Viral Medsos

DITANGKAP! Gadis 17 Tahun Jadi Mucikari, Sudah 7 Siswi SMP Dijual ke Pria Hidung Belang

Seorang gadis berusia 17 tahun inisial MT ditangkap polisi karena berperan sebagai muncikari.

Editor: AbdiTumanggor
Dok.polres tarakan
Seorang gadis berusia 17 tahun inisial MT ditangkap polisi karena berperan sebagai muncikari. MT sudah menjual sedikitnya 7 remaja putri atau Anak Baru Gede (ABG) yang berusia 14 tahun, masih duduk di bangku SMP. (Dok.Polres Tarakan Via Kompas.com) 

TRIBUN-MEDAN.COM – Seorang gadis berusia 17 tahun inisial MT ditangkap polisi karena berperan sebagai muncikari.

MT sudah menjual sedikitnya 7 remaja putri atau Anak Baru Gede (ABG) yang berusia 14 tahun, masih duduk di bangku SMP.

MT ditangkap dari sebuah Losmen di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Pamusian, Kota Tarakan, Kalimantan Utara.

Losmen itu juga diduga sebagai salah satu tempat layanan prostitusi online.

Kasat Reskrim Polres Tarakan, AKP Randya Shaktika Putra membenarkan seorang gadis yang berperan sebagai muncikari, bernama MT (17) telah diamankan.

Ia menjual sedikitnya 7 remaja putri atau Anak Baru Gede (ABG) berusia 14 tahun.

"Awalnya kami mendapat informasi adanya dugaan prostitusi online di salah satu Losmen di Jalan Imam Bonjol, Pamusian, Tarakan. Kita lakukan penyelidikan bersama teman-teman dari Kodim 0907/Tarakan," ujarnya dalam keterangannya yang dikutip Minggu (29/10/2023).

Saat dilakukan penyelidikan, petugas mendapati para ABG sudah di depan losmen. Diduga mereka telah dipesan pria hidung belang untuk layanan seks. 

"Ada pula yang didapati sedang berduaan di dalam kamar. Saat dilakukan pemeriksaan mendalam, anak-anak tersebut merupakan korban dari Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)," tegas Randya.

Baca juga: Ketika Muncikari Perempuan Muda Intai Para Bocah-bocah di Media Sosial untuk Terjun ke Prostitusi

Para remaja putri tersebut, masih duduk di bangku SMP, dan ada beberapa anak lainnya putus sekolah saat SMP.

Dari hasil interogasi, para ABG tersebut dipesan melalui online dan juga aplikasi Michat dengan tarif Rp 300.000 dalam sekali layanan atau short time (per jam). 

"Biaya Rp 300.000 itu dibagi dua dengan muncikarinya. Para korban mendapat Rp 150.000 hingga Rp 250.000," jelasnya.

Menurut pengakuan muncikari MT (17), awalnya ia memanfaatkan adek-adeknya yang masih aktif bersekolah untuk menawarkan pekerjaan yang digelutinya kepada teman-temannya di sekolah. Bagi siapa saja yang membutuhkan uang.

Mirisnya, kasus ini sudah berlangsung selama satu tahun lebih. Dijajakan dari sekolah ke sekolah.

"Perekrutan dilakukan dari teman ke teman. Dan usaha prostitusi ini, sudah berlangsung sekitar setahun lamanya," kata Randya.

Selain menetapkan muncikari sebagai tersangka, polisi mengamankan barang bukti. Yakni 2 unit ponsel yang digunakan MT untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan jaringannya.

Kemudian 12 bungkus kondom, uang tunai dari korban dan tersangka Rp 1,2 Juta, dan buku tamu Losmen.

"Kita sangkakan MT dengan pasal 2 Ayat (1) Jo Pasal 10 UURI Nomor 21 Tahun 2007 tentang TPPO, atau Pasal 296 KUHPidana atau Pasal 506 KUHPidana, dengan ancaman kurungan penjara maksimal 15 tahun," kata Randya.

Baca juga: Aksi Bejat Pelaku Cabul di Toba Terbongkar dalam Kegiatan Sosialisasi, Korban Dirudapaksa 4 Kali

Kasus Lainnya Terkait Prostitusi Anak

Di tempat terpisah, Polisi juga membongkar kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang melibatkan anak di bawah umur beberapa waktu lalu.

Polisi mengamankan tiga orang terduga pelaku dan seorang korban, gadis belia berinisial AI (13) yang masih berstatus pelajar. Di hadapan polisi AI mengaku, sudah dua kali melayani pria hidung belang yang disodorkan oleh para pelaku.

Kepada polisi, AI mengaku dipaksa melayani pria hidung belang tersebut. "Saya dijual Rp 200.000, setiap kali layani tamu, ada potongan juga, uang dia (pelaku) minta. Dia bilang terima ini tamu," ucap AI saat diwawancarai awak media, Selasa (3/10/2023) lalu.

AI menjelaskan bahwa awalnya dia terpaksa mengikuti perintah pelaku lantaran membutuhkan uang usai handphone miliknya hilang.

Ia membutuhkan uang guna mengganti handphone yang hilang agar tidak dimarahi oleh orangtuanya.

"Awalnya itu handphone-ku hilang. Jadi saya tanya temanku di mana bisa dapat uang untuk ganti handphone karena saya takut di marahi sama mama," jelas AI.

Setelah itu, rekan AI memperkenalkannya dengan pria berinisial WB. Disitu, WB langsung membuatkan AI akun media sosial MiChat untuk dijajakan ke pria hidung belang. "Saya dibawa untuk itu open BO (tunasusila) di wisma," tandasnya.

(*/Tribun-medan.com)

Baca juga: Jeritan Tangis Bocah Perempuan 5 Tahun setelah Dirudapaksa oleh Dua Pria Teman Ibunya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved