Tribun Wiki

Adab Tidur Rasulullah Memiliki Banyak Manfaat Bagi Kesehatan, Berikut Penjelasan Dokter

Umat muslim diminta untuk menjalankan sunnah Nabi Muhammad SAW. Satu diantaranya mengenai adab tidur

Editor: Array A Argus
INTERNET
Ilustrasi adab tidur Rasulullah SAW 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam (SAW) adalah sosok yang menjadi panutan bagi umat Islam.

Tak heran, jika seluruh umat Islam berlomba-lomba menjalankan sunnah yang sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Dari sekian banyak sunnah yang diajarkan, satu diantaranya adalah mengenai adab tidur Rasulullah.

Menurut penelitian dan kajian para dokter, adab tidur Rasulullah SAW ini patut dicontoh.

Baca juga: Pasien Sakit Jantung di Medan Didominasi Perempuan, Dinas Kesehatan: 2.109 Orang Gagal Jantung

Sebab, adab tidur Rasulullah ini ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. 

"Ternyata kebiasaan-kebiasaan tidur Rasulullah itu bermanfaat dari sisi kesehatan. Dimulai dari yang pertama, bagaimana persiapan Rasulullah saat mau tidur," kata dr Agus Rahmadi, M. Biomed MA, dikutip dari Youtube DRV Channel, Kamis (19/10/2023).

Ia mengatakan, Rasulullah mengawali tidurnya dengan berwudhu.

"Hal ini menunjukkan, bahwa ketika tidur pentingnya kita dalam kondisi yang bersih," kata dr Agus.

Baca juga: Meski Bau, Petai Ternyata Punya Manfaat Bagi Kesehatan

Ia mengatakan, jika kita tidur dalam keadaan bersih dan terhindar dari kuman, tentu kualitas tidur kita akan jauh lebih baik.

Kemudian, lanjut dr Agus, Rasulullah SAW biasanya akan mengibas-ngibaskan tempat tidurnya dengan membaca bismillah.

Cara yang dilakukan Rasulullah ini juga patut ditidur.

Sebab, kata dr Agus, sebagaimana kita tahu, tempat tidur biasanya terdapat sel-sel kulit mati yang menempel, yang bisa menjadi sumber tumbuh kembangnya kuman.

Baca juga: Memanaskan Sayur Bayam Berulangkali Tidak Direkomendasikan Bagi Kesehatan

Dengan cara membersihkan tempat tidur sebelum tidur, otomatis kita berupaya mengantisipasi penyebaran kuman dan penyakit di saat kita beristirahat.

"Lalu sebelum tidur Rasul selalu berdoa. Berdoa itu menyebabkan ketenangan jiwa. Jiwa tenang, maka tidur lebih mudah," kata dr Agus.

Tidak berhenti sampai disitu, Rasulullah SAW biasanya akan mematikan lampu kamarnya.

"Mematikan lampu, ternyata dari sisi ilmiah berperan penting. Ada satu hormon di dalam tubuh kita namanya melatonin. Melatonin terproduksi ketika lampu dimatikan," kata dr Agus.

Baca juga: 10 Manfaat Cengkih Bagi Kesehatan, Cocok untuk Sakit Gigi dan Peradangan

Ia mengatakan, bahwa melatonin itu diproduksi oleh tubuh dari jam 20.00 WIB hingga pukul 01.00 WIB.

"Hal ini menunjukkan pentingnya tidur di awal malam. Supaya melatnonin berproduksi," kata dr Agus.

Ia menjelaskan, dari berbagai riwayat yang ada, bahwa Rasulullah itu punya kebiasaan tidur selepas Isya dan bangun di sepertiga malam.

Artinya, kata dr Agus, pola tidur Rasulullah itu sesuai dengan proses pembentukan hormon melatonin tadi.

Baca juga: Apa itu Bom Fosfor dan Dampak Buruknya Bagi Kesehatan Serta Lingkungan

"Jelang pukul 01.00 WIB atau pukul 02.00 WIB, disitu melatonin sudah mulai turun, dan kortisol mulai naik," kata dr Agus. 

Fungsi hormon kortisol ini adalah mengatur metabolisme, lemak, protein, dan karbohidrat.

Selain itu, kortisol juga membantu menekan respon peradangan, kadar gula darah, tekanan darah, dan siklus tidur.

"Kortisol penting buat tubuh. Tetapi kalau kelebihan akan berdampak buruk, maka itu perlu salat tahajud, untuk mereduksi kortisol," kata dr Agus.

Baca juga: 10 Manfaat Cengkih Bagi Kesehatan, Cocok untuk Sakit Gigi dan Peradangan

Ia juga menerangkan, kebiasaan lain yang dilakukan Rasulullah saat tidur adalah dengan memiringkan tubuh ke kanan. 

"Ternyata tidur miring ke kanan luar biasa dari banyak aspek," kata dr Agus.

Ia mengatakan, tubuh kita ini ada organ yang namanya jantung dan otak.

Ketika kita dalam posisi duduk, nutrisi yang dipompa jantung itu tidak maksimal diserap otak.

"Ketika kita tidur miring ke kanan, maka jantung letaknya lebih tinggi. Sehingga pengiriman nutrisi ke otak jauh lebih efektif," kata dr Agus.

Dengan tidur dalam posisi miring ke kanan, lanjutnya, juga bisa menghindarkan kita dari penyakit pikun. 

Kemudian, dalam posisi tersebut, jantung berkontraksi lebih optimal karena tidak ditekan oleh paru-paru.

Dari beragam fakta tersebut, Agus sebagai dokter juga menyarankan masyarakat agar mengikuti adab tidur Rasulullah ini.

Sehingga, tidur yang kita lakukan tidak hanya sekadar istirahat saja, tapi juga ada manfaat kesehatannya.(ray/tribun-medan.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved