Berita Nasional

LRT Jabodebek Buatan INKA Jadi Bulan-bulanan Publik, Sindiran Lawas Mantan Menhub Jonan Mencuat Lagi

LRT Jabodebek tengah jadi bulan-bulanan kritik publik setelah 18 unit diantaranya masuk bengkel, kecepatan dikurangi padahal baru dua bulan diresmikan

KOLASE/TRIBUN MEDAN
LRT Jabodebek tengah jadi bulan-bulanan kritik publik. Sindiran lawas Mantan Menhub Jonan mencuat lagi 

"Kalau memang untuk gerbong barang boleh karena tidak terlalu kompleks. Atau juga untuk wagon, kereta penumpang yang ditarik lokomotif boleh," kata Jonan saat itu.

 "Tapi kalau yang model KRL, KRD, dan lain sebagainya itu sebaiknya tidak usah, apalagi bikin trem," sambungnya.

Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan (kacamata hitam)
Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan (kacamata hitam) (TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI)

Menurut Jonan, hal ini juga yang melatarbelakangi kereta buatan INKA tak pernah digunakan untuk layanan KRL Commuter Line.

Diketahui, KRL Commuter Line merupakan kereta bekas yang diimpor dari Jepang.

"Kalau kualitasnya tidak sempurna, di samping membahayakan, kalau nanti sering mogok, yang diprotes pasti operatornya," ujarnya.

"Produksi mereka belum sebagus seperti yang diharapkan masyarakat," tutupnya.

Ia menyebut produk INKA bisa dikatakan cukup bagus untuk gerbong kereta.

Baca juga: Miliki dan Simpan Sabu, Pria 41 Tahun Ditangkap di Teras Rumah

Baca juga: SOSOK Eben Nadeak, Pengusaha yang Kini Jadi Ketua Umum Parsadaan Nadea Raja Sedunia

Namun untuk kereta penumpang dengan penggerak sendiri, masih banyak yang harus diperbaiki oleh BUMN yang berpusat di Madiun tersebut agar bisa dipakai KAI yang bertindak sebagai operator.

Ia bilang, INKA belum bisa memproduksi kereta untuk angkutan orang.

Sebab, kata dia, kereta-kereta untuk angkutan orang buatan INKA banyak yang tidak memenuhi aspek keselamatan.

"Kalau memang untuk gerbong barang boleh karena tidak terlalu kompleks. Atau juga untuk wagon, kereta penumpang yang ditarik lokomotif boleh," beber Jonan.

"Tapi kalau yang model KRL, KRD, dan lain sebagainya itu sebaiknya tidak usah. Apalagi bikin trem," kata Jonan lagi.

Menurut mantan Dirut PT KAI ini, kurangnya unsur aspek keselamatan inilah yang membuat kereta-kereta INKA sempat tidak dipakai lagi untuk layanan KRL Commuter Line.

Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan
Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan (KOMPAS.com/Nabilla Tashandra)

"Bermasalah pada unsur safety. Misalnya pintu harus dibuka kiri, begitu tombol yang digunakan untuk buka kiri yang kebuka malah pintu kanan," ujar dia.

Jonan mengatakan, apabila kereta buatan INKA dipaksakan tetap beroperasi, maka pihak yang dirugikan adalah masyarakat pengguna dan operator penggunanya, yakni KAI.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved