Korban Longsor
Pemkab Simalungun Turunkan 4 Unit Alat Berat Cari Korban Longsor di Dolog Simarsolpah
Memasuki hari keenam, pencarian korban Tanah Longsor di kawasan Perbukitan Dolog Simarsolpah, Kecamatan Raya Kahean, Simalungun terus dilakukan.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, SIMALUNGUN - Memasuki hari keenam, pencarian korban Tanah Longsor di kawasan Perbukitan Dolog Simarsolpah, Kecamatan Raya Kahean, Simalungun terus dilakukan.
Kali ini, Pemkab Simalungun menurunkan 4 unit alat berat (ekskavator).
Selain alat berat, untuk membantu tim dalam melakukan pencarian korban, pemerintah di turunkan 1 unit Mesin Pompa Air, Anjing Pelacak K 9 dan 2 Unit Chain Saw pada Sabtu (21/10/2023) kemarin.
Sekretaris BPBD Kabupaten Simalungun, Manaor Silalahi menyampaikan, tim gabungan pencarian korban yang terdiri dari unsur Pemerintah Kabupaten dan kecamatan), TNI, Polri, BPBD dan Basarnas dibantu keluarga Korban dan masyarakat, rutin melakukan pencarian dengan mengawali apel pagi.
"Sebagaimana di ketahui, longsor di kawasan Dolog Simarsolpah terjadi pada 15 Oktober 2023 lalu menyebabkan dua warga Nagori Durian Banggal tertibun material longsor," kata Manaor.
Kedua warga tersebut atas nama Jan Rukun Saragih (38) dan Jelmin Saragih (56), yang merupakan petugas Swadaya Air Masyarakat (SAM) yang pada saat kejadian hendak memperbaiki saluran air yang rusak.
Manaor Silalahi memberikan pengarahan kepada seluruh tim dan juga masyarakat yang turut berpartisipasi dalam pencarian korban.
"Fokus pencarian kita konsentrasikan pada hulu yang merupakan sumber air, kemudian pengorekan kembali tanah dasar menuju perladangan warga," kata Manaor.
Manaor juga membagi tugas tim untuk pencarian korban di titik longsor. 1 unit alat berat bertugas membuka jalur air di hilir ditambah penyemprotan untuk memberisihkan material longsor dari hulu ke hilir.
Tiga alat berat lagi bertugas melakukan pengorekan dan menyingkir material longsor sembari mencari korban di titik longsor.
Sementara itu, Kapolsek Raya Kahean meminta kepada semua Tim agar tetap semangat dan tetap waspada dalam melakukan tugas.
Ia juga menghimbau masyarakat yang menyaksikan agar senantiasa menjaga diri masing-masing dan tidak mendekat di lokasi longsor.
"Karena dikhawatirkan akan ada batu yang jatuh dari atas. Mohon doa nya agar korban segara dapat di temukan,"pintanya.
Dalam kesempatan itu, pengurus Jemaat GKPS memimpin doa untuk memulai pencarian memulai tugas pencarian korban.
Pencarian dimulai pada pukul 08:00 WIB setiap paginya dengan kondisi lapangan langit mendung.
(alj/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.