Berita Viral

Pengakuan Wanita Hamil Mendadak Kehilangan Janin Usai Tolong Nenek-nenek di Jalan, Gini Kata Dokter

Beginilah pengakuan wanita hamil yang mendadak kehilangan janin usai menolong seorang nenek-nenek di jalan saat maghrib sebelum sesaat setelahnya meng

HO
Beginilah pengakuan wanita hamil yang mendadak kehilangan janin usai menolong seorang nenek-nenek di jalan. 

"Mitosnya kalau ada yang tanya kandungan jangan di kasih tau secara detail berapa bulannya, katanya itu hantu palastik yang suka ambil bayi," ujar warganet.

"Hamil atau tidak, emang harusnya magrib itu di rumah saja," pungkas warganet lainnya.


Begini Kata Dokter

Dilansir dari Kompas.com, hamil kosong atau blighted ovum (BO) merupakan kondisi ketika sel telur yang telah dibuahi dan menempel di dinding rahim tidak mau berkembang menjadi janin.

Kondisi ini merupakan salah satu bentuk keguguran dan merupakan 80 persen penyebab dari keguguran di awal kehamilan.

Keguguran yang disebabkan oleh blighted ovum biasanya terjadi di usia kehamilan kurang dari 10 minggu.

Dalam kehamilan normal, janin seharusnya sudah terbentuk di usia kehamilan 7-8 minggu.

Sementara pada kasus BO, yang terbentuk hanyalah berupa kantong kehamilan.

Apabila dokter menemukan BO di usia kehamilan 7 hingga 8 minggu, maka mereka akan menyarankan untuk memeriksakan kembali sekitar 10 hari ke depan.

Wanita ketahuan selingkuh saat hamil.
hamil. (TRIBUN MEDAN/HO)


Jika memang kantong kelahiran saja yang terbentuk, dokter akan mendiagnosis ini sebagai BO.

Dalam pemeriksaan USG, pada blighted ovum akan tampak kantong kehamilan (bagian bewarna hitam) tanpa adanya pertumbuhan janin di dalamnya.

Padahal seharusnya, di usia 7 minggu kehamilan, janin sudah harus ada di dlam kantong kehamilan.

Disisi lain, melansir buku 9 Bulan Menjalani Kehamilan dan Persalinan & Persalinan yang Sehat (2019) karya dr. Irfan Rahmatullah, Sp.OG dan dr. Nurclolid Uman Kurniawan, M.Sc. Sp.A, keguguran yang terjadi pada kasus BO ini disebabkan oleh kelainan di tingkat struktur kromosom.

Kelainan di tingkat sel ini diduga karena hasil kehamilan yang terjadi berasal dari kualitas sperma atau sel telur atau kedua-duanya yang tidak bagus.

BO bisa terjadi berulang di kehamilan berikutnya, jika hasil pembuahan yang terjajdi berasal dari sperma dan sel telur yang kurang baik lagi.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

 

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved