Santri di Palembang Dibakar Temannya saat Sedang Tidur, Tangannya Alami Luka Bakar

TRIBUN-MEDAN.com – Seorang santri di Palembang dibakar oleh temannya saat sedang tidur pada malam hari.

Santri tersebut dibakar saat sedang tidur di sebuah Pondok Pesantren yang berada di Kecamatan Sematang Borang, Kota Palembang.

Baca juga: Rayakan Hari Santri Nasional, UINSU Undang 16 Pondok Pesantren di Sumut dan Lantunkan 2 Juta Salawat

Akibatnya, korban mengalami luka bakar di tangannya dan mendapatkan perawatan di sebuah rumah sakit di Palembang.

Video yang memeperlihatkan saat santri tersebut dirawat di rumah sakit pun beredar luas di media sosial, salah satunya Instagram @palembang.update.

“Di duga remaja sedang tidur tiba tiba di b4kar teman nya, lokasi kejadian di salah satu pesantren di daerah Sematang Borang

Korban mengalami luka bakar di tnagan dan sekarang sedang berada di RS Charitas untuk pengobatan dan lakukan visum,” isi narasi dalam keterangan unggahan itu.

Dalam video tersebt , tampak korban tengah terbaring di atas ranjang rumah sakit sambil menahan sakit akibat luka bakar yang dialami.

Dilansir dari Sriwijaya Post, insiden itu terjadi pada Minggu (15/10/2023) sekira pukul 01.00 WIB.

Saat itu korban bernama Rizki tengah tertidur pulas di kamarnya.

Namun, tidurnya terganggu ketika ia merasa panas di beberapa bagian tubuhnya.

Rizki kemudian terbangun dengan kaget ketika melihat api sudah membakar di tangan dan pahanya.

Dia panik dan segera membangunkan temannya untuk meminta pertolongan.

Baca juga: Seorang Santri Berusia 13 Tahun Tewas Usai Terseret Arus Sungai di Tanah Sirah Kayu Aro Sumbar

"Saya panik dan membangunkan teman minta tolong," kata Rizki saat melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Palembang, Kamis (19/10/2023).

Beruntungnya, teman-temannya berhasil memadamkan api dan memberikan pertolongan pertama kepada Rizki.

Keesokan harinya, korban akhirnya melaporkan insiden yang dialaminya ke pihak pondok pesantren.

Rizki melaporkan insiden itu ke Polrestabes Palembang pada Kamis (19/10/2023).

Namun, dua hari setelahnya, Rizki merasakan dampak serius dari kebakaran tersebut. Ia bahkan jatuh sakit akibat luka bakar di tangan dan pahanya.

Ibu Rizki, Kartini, yang mengetahui bahwa anaknya telah dibakar, tidak menerima hal ini dan memutuskan untuk melaporkan kasus ini ke polisi.

Kartini mencoba mengkonfirmasi peristiwa ini dengan pihak pondok pesantren, tetapi mereka menyatakan akan membawa Rizki untuk perawatan medis.

"Saya ditelepon dapat kabar anak saya dibakar," ujar dia.

Ia berharap laporan yang dia ajukan akan ditindaklanjuti oleh petugas kepolisian Polrestabes Palembang.

"Saya berharap laporan saya ditindaklanjuti oleh petugas kepolisian Polrestabes, Palembang pak," sambungnya.

Sementara itu, setelah menerima laporan ini, petugas piket SPKT, Reksen, dan inafis Polrestabes Palembang langsung datang ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki dan mengambil keterangan dari saksi-saksi di lapangan.

Baca juga: Dua Ustaz yang Suka Nonton Film Dewasa Gay dan Cabuli 24 Santri Dituntut 15 Tahun Penjara

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Haryyo Sugihhartono, melalui Kasat Reskrim, AkBP Haris Dinzah, menyatakan bahwa laporan korban telah diterima dan sedang dalam tahap penyelidikan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Palembang.

"Laporan korban sudah kita terima dan hingga kini masih dilakukan penyelidikan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anakn (PPA), Polrestabes, Palembang," kata Kapolrestabes, Palembang Kombes Pol Haryyo Sugihhartono melalui Kasat Reskrim, AkBP Haris Dinzah.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter