Sumpah Pemuda
Memperingati Hari Sumpah Pemuda, SMP Negeri 14 Binjai Hadirkan Ragam Penampilan Budaya
Tak hanya para siswa, bahkan para orang tua juga ikut serta memeriahkan Hari Sumpah Pemuda tahun ini.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober setiap tahunnya, memberi banyak makna bagi para pelajar di Indonesia.
Setiap sekolah kerap mengisinya dengan ragam kegiatan yang berbau budaya juga kreativitas dari para siswa.
Hal tersebut guna membangun rasa cinta dan semangat para pemuda Indonesia, khususnya melalui sekolah, dalam memaknai Hari Sumpah Pemuda.
Seperti halnya para siswa siswi di SMP Negeri 14 Binjai yang memaknai Sumpah Pemuda dengan ragam penampilan budaya.
Tak hanya para siswa, bahkan para orang tua juga ikut serta memeriahkan Hari Sumpah Pemuda tahun ini.
"Pesannya adalah bagaimana anak muda sekarang, terutama usia pelajar, mampu menghargai budaya dan bahasanya," ujar Edi Salim selaku kepala sekolah SMP Negeri 14 Binjai, Sabtu (28/10/2023).
Disampaikannya, rangkaian acara sudah dimulai sejak beberapa hari lalu, diisi dengan berbagai lomba, seperti nyanyi lagu daerah, dan yang spesial lomba nyanyian kelonan.
Dimana nyanyian kelonan ini ditujukan kepada orang tua, sehingga yang ikut serta dalam perlombaan adalah para ibu dari siswa siswi di sekolah tersebut.
"Mereka berlomba untuk menina bobokkan anaknya, tujuannya adalah menerapkan karakter sejak usia dini. Kenapa harus melibatkan orang tua, karena memang itu sasaran kita. Karena kami meyakini bahwa, dari orang tua yang hebat itu akan lahir pemuda yang hebat pula," ungkapnya.
Sebab, dikatakan kepala sekolah salah jika memberikan beban pendidikan itu disekolah, karena sebenarnya pendidikan awal itu ada dirumah.
"Jadi melalui keterlibatan orang tua dalam kegiatan ini, kita mau menyampaikan bahwa kerjasama antara rumah dan sekolah harus terjalin dengan baik. Itulah kenapa mulai dari pengisi acara juga pelaksanaan kegiatan ini ada orang tua didalamnya," jelasnya.
Pesannya di momentum Sumpah Pemuda ini, kepsek menyampaikan bahwa anak muda harus benar-benar merdeka.
"Saat ini kita berada di era merdeka belajar, jadi ada dua makna merdeka, yang pertama anak harus bahagia dan nantinya setelah pendidikan mereka harus sejahtera," ungkapnya.
Baginya omong kosong jika bicara tentang merdeka, tetapi orang masih hidup dalam kesengsaraan dan ketidak bahagiaan.
"Pesan pentingnya, anak harus berbahagia, dalam belajar dan setelah belajar mereka harus sejahtera, tidak ada lagi kemiskinan, itu yang kita tanamkan kepada anak-anak," katanya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.