Sabtu, kelompok yang menguasai wilayah Palestina di Gaza. Lebih dari 450 sasaran diserang di Gaza oleh pasukan Israel hanya dalam satu hari, menurut pihak berwenang. Di Kota Gaza, setidaknya 950 orang tewas – di antaranya 260 anak-anak dan 230 wanita – dan 5.000 lainnya terluka sejak Sabtu, menurut angka terbaru dari pejabat Palestina. (Abc news) (abc news)

Salah satunya dengan meminta pengguna X untuk menambahkan konteks dan penjelasan menggunakan fitur Community Notes guna membantu pengguna lain memahami konten yang ditampilkan dan melawan misinformasi.

Dengan cara ini, postingan informasi palsu atau hoax terkait perang Hamas dengan Israel tak kembali memenuhi platform X seperti terjadi akhir pekan lalu.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved