Jahari Sitepu Resmikan Wihara Cetiya Ananda Lapas Perempuan: Warga Binaan Harus Nyaman Beribadah

TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumut, Mhd. Jahari Sitepu meresmikan Wihara Cetiya Ananda di Lapas Perempuan kelas II-A Medan, Senin (30/10/2023).

"Pembangunan rumah ibadah di lapas maupun rutan sangat diperlukan guna mendukung pembinaan kepribadian serta memberi kenyamanan para warga binaan pemasyarakatan," ujarnya saat menyampaikan kata sambutan pada acara tersebut.

Ia menambahkan, para warga binaan pemasyarakatan harus nyaman dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Baca juga: Lapas Perempuan Medan Angkat Puluhan Warga Binaan Jadi Tahanan Pendamping

Karena itu, ia sangat mendukung kegiatan apapun yang mendukung toleransi dan kerukunan umat beragama di Indonesia.

"Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi terhadap seluruh pihak yang sudah membantu dalam proses pembangunan wihara ini," katanya.

Menurutnya, wihara sangat dibutuhkan nyata umat Buddha di dalam lapas. Sehingga bisa mengaktualisasikan diri dalam menjalankan ibadah dan sebagai sarana pembinaan kerohanian.

"Jadi akan tercermin perilaku yang baik dalam menjalani masa binaan. Bahkan, saat masa hukuman telah selesai nantinya," ujarnya.

Ia menyampaikan saat ini ada 26 orang warga binaan beragama Buddha yang sedang menjalani pembinaan.

Dengan hadirnya Wihara Cetiya Ananda, total sebanyak tiga rumah ibadah di Lapas Perempuan Kelas IIA Medan yakni musala, gereja dan wihara.

Sedangkan, Pembina Yayasan Buddha Tisa sekaligus Kepala Wihara Pubbarama Buddhist Centre, YM Aggacitto Thera berharap warga binaan bisa menjalani pembinaan dengan baik.

Baca juga: Lapas Perempuan Medan Gelar Pembukaan Pelatihan Kemandirian Keterampilan Bersertifikat Tahun 2023

"Semoga wihara ini bisa menjadi tempat sandaran bagi warga binaan dalam menjalani masa pembinaan di lapas ini. Sehingga, bisa mengubah diri jadi lebih baik lagi," katanya.

Menurutnya, warga binaan harus mendapatkan keseimbangan spiritual dalam diri.

"Kami juga berterima kasih atas support Lapas Perempuan Medan dalam kegiatan pembinaan selama ini," ujarnya.

(*)