Tribun Wiki

Batu Hajar Aswad, Diyakini dari Surga dan Dimuliakan Umat Islam

Batu Hajar Aswad, yang menempel di dinding Ka'bah diyakini dari surga dan dimuliakan umat Islam

Editor: Array A Argus
Kolase Tribunnews/Twitter @ReasahAlharmain
Hajar Aswad merupakan batu suci yang terletak di sisi luar kabah, berikut penampakannya secara close-up. 

Setelah diletakkan pada salah satu sudut Kakbah, Hajar Aswad memancarkan sinar yang sangat terang.

Konon, saking terangnya, cahaya yang dipancarkan menerangi Timur dan Barat, Yaman dan Syam.

Baca juga: KUTIP Cerita Nabi Muhammad, Ketua MK Anwar Usman Bantah Terlibat Konflik Kepentingan dalam Putusan

Kenapa Hajar Aswad hitam?

Diameter Hajar Aswad diperkirakan sepanjang 30 sentimeter dan terletak 1,5 meter di atas tanah.

Sejak diletakkan pertama kali di Kakbah pada masa Nabi Ibrahim, Hajar Aswad telah mengalami serangkaian peristiwa, bahkan pernah dicuri.

Serangkaian peristiwa yang menimpa Hajar Aswad membuat kondisinya pecah menjadi beberapa bagian.

Baca juga: Tiga Panggilan di Aceh, Tengku Ampon, Tengku Sayed dan Tengku Chik, Ini Penjelasannya

Kini, batu Hajar Aswad yang berwarna hitam kemerah-merahan, dibingkai dengan perak putih.

Bingkai perak putih itu menjaga Hajar Aswad tetap utuh karena telah pecah akibat beberapa peristiwa yang pernah dialaminya, serta memudahkan para jemaah yang beribadah untuk menciumnya.

Menurut sejumlah riwayat, Hajar Aswad mulanya berwarna putih seputih susu.

Hajar Aswad mengalami perubahan dari putih menjadi hitam akibat dosa-dosa yang diperbuat keturunan Nabi Adam.

Baca juga: Adab Tidur Rasulullah Memiliki Banyak Manfaat Bagi Kesehatan, Berikut Penjelasan Dokter

Hal itu sesuai hadis Nabi Muhammad yang diriwayatkan Ibnu Abbas, bahwa "Hajar Aswad turun dari surga padahal batu tersebut begitu putih lebih putih daripada susu. Dosa manusialah yang membuat batu tersebut menjadi hitam."

Hajar Aswad merupakan batu yang sangat dimuliakan, bahkan Rasulullah mengajarkan untuk mencium dan mengusapnya.

Riwayat lain menyebut Hajar Aswad adalah tangan kanan Allah di muka bumi, di mana Allah menjabat tangan para hambanya.

Oleh karena itu, Hajar Aswad mempunyai makna penting bagi ibadah umrah dan haji.

Batu ini dijadikan titik awal dan akhir pelaksanaan tawaf atau ritual mengelilingi Kakbah tujuh putar dengan arah melawan jarum jam, yang dilakukan oleh umat Islam di dunia ketika beribadah ke Masjidil Haram.(tribun-medan.com)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved