Perang Israel vs Hamas
Mengenal Pasukan Khusus Israel Sayeret Matkal yang Diterjunkan untuk Operasi Pembebasan Sandera
Personel Sayeret Matkal merupakan para intelijen. Mereka bergerak di belakang garis musuh-musuh.Pasukan ini juga ditugaskan melakukan kontra-terorisme
TRIBUN-MEDAN.com - Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengerahkan seluruh sumber daya militer dalam perang melawan Hamas Palestina.
Selain melakukan pengepungan total di Jalur Gaza, Benyamin Netanyahu juga mengerahkan pasukan khusus paling tangguh Israel, Sayeret Matkal.
Sayeret Matkal dikerahkan untuk operasi pembebasan 150 sandera warga Israel yang kini ditawan oleh militan Hamas Palestina.
Dikutip dari Dailymail, PM Israel Benyamin Netanyahu sendiri pernah bertugas di Sayeret Matkal. Ia pernah tertembak di bahu saat menyelamatkan sebuah pesawat Belgia yang dibajak dalam perjalanan dari Wina ke Tel Aviv. Peristiwa itu terjadi empat tahun sebelum saudaranya terbunuh.
Menurut diagnosis medis, seandainya peluru itu mengenai jantungnya dua inci lebih dekat, Benyamin Netanyahu dipastikan akan tewas.
Kini Benyamin Netanyahu melibatkan Sayeret Matkal dalam perang melawan militan hamas PAlestina.
Pasukan ini dianggap satu-satunya harapan untuk menyelamatkan 150 sandera yang saat ini ditawan oleh militan Hamas di Gaza.
"Saya mantan Sayeret Matkal. Sesuai aturan, saya tidak dapat berbicara tentang operasi yang pernah saya ikuti, namun saya dapat mengatakan bahwa kualitas rekrutan Matkal, kualitas pelatihan dan penghormatan terhadap tradisi yang mengikat anggotanya, menjadikan unit kami sebagai aset militer Israel yang paling tangguh," kata Benyamin Netanyahu.
Bagaimana rekam jejak Sayeret Matkal ?
Dikutip dari wikipedia, Sayeret Matkal merupakan pasukan operasi khusus paling elite Israel.
Pasukan ini juga kerap disebut Unit Pengintaian Staf Umum 269 atau Unit Komando Elite Angkatan Pertahanan Israel (IDF).
Personel Sayeret Matkal merupakan para intelijen. Mereka bergerak di belakang garis musuh-musuh.Pasukan ini juga ditugaskan melakukan kontra-terorisme dan penyelamatan sandera di luar wilayah Israel.
Pasukan ini didirikan pada tahun 1957. Avraham Arnan, perwira IDF mendirikan pasukan ini setelah terlebih dahulu mengajukan sebuah petisi permintaan sebuah unit tempur kepada Staf Umum IDF.
Pada tahun 1954, pemerintah Israel merasa perlu untuk membentuk satu pasukan khusus yang berisi para intelejen.
Avraham Arnan mengajukan petisi terkait pembentukan pasukan ini dan akhirnya disetujui.
Pasukan ini dituntut mampu berperan sebagai intelejen di belakang garis lawan.
Para personelnya diseleksi dan dipilih dari anggota pasukan payung dengan kemampuan terbaik. Mereka dilatih dengan keras dengan fasilitas dan persenjataan terbaik.
Misi-Misi Sayaret Matkal
Pada 1972, pasukan ini pernah melakukan pembebasan sandera yang terjebak di pesawat Sabena, di Bandara Tel Aviv.
Personel pasukan itu melakukan penyamaran dengan menjadi petugas pemeliharaan pesawat.
Penyamaran tersebut berhasil dan mereka pun langsung mengambil kendali pesawat tersebut.
Pada 9 Maret 1973, ketika pasukan ini masih dikomandoi oleh Komandan Ehud Barak, mereka melakukan Operasi Musim Semi Pemuda ke Lebanon untuk memburu para petinggi PLO.
Mereka melakukan penyusupan dengan kapal-kapal peluncur misil menuju perairan Lebanon.
Setelah itu, mereka menggunakan perahu karet menuju pantai terdekat ibukota Lebanon.
Dalam misi ini mereka tidak memakai seragam militer. Mereka menyamar sebagai sekumpulan remaja mabuk yang baru saja pulang dari diskotik.
Penampilan mereka mampu mengelabui dua orang polisi Lebanon yang sedang berjaga saat itu. Mereka pun menembak mati polisi tersebut.
Para personel pasukan ini membunuh pemimpin gerakan Black September yaitu Muhammad Youssef al-Najjar.
Mereka juga berhasil menembak mati juru bicara serta anggota komite eksekutif PLO, Kamal Nasser.
Pada 15 Mei 1974, misi penyelamatan Sayeret Matkal menimbulkan korban jiwa. Saat itu, di sebuah pemukiman Yahudi yang berada enam kilometer dari garis perbatasan Lebanon, tiga anggota Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP) membunuh warga Israel.
Tak hanya itu, anggota DFLP pun masuk ke sekolah. Mereka menyandera 102 siswa dan puluhan guru.
Dalam misi penyelamatan tersebut, pasukan Sayeret Matkal diizinkan untuk melakukan penyerbuan ke lokasi sekolah.
Saat penyerbuan berlangsung, anggota DFLP pun menembaki para sandera di sana.
Alhasil, peristiwa tersebut menewaskan tak kurang dari 25 siswa dan 31 warga Israel.
Pada Juni 1976, unit ini kembali melakukan misi penyelamatan sandera di dalam pesawat Air France yang berisi 246 penumpang. Pesawat itu lepas landas dari Tel Aviv menuju Paris.
Pesawat tersebut dibajak oleh lima teroris Palestina yang memaksa pilot untuk mengubah jalur penerbangan menuju ke Entebbe, Uganda.
Penumpang non-Yahudi dibebaskan, tetapi semua warga negara Israel tetap ditawan.
Para pembajak menuntut pembebasan 53 militan Palestina, namun parlemen ISrael menutup jalur negosiasi.
Sebaliknya, Israel mengerahkan pasukan khusus Sayaret Matkal. Pada tanggal 4 Juli, seminggu setelah pembajakan pesawat, pasukan khusus Israel terbang ke Entebbe.
Mereka berhasil menyelamatkan 102 dari 105 sandera.
Dalam misi tersebut, Kolonel Yonatan Netanyahu yang juga merupakan saudara laki-laki Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu, terbunuh ketika tengah membawa para sandera menuju tempat yang aman.
Pada 1982, Pasukan Sayeret Matkal kembali dilibatkan dalam Perang Lebanon.
Pada 1988, mereka melakukan operasi lalu operasi menghadapi Gerakan Intifada I yang dilakukan para pejuang Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Pada tahun 2000 sampai dengan 2004, mereka melakukan Operasi Tameng Pelindung.
Pada 2006, tepatnya selama Perang Lebanon Kedua berlangsung, pasukan ini melakukan operasi penggagalan penyelundupan senjata.
(*/tribunmedan.com)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.