Breaking News

Berita Viral

Pria di Bantul Nekat Akhiri Hidup, Lompat dari Tower, Diduga Depresi Penah Tabrak Orang Hingga Tewas

korban sempat melakukan periksa kesehatan jiwa dan diantar oleh keluarganya ke Puskesmas Kretek.

Editor: Satia
Shutterstock
Ilustrasi tewas. 

Ia pun mengecek sumber suara itu dan mengetahui ada sekitar enam orang yang sedang merapat di lokasi dan membantu menangani OA.

"Waktu saya keluar rumah, orang itu (korban OA) belum meninggal. Dia posisinya lagi di tower sambil berayun-ayun," ungkapnya.

"Terus, saya ngabarin ke tetangga saya untuk hubungi polisi. Tapi, polisi belum sampai tiba-tiba orang itu (korban OA) jatuh," sambung Dian.

Mengetahui kejadian itu, Dian langsung merasakan panik dan tidak bisa berpikir panjang.

Sekujur tubuh Dian pun merasakan gemetar. Namun, ia menyempatkan diri untuk melihat korban tersebut. 

"Pas jatuh kondisi dia (korban OA) masih hidup dan sempat ngeraung-raung kayak merintih kesakitan gitu. Enggak lama, orang itu (korban OA) diam. Saat dicek ternyata sudah meninggal dunia," bebernya. 

Baca juga: Malangnya Nasib IM, Bocah Tunawicara di Sumsel Dibully, Diseret ke Kuburan dan Dipaksa Hirup Lem

"Setelah itu, polisi pada datang dan enggak tahu ngapain di sana (tempat kejadian perkara). Setelah itu, katanya mereka bawa korban ke rumah sakit," sambung dia.

Saat disinggung mengenai identitas korban, Dian menyampaikan bahwa yang bersangkutan diduga memiliki gangguan jiwa.

Namun, ia tidak mengetahui informasi lebih jauh sejak kapan orang tersebut mengalami penyakit tersebut. 

"Informasi itu cuma saya tahu dari orang-orang saja. Katanya sih sudah lama tapi pastinya kapan saya tidak tahu," ujar Dian.

Rasa Bersalah

AKP Haryanto mengatakan, korban OA harus menjalani pemeriksaan kesehatan di Puskesmas setempat dihantui rasa bersalah.

"Menurut keterangan orang tua korban, korban itu merasa tertekan karena pernah mengalami kecelakaan dan menabrak seseorang," bebernya.

"Dari situ, korban memiliki rasa bersalah. Orang tua korban, menyebut bahwa korban merasa di hantui dengan rasa takut atau ketakutan," tandas AKP Haryanto.

 

Artikel ini diolah Tribun Trends

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved