Istri Tulus Rawat Suami yang Sakit, Tak Disangka Curhatan Suami ke Teman Membuatnya Sakit Hati

"Setelah semua ini berlalu, dia mengatakan kami berhasil melewati badai yang tidak dapat dilakukan oleh pasangan lain dalam pernikahan lain. Dia bilang padaku dia bangga pada kami berdua. Saya juga merasa bangga. Kami kuat dan pernikahan kami juga kuat. Dia selalu memberitahuku bahwa aku adalah gadis impiannya."

Tapi segalanya tiba-tiba berubah saat dia mendengar suaminya berbicara dengan teman dekatnya.

Pria itu menyebut istrinya sebagai bukan gadis impiannya.

Bahkan pria itu menyebut istrinya bukanlah wanita yang paling dicintainya di antara para mantannya.

Lebih lanjut, wanita itu mengatakan teman dekat suaminya adalah pria yang tidak beruntung dalam cinta.

Oleh karena itu, seringkali sang suami harus menghibur teman dekatnya ketika hubungan percintaannya bermasalah.

Hingga perbincangan inilah sang suami memilih untuk mengaku tentang pernikahannya sendiri.

“Saya melakukan semua yang saya bisa untuk membantunya. Saya telah melalui suka dan dukanya. Saya sudah melihat sisi baiknya, sisi buruknya, dan sisi jeleknya," ungkap wanita tersebut.

"Saya sudah membuat janji dengan setiap dokter dan terus bertanya tentang apa yang harus aku lakukan agar aku bisa mempertahankannya lebih lama di hidup ini."

"Dan akhirnya dia berkata kepada teman dekatnya 'Dia bukan gadis impianku. Dan dia bukanlah orang yang paling kucintai' aku benar-benar kecewa," lanjutnya.

Meski wanita itu mengorbankan segalanya dan lakukan apa pun untuk membantu suaminya melewati masa-masa sulit itu, tetapi suaminya masih menilainya bukan sebagai gadis impiannya.

"Walaupun dia berbicara dari hati atau hanya untuk menghibur teman dekatnya, tapi kata-kata itu menghancurkan hatiku," ungkap wanita tersebut.

Kini wanita tersebut mulai bertanya-tanya sikap apa yang harus ia lakukan untuk pernikahannya.

"Apakah aku harus bercerai dengannya? Aku ingin bersama pria yang mencintaiku," tanya wanita tersebut.

Netizen yang melihat postingan wanita tersebut mulai memberikan pendapat mereka.