Hama Danau Toba

Ikan Setan Merah yang Jadi Hama Danau Toba Disulap Jadi Makanan Kucing Bernilai Tinggi

Ikan setan merah atau ikan red devil merupakan hama yang kini menyebar luas di perairan Danau Toba. Kini, ikan hama itu disulap jadi pakan kucing

HO
Ikan setan merah atau ikan red devils disulap jadi makanan kucing oleh sekelompok mahasiswi Unimed 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Keberadaan ikan setan merah atau ikan red devil di Danau Toba membuat resah masyarakat, khususnya nelayan.

Sebab, keberadaan ikan setan merah ini merusak ekosistem Danau Toba.

Banyak ikan endemik yang kemudian menyusut dan hampir hilang gegara ikan setan merah ini.

Berangkat dari keresahan itu, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Negeri Medan kemudian melakukan penelitian terhadap ikan setan merah ini.

Baca juga: SOSOK Ridi Ferdiana, Teliti Bahasa Kucing Lewat AI, 15 Tahun Dosen Kini Jadi Profesor Muda di UGM

Para mahasiswa tersebut kemudian berinisiatif mengolah ikan hama di Danau Toba ini menjadi bernilai jual.

Karena ikan ini tidak enak dimakan, maka para mahasiswa menjadikannya sebagai makanan kucing. 

Ajeng Asri Audi, mahasiswi jurusan Kimia Unimed ini mengatakan, makanan kucing berbahan ikan setan merah atau ikan red devil ini diberi merek dagang RD Cat Food.

RD ini tak lepas dari nama ikan hama itu, yakni Red Devil. 

Baca juga: Penampakan Tiga Wanita Pencekok Miras ke Kucing Jalani Sidang di Pengadilan Negeri Padang

"Produk ini kami tujukan untuk setiap pemelihara kucing. Ini juga menjadi potensi peluang ekonomi baru," kata Ajeng, Kamis (12/10/2023).

Ajeng mengatakan, meski dianggap tidak bermanfaat bagi manusia, nyatanya ikan hama ini punya protein tinggi untuk kucing.

Proteinnya mencapai 35 persen. 

Baca juga: Berburu Biawak, Dua Pekerja Jalan Tol di Padang Pariaman Hilang di Sungai, Satu Ditemukan Tewas

Pakan kucing ini diolah melalui proses penggilingan, penghalusan, pembentukan, serta pengeringan ikan red devil, dengan berat produk jadi untuk satu ekor ikan sekitar 70 gram.

Dalam tim PKM tersebut, mereka ada lima orang.

Adapun Tim PKM Unimed yang membuat ikan hama menjadi barang ekonomis ini terdiri dari 

Ajeng Asri Audi jurusan Kimia, Nia Veronika jurusan Kimia, Putri Dwivani Saragi jurusan Ekonomi, Putri Hardiyanti dari jurusan Biologi, dan Rabiatul Adawiyah Pangaribuan dari jurusan Kimia.(cr26/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved