Tribun Wiki

Yakhcal, Pendingin yang Terbuat dari Tanah, Fungsinya Mirip Kulkas

Yakhcal, pernah kah kamu mendengar nama ini. Mungkin bagi kamu ini adalah hal asing. Padahal ini berfungsi mirip kulkas

Editor: Array A Argus
INTERNET
Yakhcal, pendingin alami yang berfungsi mirip kulkas 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Pernah kah kamu mendengar Yakhcal.

Ya, mungkin hal ini sangat asing di telinga mu.

Tapi tahukah Anda, bahwa Yakhcal ini merupakan sebuah pendingin yang terbuat dari tanaf.

Fungsinya sama persis dengan kulkas.

Bedanya, ini tidak menggunakan listrik.

Hanya menggunakan proses alam saja.

Baca juga: Awas, Ajak Orang Golput Bisa Kena Pidana Tiga Tahun

Jika Eropa punya ruang bawah tanah untuk menaruh selai dan pengawet lainnya yang dapat disimpan selama berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun, hal berbeda terjadi di Iran yang terkenal akan suhu negaranya yang panas terik.

Di Iran, sejak abad ke 17 dikenalkan ruangan khusus yang bernama Yakhchāl.

Dilansir beberapa sumber, Yakhchāl  adalah struktur seperti kubah di atas tanah dengan ruang penyimpanan untuk makanan di bawah tanah.

Strukturnya terbuat dari bahan yang sangat tebal dan tahan panas yang terbuat dari pasir, tanah liat, putih telur, kapur, bulu kambing, dan abu berlapis hingga 2 meter.

Hal itu membuang bangunan tersebut memungkinkan untuk mempertahankan suhu yang sangat rendah dan konstan.

Es dapat disimpan di dalamnya tanpa mencair yang kemudian dapat digunakan untuk mendinginkan barang-barang yang mudah rusak.

Selama musim dingin air akan disalurkan ke dalam struktur menggunakan saluran air dan kemudian dibiarkan membeku.

Es ini akan mempertahankan bentuknya sepanjang musim karena sifat insulasi yang besar dari bahan bangunan serta ditempatkan jauh di bawah tanah.

Baca juga: Uang Kertas dan Logam Ternyata Banyak Mengandung Bakteri, Simak Penjelasannya

Sistem bâdgir (menara angin Iran Kuno) atau hanya lubang di dasar struktur juga akan digunakan untuk menjaga aliran udara di Yakhchāl.

Akibatnya, suhu udara struktur akan tetap rendah, bahkan selama hari-hari musim panas yang terik di padang pasir.

Penemuan seperti itu akan terbukti sangat penting bagi penduduk Iran, yang pada saat itu sebagian besar hidup dari ternak mereka karena lahan pertanian hanya tersedia di daerah irigasi yang sangat langka. 

Pada prinsipnya, masyarakat Iran telah membuat Yakhchāl pada awal abad ke-17 sebelum masehi.

Mereka membuat saluran es di belakang rumah es mereka.

Selama musim dingin, saluran tersebut bermanfaat untuk mengalirkan air ke dalam rumah es itu.

Adapun Yakhchāl dibangun menggunakan lumpur yang disusun membentuk susunan batu bata. Bentuknya ada yang seperti kubah atau rumah semut.

Ada lebih dari 100 Yakhchāl yang bisa dijumpai di seluruh Iran.

Namun, saat ini hanya sedikit yang masih bertahan dalam bentuk aslinya. Banyak Yakhchāl rusak dan beberapa hanya dijadikan tempat pembuangan sampah.(tribun-medan.com)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved