Tribun Wiki

Persepsi Soal Orang Batak Kanibal Pemakan Manusia, Inilah Faktanya

Sempat ada stigma bahwa orang Batak adalah kanibal pemakan manusia. Namun, berikut ini adalah fakta sesungguhnya

Editor: Array A Argus
INTERNET
ILUSTRASI orang Batak zaman dahulu 

Tak cuma suka berperang, mereka juga melakukan praktik kanibalisme memakan daging manusia.

Praktik ini biasanya diberlakukan bagi musuh yang terbunuh, tahanan perang, pezina, pencuri dan pelanggar hukum adat.

Kanibalisme diketahui dilakukan sampai 1816.

Praktik ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkuat tondi atau penyembuhan roh.

Secara khusus bagian darah, jantung, telapak tangan dan telapak kaki dianggap kaya akan tondi.

Catatan Marcopolo

Cerita tentang kanibalisme suku Batak diketahui pertama kali dari catatan Marco Polo yang tinggal di pantai Timur Sumatera mulai April sampai September 1292.

(wikimedia.org)

Dia menyebutkan bertemu dengan bukit rakyat yang dia sebut sebagai pemakan manusia.

Dari sumber-sumber sekunder, Marco Polo mencatat cerita tentang ritual kanibalisme yang dilakukan "Battas".

Saat itu Marco Polo memang tinggal di wilayah pesisir dan dia tidak pernah berkelana ke pedalaman untuk memverifikasi klaimnya.

Meski tak melihatnya secara langsung dia mendengar cerita itu dari pesisiran.

Dimana mereka menyebutkan ada seorang pria yang dicekik dan kemudian dimasak.

 

Marco bercerita secara detil bagaimana cara orang itu dimakan.

(Net)

Catatan lain tentang kanibalisme suku Batak juga dikeluarkan Sir Thomas Stamford Raffles pada 1820 an ketika mempelajari Batak, ritual, dan hukum mereka tentang konsumsi daging manusia.

Dia menuliskan secara detail tentang pelanggaran yang dibenarkan serta metode pembantaian.

Raffles mengatakan, sudah biasa bagi orang-orang Batak memakan orang tua mereka ketika terlalu tua untuk bekerja.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved