Breaking News

Berita Viral

Pengakuan Pasutri Adang Truk Sampah di Bogor, Bantah karena Gagal Jadi Ketua RT, Ternyata Gegara Ini

Inilah pengakuan pasutri yang adang truk sampah di Bogor dan dituding lantaran karena kalah pemilihan ketua RT. Pasangan ini pun membantah dan membebe

TikTok.com/@tarotbogor
Viral pasutri halang-halangi truk pengangkut sampah warga di wilayah River Valley, Bogor. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah pengakuan pasutri yang adang truk sampah di Bogor.

Adapun pasutri yang adang truk sampah membantah tudingan mengadang karena kalah pemilihan ketua RT.

Lantas, apa alasan pasutri tersebut mengadang truk sampah DLH Bogor ?

Adapun pasangan suami istri yakni Rini Suryani dan suaminya Banua Hasibuan memberikan klarifikasinya mengenai hebohnya rekaman keduanya yang mengadang truk sampah.

Keduanya pun membantah tudingan mengadang truk sampah karena kalah pemilihan ketua RT.

Kronologi menurutnya, saat kejadian ia sedang menyiram tanaman.

Kemudian truk sampah DLH Bogor masuk lewat jalan samping rumahnya dan memakan badan jalan.

Dia menyebut setiap pagi warga beraktivitas mengantar anak dan ke pasar namun saat hendak keluar rumah dengan mobil, truk sampah terkesan mengadang.

Tangkapan layar video wanita mengadang truk sampah di Perumahan River Valley 1, Kabupaten Bogor.
Tangkapan layar video wanita mengadang truk sampah di Perumahan River Valley 1, Kabupaten Bogor. (HO)

"Di situ saya bukan mengadang, tapi menyetop dulu untuk sementara dan memberitahukan kepada sopir (truk sampah), 'tolong parkir dulu di depan karena sampah ini bakal diangkut oleh mobil roda tiga punya lingkungan di sini'," ungkap Rini saat dilansir Tribun-Medan.com dari Kompas.com, Kamis (12/10/2023).

Rini mengaku hanya ingin kepastian siapa yang bertanggung jawab atas truk sampah yang masuk ke dalam perumahan.

Sebab, jika air sampah dari truk menetes, dapat mengakibatkan bau serta berat dari truk bisa menyebabkan longsor di pinggir jalan yang ada aliran kali.

Menurutnya, ia hanya mempersoalkan pergantian alamat RT di perumahan tersebut, dari RT 01/RW 08 dihapus dan diganti menjadi RT 04/RW 04 oleh kepala desa.

 "Saya menyetop karena kalah pemilihan RT tidak lah benar. Kenapa, sewaktu pemilihan, saya juga membawa nama RT 01/RW 08, tetapi kenapa tiba-tiba ada SK perubahan menjadi RT 04/RW 04 oleh kades?" terangnya.

"Niat saya cuman satu, pengen melakukan perubahan lebih baik di lingkungan in, bukan karena (kalah) RT nya," ujar dia.

Baca juga: Masriah Si Pelempar Tinja Berulah Lagi, Kini Buang Sampah ke Rumah Wiwik Lalu Joget-joget ke CCTV

Baca juga: Nasib Pilu Bayi 4 Bulan di Klaten Jadi Saksi Mata Kematian Ibu dan Ayah, Jasad Keduanya Berpelukan

Rini juga menampik soal pembongkaran tempat pembuangan sementara (TPS).

Menurutnya, pembongkaran itu diminta oleh developer karena perumahan menjadi kumuh, kotor, dan bau.

Rini dan suaminya juga mengaku trauma atas aksi demo warga tersebut.

 "Itu kan truk sampah dari DLH datang sepekan dua kali, Selasa dan Jumat. Setelah itu, kita sebenarnya tidak mempermasalahkan lagi, tidak ada lagi permasalahan. Saya juga membiarkan truk DLH itu melintas, tetapi warga di sini membuat orasi, demo, menempel tempelan itu. Menganggap kami ini perusuh, kita diusir, memang kami ini merugikan apa?" pungkasnya.

Sebelumnya, Kapolsek Cijeruk Kompol Hida Tjahjono mengatakan, konflik terjadi karena permasalahan pemilihan ketua RT.

"Jadi itu masalah internal di perumahan. Nah, permasalahannya karena pemilihan RT. Ada salah satu yang mencalonkan dan dia tidak dipilih sama warga (kalah)," ungkap Hida, Rabu (11/10/2023).

Sementara itu, video rekaman yang memperlihatkan pasangan suami istri mengadang truk pengangkut sampah viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, terlihat seorang wanita sedang menghalangi atau mengadang truk yang hendak masuk mengakut sampah di perumahan itu.

Diduga karena Gagal Jadi Ketua RT, Pasutri Bikin Onar, Tutup Akses Truk Sampah, Warga Demo
Diduga karena Gagal Jadi Ketua RT, Pasutri Bikin Onar, Tutup Akses Truk Sampah, Warga Demo (Instagram)

Warga lain pun memprotes sehingga terjadi adu mulut.

"Truk sampah DLH dihalangin masuk buat angkut sampah warga River Valley Bogor Selatan. Padahal TPS (tempat pembuangan sampah sementara) aja dibongkar dia sendiri, sekarang dia malah halangin truk sampah masuk," tulis keterangan dalam video tersebut.

"Saya punya hak sebagai warga untuk menghalangi karena saya tidak terima jalan ini rusak," ucap wanita itu dan berlanjut adu mulut dengan si perekam video.

Dalam kumpulan video lainnya, warga sekitar yang geram akhirnya mendemo rumah wanita tersebut.

Ternyata pemicu wanita itu berbuat ulah sampai mengadang truk lantaran tak terima kalah pemilihan ketua RT.

Baca juga: Iran Geram, Bantah Tuduhan AS Terlibat Serangan Hamas ke Israel, Ancam Jika Diganggu akan Menyerang

Baca juga: Baru Lulus Kuliah, Calon Dokter Asal Palestina Jadi Korban Serangan Bom Israel, Cuma 1 Anak Selamat

Menanggapi video yang beredar itu, Kades Palasari Cijeruk Aip Saripudin mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi di sebuah perumahan yang berada di desanya, Selasa (3/10/2023) pekan lalu.

Truk milik DLH Kabupaten Bogor itu biasanya berkeliling mengambil sampah ke rumah-rumah.

"Truk sampah itu diadang sama pasutri, suaminya menghalangi pakai kendaraan, istrinya marah-marah agar truk jangan lewat situ. Akhirnya, warga sekitar tidak terima dan langsung pada keluar turun membantu sopir truk untuk melintas," ungkap Aip dikutip Tribun-Medan.com dari Kompas.com, Rabu (11/10/2023).

Menurut dia, peristiwa pengadangan truk sampah tersebut buntut dari kekalahan dalam pemilihan ketua RT.

Wanita yang mengadang truk sampah ini adalah salah satu calon Ketua RT namun akhirnya kalah.

Selain mengadang truk sampah, wanita itu juga membuat RT tandingan.

Dikatakannya, kini wanita tersebut mendirikan RT tandingan dengan 10 pendukungnya atau kartu keluarga (10 KK) yang kini bergabung.

"Akhirnya dia ada 10 KK enggak mau ikut ke RT tersebut (RT yang menang). Dia ingin membentuk RT sendiri. Sedangkan di situ ada 50 KK (syarat membentuk RT) dan nggak bisa dong 10 KK minta bikin RT baru," ungkapnya.

Setelah itu, pasutri beserta pendukungnya mulai enggan ikut aturan dari RT yang menang tersebut mulai tidak ikut bayar iuran pengelolaan (IPL) dan lain sebagainya.

Baca juga: Fakta Baru Hilangnya Fitri Sandayani, Mustofa Ungkap Reaksi Istri saat Dipeluk, Kini Ingin Pisah

Baca juga: Biden Ngamuk Hamas Penggal Bayi Israel, Kerahkan 3.000 Marinir 2 Kapal Induk dan Kapal Serbu Amfibi

Kemudian, mereka juga ingin mengelola sampah dengan mengangkut menggunakan mobil bak sampah sendiri.
Artinya, mereka tidak mau gabung dengan RT yang menang atau sah dalam aturan. Belakangan, RT yang menang itu diketahui merupakan RT04/RW04 sedangkan RT tandingan merupakan RT01/RW08.

"Jadwal pengangkutan sampah itu 1 minggu 2 kali kalau tidak salah. Tiap Selasa dan Jumat. Pas Selasa lalu itu akhirnya diadang sama 10 KK ini, pasutri ini. Truk sampah itu gak boleh masuk ke perumahan," ungkapnya.

"Akhirnya warga lain keberatan karena itu truk mau mengangkut sampah sehingga pada pengambilan sampah berikutnya hari Jumat dikawal sama warga berdasarkan video viral itu (demo)," terangnya.

Hadi menambahkan, RT di perumahan River Valley itu merupakan RT 04/RW 04 yang resmi dari SK pemerintahan desa. Pihak desa pun sudah menggelar sosialisasi SK perubahan RT di perumahan tersebut. Namun, pasutri tersebut tidak terima dan ingin tetap bertahan dengan RT 01/RW 08.

"Mekanismenya ini masih domain kades, pengen bentuk RT sendiri, di aturannya enggak bisa. Jadi harus ikut karena ada aturan dan kebiasaan di lingkungan. Desa juga sudah mengupayakan pertemuan namun pasutri dan 10 KK ini tidak hadir," uj

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Baca juga: Masriah Si Pelempar Tinja Berulah Lagi, Kini Buang Sampah ke Rumah Wiwik Lalu Joget-joget ke CCTV

Baca juga: Pemicu Pasutri Bikin Onar Adang Truk Pengangkut Sampah hingga Bikin RT Tandingan di Bogor

Baca juga: Sosok Andi Widjajanto, Musuh Lama Prabowo Subianto Resmi Masuk Tim Ganjar, Kunci Kemenangan Jokowi

 

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

arnya.

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved