Berita Medan
Sosok Kombes Dwi Tunggal Jaladri, Jadi Sorotan Usai Belasan Anak Buahnya Aniaya dan Pukuli Pak Ogah
Untuk diketahui, Dit Samapta Polda Sumut saat ini dipimpin oleh Kombes Dwi Tunggal Jaladri sejak April 2023 lalu.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Direktorat Samapta Polda Sumut tengah menjadi sorotan sejak dugaan penyiksaan yang dilakukan belasan personelnya terhadap pengatur lalu lintas liar atau Pak Ogah bernama Ahmad Firdaus, warga Jalan Sisingamangaraja pada Sabtu (21/10/2023) lalu.
Firdaus menderita luka-luka, akibat diduga ditendang, ditampar hingga diinjak sekitar belasan personel saat diangkut ke dalam truk Polisi.
Untuk diketahui, Dit Samapta Polda Sumut saat ini dipimpin oleh Kombes Dwi Tunggal Jaladri sejak April 2023 lalu.
Dia menggantikan Kombes Bambang Sigit Priyono.
Sebelum menjabat Direktur Dit Samapta Polda Sumut, Kombes Dwi Tunggal Jaladri menjabat Analis Kebijakan Madya Bidang Akpol Lemdiklat Polri (dalam rangka dik sespimti polri Dikreg ke-31 TA 2022).
Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Samapta Polda Kalimantan Tengah.
Namun sebelum menjadi Dir Samapta, ia menjabat Kapolresta Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada November 2019.
Dilihat dari berbagai sumber, Kombes Dwi merupakan putra Solo kelahiran Jakarta, 4 Mei 1972.
Dia merupakan alumni Akademi Kepolisian, sebelumnya Akabri tahun 1995.
Terkait dugaan penyiksaan terhadap Ahmad Firdaus, Kepolisian Daerah Sumatera Utara menyampaikan permohonan maaf. Korban dengan Polda Sumut pun memilih berdamai dan tidak melanjutkan perkara ini.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, para pelaku saat ini sedang menjalani pemeriksaan Propam untuk mempertanggungjawabkan atas apa yang telah dilakukan.
Namun demikian Hadi belum menjelaskan berapa personel yang diperiksa.
"Polda Sumut meminta maaf atas kejadian yang menimpa korban dan para pelaku saat ini sedang menjalani pemeriksaan Propam untuk
mempertanggungjawabkan atas apa yang telah dilakukan,"kata Kombes Hadi Wahyudi, Senin (23/10/2023).
Dalam keterangan tertulisnya, Hadi menyebut korban saat ini dirawat di RS Bhayangkara TK II Medan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.