TRIBUN-MEDAN.COM,- Nama Yang Chil Seong atau yang umum ditulis Yang Chil Sung mukin terasa asing bagi sebahagian orang.

Namun, di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Yang Chil Seong cukup dikenal masyarakat, terlebih atas aksi heroiknya menjadi pejuang Indonesia.

Karena kisahnya itu pula, Bupati Garut Rudy Gunawan kabarnya tengah membangun komunikasi dengan pemerintah Korea Selatan untuk membuat film berjudul Tanah Air Kedua.

Film ini rencananya akan mengisahkan perjalanan Yang Chil Seong, atau yang memiliki nama Indonesia sebagai Komarudin.

Namun, sebelum mengulas lebih lanjut soal filmnya, berikut adalah sosok Yang Chil Seong.

Baca juga: Sejarah Tembok Ratapan yang Diyakini Sebagai Telinga Tuhan oleh Yahudi, Tempat Paus II Berdoa

Dibawa oleh Jepang

Yang Chil Seong adalah pemuda Korea kelahian Wanjoo, Provinsi Jeolla Utara pada 29 Mei 1919.

Dia Dia bersama rombongan pemuda lain terpaksa bertandang ke Indonesia yang kala itu masih bernama Hindia Belanda atas suruhan Jepang.

Pada masa penjajahan Jepang di Korea, negara ini memanfaatkan para pemuda dengan memberlakukan wajib militer untuk kepentingan perang Pasifik.

Banyak warga Korea terpaksa menjadi tentara Jepang dan berganti nama, satu diantaranya adalah Yang Chil Seong yang menggunakan panggilan Yanagawa Shichisei.

Baca juga: Sejarah Netflix, Bermula dari Toko Penyewaan DVD Secara Daring

Bertugas menjaga tawanan perang

Rombongan pemuda itu kemudian dikirim ke beberapa negara Asia Tenggara untuk menjalankan tugas sebagai penjaga tawanan.

Yang Chil Seong sendiri dikirim untuk menjaga tawanan perang tentara Sekutu di Bandung, Jawa Barat pada 1942.

Merujuk karya tulis bertajuk Profile Yang Chil Seong: Pahlawan Kemerdekaan Indonesia asal Korea Selatan (2020), di sanalah Yang Chil Seong pertama kali bertemu Lience Wenas, wanita pribumi yang datang ke kamp tawanan untuk menjenguk kakaknya.

Setiap minggu mereka bertemu di tempat yang sama, hingga akhirnya memutuskan untuk menikah.

Baca juga: SOSOK Siti Walidah, Pahlawan Nasional Pendiri Aisyiyah Menentang Menyembah Matahari dan Kawin Paksa

Tak lama setelah pernikahan dengan Lience Wenas, Jepang dinyatakan kalah oleh Sekutu pada 15 Agustus 1945.

Dua hari kemudian, Indonesia pun memproklamirkan kemerdekaan.