Breaking News

Tribun Wiki

Cara Menjemur Bayi yang Tepat Sesuai Anjuran Dokter, Ternyata Harus Gunakan Pakaian

Anda mungkin sering mendengar tentang anjuran menjemur bayi di bawah sinar matahari, Tapi tahu kah Anda, bahwa menjemur bayi juga ada aturannya

Editor: Array A Argus
Shutterstock
ILUSTRASI cara menjemur bayi yang tepat 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Anda mungkin sering mendengar soal anjuran menjemur bayi yang baru lahir.

Ya, anjuran ini memang benar adanya.

Namun, Anda harus tahu, bagaimana cara menjemur bayi yang tepat.

Selama ini, banyak yang salah dalam menerapkan cara menjemur bayi.

Bisa-bisa, bayi malah terluka terkena paparan ultraviolet yang berlebihan.

Menurut dr Shanti, yang dikutip dari channel Youtube Alodokter, menjemur bayi itu sangat penting.

Baca juga: 3 Rekomendasi Wisata Alam yang Tidak Boleh Kamu Lewatkan!

Ibu ini melahirkan bayi kembar lima
Ibu ini melahirkan bayi kembar lima (Haylee Ladneer Facebook)

"Paparan sinar matahari memang bisa memberikan manfaat yang menyehatkan. Soalnya, paparan sinar matahari yang cukup dapat membantu pengolahan vitamin D di dalam tubuh kita," kata dr Shanti, seperti dilihat pada Jumat (13/10/2023).

dr Shanti mengatakan, vitamin D dalam tubuh kita, terkhususnya bayi, berperan penting dalam perkembangan tulang dan gigi.

Tidak hanya itu, vitamin D di dalam tubuh juga penting dalam proses penyerapan kalsium.

Makanya, kata dr Shanti, bayi juga perlu dijemur, agar pengolahan vitamin D dalam tubuh berjalan lancar.

Baca juga: Bagaimana Cara Merawat Janin Agar Tetap Sehat, Ini Zat Gizi yang Perlu Diperhatikan

Namun demikian, dr Shanti memberikan tips tentang cara menjemur bayi yang tepat.

Menurutnya, ada empat langkah cara menjemur bayi yang benar dan aman.

Lantas, apa saja keempat tahapan itu, berikut ini ulasannya. 

1. Jangan Menjemur Bayi dalam Kondisi Telanjang

Menurut dr Shanti, menjemur bayi dalam keadaan telanjang bulat itu tidak tepat.

"Anggapan ini kurang tepat, justru saat dijemur, bayi itu tidak dianjurkan dibiarkan dalam kondisi telanjang," kata dr Shanti.

Ia menjelaskan, bayi yang masih berusia dibawah enam bulan, kulitnya masih terbilang tipis dan sensitif.

"Jadi mudah terbakar dan rentan iritasi jika langsung terpapar sinar matahari," katanya.

Baca juga: 10 Makanan dengan Nama Aneh dari Indonesia, Ada Peler, Kentut Sampai Bajingan

Untuk itu, lanjut dr Shanti, sebelum menjemur bayi, pastikan si kecil menggunakan pakaian pelindung.

Pilihlah pakaian yang tidak terlalu sempit.

Ada baiknya gunakan pakaian yang sedikit agak longgar. 

2. Jangan Terlalu Lama Menjemur Bayi

dr Shanti mengatakan, waktu untuk menjemur bayi juga tidak boleh terlalu lama.

Maksimal, bayi hanya boleh dijemur selama 10 sampai 15 menit saja.

Itupun, kata dr Shanti, harus melihat waktunya.

Waktu paling tepat untuk menjemur bayi adalah berkisar di bawah pukul 10.00 WIB.

Baca juga: Apa itu Bom Fosfor dan Dampak Buruknya Bagi Kesehatan Serta Lingkungan

Dari berbagai sumber, waktu yang dianjurkan menjemur bayi itu mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB.

Di saat tersebut, sinar matahari yang turun ke bumi masih lembut.

dr Shanti mengingatkan, agar tidak menjemur bayi di atas pukul 10.00 WIB.

Sebab, paparan ultraviolet di atas pukul 10.00 WIB itu sudah berlebihan.

Tidak cocok untuk bayi.

Sebab, kulit bayi bisa terbakar dan iritasi.

3. Pakaikan Topi dan Penutup Mata

Langkah selanjutnya dalam menjemur bayi yang harus diketahui orangtua adalah menggunakan topi dan penutup mata.

dr Shanti bilang, cara ini untuk menghindari paparan langsung sinar matahari ke bagian kepala dan mata bayi.

"Kita saja yang dewasa jika terkena paparan sinar matahari akan silau," kata dr Shanti.

Maka dari itu, ada baiknya bayi yang dijemur dipakaikan topi dan penutup mata.

Bila perlu, pakaikan bayi kacama mata hitam.

Cara ini untuk menjaga mata bayi dari silaunya matahari.

4. Gunakan Tabir Surya

dr Shanti menyarankan agar orangtua memakaikan tabir surya pada anak yang sudah berusia di atas enam bulan.

Langkah ini sangat diperlukan, agar bayi tidak terpengaruh dampak buruk sinar ultraviolet.

Untuk tabir surya ini, kata dr Shanti, pilihlah yang SPF nya minimal dibawah 15.

Tabir surya untuk bayi bisa didapatkan di apotek dan toko penjualan obat serta perlengkapan bayi. 

Mengatasi Kulit Terbakar

Pada akhir videonya, dr Shanti sempat memberi saran tentang bagaimana cara pertolongan pertama jika bayi mengalami iritasi.

Pertama, yang harus dilakukan orangtua adalah dengan menempelkan kain basah.

Bayi yang mengalami iritasi dapat dilihat dari warna kulit yang kemerahan, panas jika disentuh, dan melepuh ataupun membengkak.

"Bunda bisa melakukan pertolongan pertama dengan cara menempelkan kain basah ke kulit bayi 10 hingga 15 menit ke area kulit si kecil yang terbakar," kata dr Shanti.

Namun, lanjut Shanti, orangtua dilarang menempelkan es batu ke kulit bayi.

Sebab, cara ekstrem ini bisa berisiko merusak jaringan kulit yang luka.

"Cara ini bisa menimbulkan rasa perih yang membuat si kecil makin rewel," kata dr Shanti.(ray/tribun-medan.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved