Respon Meryl Saragih Setelah Dengar Keluhan Warga Helvetia Soal Air PDAM Sering Mati dan Keruh

Anggota DPRD Sumut dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan respon terkait pelayanan air bersih PDAM Tirtanadi

|
Editor: Jefri Susetio
Istimewa
Anggota DPRD Sumut dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan respon terkait pelayanan air bersih PDAM Tirtanadi. 

TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi harus memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Sebab, air merupakan kebutuhan hidup dasar warga.

Hal ini disampaikan anggota DPRD Sumut fraksi PDI Perjuangan, Meryl Rouli Saragih.

"Saya turun untuk sosialisasi terutama   di Kecamatan Medan Helvetia dan Sunggal banyak masyarakat yang mengeluhkan bahwa air PDAM sering mati. Dan, hidup hanya dua jam pagi sampai jam 5 pagi," ujarnya kepada Tribun-Medan.com, Jumat (13/10/2023).

Baca juga: Meryl Saragih Sebut Kepala Daerah Jalankan Konsep Kedaulatan Pangan: Hentikan Pengalihfungsian Lahan

 

 

Ia menambahkan, debit air PDAM tidak banyak dan keruh alias air tidak jernih. Jadi, tidak sedikit masyarakat sudah lama dirasakan buruknya pelayanan PDAM.

Menurutnya, kebutuhan air bersih untuk     masyarakat harus benar-benar diberikan lantaran sudah menjadi kebutuhan hidup yang mendasar.

"Sejak awal tahun hingga kini kondisi air PDAM di wilayah ini sangat buruk," katanya.

Setelah mendengar kelurahan masyarakat Helvetia, kata Meryl, langsung berkomunikasi dengan Direktur Utama PDAM Tirtanadi, Kabir Bedi.

Meryl bilang Dirut PDAM Tirtanadi menyampaikan bahwa reservoir (penampungan air) di cabang pembantu PDAM Tirtanadi Jalan Gaperta Kecamatan Medan Helvetia sudah selesai dibangun September.

Diakui pihak PDAM Tirtanadi, jeleknya pelayanan PDAM di wilayah Helvetia disebabkan reservoir kecil.

Sehingga menampung air dalam jumlah terbatas jadi tidak bisa melayani semua pelanggan.

Selain itu, diharapkan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk kawasan Medan, Binjai dan Deli Serdang (Mebidang) yang diresmikan Presiden Joko Widodo di Kota Binjai bisa mengalir ke Kota Medan.

"Sehingga kata dirut PDAM Tirtanadi akhir   Oktober semua akhir sudah lancar dan jernih ke Kota Medan terutama di Kecamatan Medan Helvetia dan Kecamatan Medan Sunggal," ujarnya.

Meryl yang duduk di Komisi A DPRD Provinsi Sumatera Utara ini, berharap sebagai pelayan publik PDAM Tirtanadi terus menjaga pasokan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Medan.

"Jangan sampai masyarakat tidak nyaman karena mendapat akses air bersih sebagai kebutuhan dasar diabaikan," katanya.

Sebelumnya pada Agustus 2023 lalu, Presiden Joko Widodo menyatakan kebutuhan air bersih sangat penting di masyarakat. Dan, pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan tersebut.

Jokowi meresmikan SPAM Medan-Binjai-Deliserdang (Mebidang) berkapasitas 1.100 liter/detik, Kota Binjai.

Baca juga: Warga Medan Helvetia Keluhkan Air PDAM yang Hanya Mengalir Pada Pukul 3 Pagi: Begadang Nunggu Air

 

Pembangunan proyek Kementerian PUPR salah satu bentuk kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah.

SPAM Mebidang berkapasitas 1.100 liter per detik secara resmi beroperasi.

SPAM ini mampu memenuhi kebutuhan 88.000 rumah tangga di wilayah Mebidang, atau sekitar 440.000 jiwa.

Diketahui, kebutuhan air bersih untuk wilayah Mebidang sekitar 11.000 literper detik, namun selama ini baru hanya terpenuhi sekitar 7.440 liter per detik.

(*)

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved