Sumut Terkini

Pasutri Tewas Kersetrum di Tebingtinggi Hendak Menjemur Pakaian, Begini Penjelasan PLN

Ia menyebut, permasalahan berasal dari instalasi di rumah korban yang terindikasi disambungkan ke kabel SR PLN tanpa ada pembatas.

Editor: Ayu Prasandi
HO
Suasana rumah duka pasutri yang meninggal dunia usai kesetrum arus listrik di Tebingtinggi, Rabu (11/10/2023). Tampak para kerabat dan tetangga memadati rumah duka. 

TRIBUN-MEDAN.com,TEBINGTINGGI- Sepasang suami-isteri bernama Juliani (43) dan Arifin (48) meninggal dunia usai tersetrum saat menjemur pakaian di Jalan Bulian, Gang Tengku Hafizah, Lingkungan IV, Kelurahan Bandar Sakti, Kota Tebingtinggi, pada Selasa (10/10/2023).

Sekaitan dengan hal itu, pejabat manajemen risiko Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) PLN Tebingtinggi, Achmad menyebut, instalasi listrik dari PLN yang berada di rumah korban dan sekitarnya tidak terdapat masalah.

"Sudah satu jam lewat pasangan tersebut tersengat (kesetrum) baru dilaporkan ke PLN. Jadi tim kita ke sana, langsung memutus arus. Karena sempat khawatir juga karena masih bertegangan di sekitar area rumah korban," katanya saat dikonfirmasi Tribun Medan, Kamis (12/10/2023).

"Jadi kemudian kita cek (instalasi listrik), ternyata tidak ada masalah. Awalnya kita perkirakan kabel kita yang bermasalah. Entah duplex yang pecah-pecah atau kena seng, ternyata kita lihat di kabel, bersih. Tidak ada indikasi ke situ," ucap Achmad lagi.

Ia menyebut, permasalahan berasal dari instalasi di rumah korban yang terindikasi disambungkan ke kabel SR PLN tanpa ada pembatas.

Hal itu setelah pihaknya melakukan pengecekan selama dua jam.

"Itulah yang terjepit di seng rumah korban, atau atap rumah korban dan masjid. Itulah yang menyebabkan induksi arus listrik sehingga, akhirnya menginduksi juga ke rumah korban," ujarnya.

Achmad menjelaskan, korban diduga menyambungkan listrik secara ilegal ke rumahnya.

Hal itu terbukti saat petugas menemukan ada kabel lain di luar kabel PLN yang masuk ke kWh meter listrik.

Sambungnya, di tengah kabel PLN tersebut ditemukan sambungan lainnya yang diduga bukan kabel PLN tapi kabel instalasi rumah. Imbuh Achmad, aliran listrik bersumber dari masjid yang berada tepat di sebelah rumah korban.

"Betul (ada indikasi pencurian listrik). Jadi di situ kita temukan ada kabel lain di luar kabel PLN yang dia nyambung ke kabel PLN. Harusnya dia kan kabel PLN itu yang masuk ke kWh meter, nah ini dia di tengah-tengah kabel ada sambungan lain yang diindikasikan itu bukan kabel PLN, tapi instalasi rumah," katanya.

"Rumah korban mengambil sumber dari masjid, arus SR (sambungan rendah). Cuma itu masuknya ke rumah korban. Terjepit lah dia ke sela-sela seng rumah itu. Itu lah yang membuat induksi listrik, ditambah lagi kena kabel kawat pas jemur pakaian lebih cepatlah dia arusnya," ujar Achmad lagi.

Sebelumnya diberitakan, sepasang suami-istri tewas tersengat arus listrik. Abang ipar korban, Husni menjelaskan, pasangan suami istri itu tewas tersengat arus listrik di dapur rumah korban.

Di mana sebelum kejadian pada saat itu diduga korban hendak menjemur pakaian.

Ia menyebut, kejadian bermula saat pasangan suami isteri yang bernama Juliani (43) dan Arifin (48) itu hendak menjemur pakaian.

Lalu tiba-tiba diduga karena menyentuh kabel yang terkelupas keduanya pun tersetrum.

"Itu empat (korbannya). Pertama isterinya megang kontak (tersetrum) lalu lakinya megang, kontak. Datang mertua saya ikut megang, kontak tapi jatuh, lepas. Habis itu datang anaknya yang paling kecil menjerit manggil uwaknya," katanya.

"Pas anaknya yang paling kecil menjerit, datang lah uwak nya, namanya Uwak Inong. Pas uwaknya datang, terus megang korban kontak juga. Jadi dua korban jiwa, mertua saya itu tangannya masih kebas. Uwak Inong gak papa," ucapnya lagi.

Lebih jauh Husni menuturkan, kedua korban sudah dikebumikan, pada Rabu (11/10/2023) siang, setelah menunggu beberapa kerabat tiba di rumah duka. 

Atas kejadian ini, masyarakat segera memberi informasi ke Polres Tebingtinggi tentang adanya kasus warga tersengat aliran listrik. Pihak Polres Tebingtinggi bersama Polsek Rambutan dan Tim Inafis Polres Tebingtinggi serta petugas PLN datang ke lokasi.

Kasat Reskrim Polres Tebingtinggi AKP Junisar Silalahi membenarkan kejadian tersebut.

Bilangnya, kedua korban sempat dibawa ke RS Kumpulan Pane Tebingtinggi. Namun, saat tiba di rumah sakit, korban dinyatakan sudah meninggal.

"Diduga penyebabnya akibat kabel listrik yang terkelupas. Kebetulan di sebelah rumah korban itu masjid. Sumber arus listrik berasal dari sana," ujarnya.

(cr12/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved