Berita Viral

Simak Rute Penerbangan yang Pindah ke Bandara Kertajati, Mulai Kualanamu sampai Ngurah Rai

Berikut rute penerbangan yang pindah ke Bandara Kertajati di Majalengka setelah Bandara Husein Sastranegara Bandung dialihkan

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Bandara Husein Sastranegara Bandung (kiri) dialihkan ke Bandara Kertajati di Majalengka (kanan) 

TRIBUN-MEDAN.COM – Simak rute penerbangan yang pindah ke Bandara Kertajati di Majalengka.

Seperti diketahui, penerbangan Bandara Husein Sastranegara Bandung dialihkan ke Bandara Kertajati di Majalengka.

Adapun Bandara Kertajati resmi beroperasi penuh melayani penerbangan domestik dan internasional menggantikan Bandara Husein Sastranegara mulai hari ini, Minggu (29/10/2023).

Oleh karena itu, PT Angkasa Pura I (Persero) mulai melayani penerbangan dari dan ke Bandara Kertajati melalui lima bandara kelolaannya dengan total 22 penerbangan.

Sementara, Bandara Husein Sastranegara hanya akan melayani penerbangan berjadwal dalam negeri dengan pesawat jenis propeller atau baling-baling untuk rute dalam Pulau Jawa.

Bandara Husein Sastranegara
Bandara Husein Sastranegara (KOMPAS.com/PUTRA PRIMA PERDANA)

Saat ini, hanya ada satu pesawat baling-baling di Bandara Husein Sastranegara, yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Wings Air.

Pesawat baling-baling itu melayani rute ke Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta menggunakan pesawat ATR72-600.

Setelah beroperasi penuh pada Minggu (29/10/2023), Bandara Kertajati ditargetkan dapat melayani 32.000 penumpang dalam sepekan.

Berikut daftar rute penerbangan yang akan pindah ke Kertajati mulai Minggu (29/10/2023), berdasarkan informasi dari akun Instagram Pesona Indonesia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Baca juga: Nasib Bandara Husein Sastranegara Setelah Penerbangan Dialihkan ke Bandara Kertajati

Baca juga: Timnas Indonesia Diterpa Badai Cedera, Siapkan Pengganti 4 Pemain Abroad Jelang Away ke Irak

1. Penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan (BPN)

2. Penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Syamsudin Noor, Banjarmasin (BDJ)

3. Penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Hang Nadim, Batam (BTH)

4. Penerbangan dari dan ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar (DPS)

5. Penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar (UPG)

6. Penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Kualanamu, Medan (KNO)

7. Penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang (PLM).

Ketujuh rute tersebut melayani penerbangan menggunakan maskapai Citilink, Indonesia AirAsia, Super Air Jet, Lion Air, dan Batik Air. 

Baca juga: Al-Hijr atau Madain Saleh, Kota Tua Bagi Kaum Terkutuk

Baca juga: Resepsi Belum Selesai, Pengantin Pria di Irak Minta Cerai, Gegara Istri Nyanyikan Lagu Mesaytara

Untuk diketahui Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang melayani 12 penerbangan, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan dengan 4 penerbangan, serta Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru, Bandara Internasional Lombok, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar masing-masing dengan 2 penerbangan.

Disampaikan Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan, 22 penerbangan dari dan ke Bandara Kertajati yang dilayani oleh lima bandara AP I tersebut dioperasikan oleh tiga maskapai penerbangan, yaitu Indonesia AirAsia dengan 4 penerbangan, Super Air Jet dengan 14 penerbangan, dan Citilink Indonesia dengan 4 penerbangan.

"Kami menyambut baik beroperasinya Bandara Kertajati secara penuh mulai hari ini. Dengan infrastruktur dan fasilitas pendukung bandara yang sangat mumpuni, potensi untuk penambahan frekuensi ataupun pembukaan rute baru ke bandara-bandara AP I yang lain sangat terbuka lebar," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (30/10/2023). 

Penerbangan pertama yang beroperasi di bandara AP I ke Bandara Kertajati adalah Indonesia AirAsia QZ750 yang berangkat dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada Minggu (29/10) pukul 06.58 WITA dan mendarat di Bandara Kertajati pada pukul 07.15 WIB.

N219 adalah pesawat buatan lokal, kolaborasi antara PT Dirgantara Indonesia (DI) bekerjasma dengan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan).Pesawat ini melakukan uji terbang perdana di Landasan Pacu Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/8/2017) lalu
N219 adalah pesawat buatan lokal, kolaborasi antara PT Dirgantara Indonesia (DI) bekerjasma dengan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan).Pesawat ini melakukan uji terbang perdana di Landasan Pacu Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/8/2017) lalu (tribunnews)

Pesawat yang sama kemudian berangkat kembali menuju Bali pada pukul 08.34 WIB dan tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada pukul 10.53 WITA.

Faik mengungkapkan, Majalengka daerah di mana Bandara Kertajati berada, memiliki profil potensi catchment area yang cukup luas, meliputi masyarakat yang berasal dari wilayah Jawa Barat seperti Cirebon, Indramayu, dan Kuningan, wilayah Jawa Tengah bagian utara, serta eks-penumpang dari Bandara Husein Sastranegara Bandung.

Dengan potensi cakupan yang cukup luas ini, AP I berharap dengan resmi beroperasinya Bandara Kertajati ini akan berdampak pula terhadap pertumbuhan trafik penerbangan dan penumpang di bandara-bandara AP I.

Baca juga: Tampang Jaka, Pemilik WO di Palembang Larikan Uang Pengantin Rp 1,3 M, Janji Buat Dekor Malah Kabur

Baca juga: Terkuak Alasan Istri Hamka tak Lapor Polisi dan Malah Hidup dengan Jasad Suami dan Anak hingga Busuk

Nasib Bandara Husein Sastranegara Bandung

Beginilah nasib Bandara Husein Sastranegara Bandung setelah penerbangan dialihkan ke Bandara Kertajati di Majalengka.

Seperti diketahui, Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Kertajati resmi beroperasi penuh melayani penerbangan domestik dan internasional menggantikan Bandara Husein Sastranegara mulai hari ini, Minggu (29/10/2023).

Alasan dialihkannya penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung ke Bandara Kertajati di Majalengka karena faktor keselamatan dan keamanan.

Budi Karya menuturkan, untuk mendorong penerbangan langsung dari luar negeri maka diperlukan landasan pacu (runway) yang memadai agar mampu menampung pesawat berbadan besar, seperti Boeing 777.

Bandara Husein Sastranegara hanya memiliki landasan pacu sepanjang 2.200 meter, maka Bandara Kertajati dibangun dengan panjang landasan pacu mencapai Bandara 3.000 meter.

"Husein itu landasannya pendek dan dia berada di cekungan sehingga dari segi safety (keamanan) memang Husein punya masalah, apalagi populasi (di sekitar bandara) sudah banyak sekali," ujar Budi Karya.

"Kita juga butuh runway yang lebih panjang dari Bandara Husein, supaya pesawat besar seperti Boeing 777 bisa mendarat sehingga penerbangan dari luar negeri baik dari Asia, Eropa, dan negara lainnya, bisa langsung mendarat di Jawa Barat. Maka itu penerbangan kita pindah ke Bandara Kertajati," lanjutnya.

Bandara Kertajati sendiri merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten.

Ia mengungkapkan, setiap harinya ada 16 penerbangan dengan kapasitas tempat duduk 32.760 penumpang per minggu atau 4.680 penumpang per hari (datang dan berangkat), setelah dilakukan pengalihan penerbangan dari Bandara Husein ke Bandara Kertajati.

Setidaknya, ada tujuh rute yang dialihkan ke Bandara Kertajati yaitu tujuan Balikpapan (BPN), Banjarmasin (BDJ), Batam (BTH), Denpasar (DPS), Makassar (UPG), Medan (KNO), dan Palembang (PLM). Tujuh rute ini dilayani pesawat jet maskapai Citilink, AirAsia, serta Super Air Jet.

Sementara untuk rute penerbangan berjadwal luar negeri tujuan Kuala Lumpur, Malaysia, telah beroperasi sejak pertengahan Mei 2023, serta penerbangan umroh dan haji.

Budi Karya berharap aktivitas penerbangan di Bandara Kertajati terus bertambah, baik domestik maupun internasional.

Terlebih seiring sudah tersedianya Jalan Tol Cisumdawu yang menjadi akses dari dan ke Bandara Kertajati.

"Karena aksesnya kan Tol Cisumdawu sudah selesai," kata Budi Karya.

Adapun berbagai moda transportasi massal dari dan ke Bandara Kertajati juga tersedia, seperti bus Damri, travel, taksi, dan mikro bus.

Transportasi umum itu bisa diakses dari sejumlah titik di kawasan Bandung Raya dan daerah lainnya, seperti dari Sumedang, Cirebon, Kuningan, Karawang, Majalengka, Tasikmalaya, Indramayu, Cimahi, Purwakarta, Subang, Ciamis, Banjar, serta Pangandaran.

Lantas, setelah dialihkannya ke Bandara Kertajati di Majalengka, bagaimana nasib Bandara Husein Sastranegara di Bandung?

Terkait hal ini, PT Angkasa Pura II mengungkapkan nasib Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung imbas peralihan layanan penerbangan komersial di Bandara Kertajati.

Presiden Director AP II, Muhammad Awaluddin, mengatakan Bandara Husein Sastranegara tetap berjalan sampai satu tahun ke depan.

Hanya saja, penerbangannya terbatas, yaitu untuk pesawat baling-baling.

"Karena apa? Karena pesawat yang bermesin jet sudah pindah semua ke Kertajati sehingga nanti yang di Hussein itu pesawat yang menggunakan propeller atau baling-baling," kata Awaluddin.

Awaluddin memaparkan, private jet, business jet, hingga pesawat militer juga masih beroperasi.

Sebab, kata dia, sebagian bandara Husein Sastranegara merupakan Pangkalan TNI AU.

"Nah, di luar itu kita sedang melihat sampai 1 tahun ke depan ini seperti apa. Kami akan terus koordinasi dengan Kementerian Perhubungan, karena kan pada akhirnya kan nanti semua pengaturan tatanan ke Bandar Udara itu kan diatur oleh regulator, oleh Kementerian Perhubungan," tegas dia.

Di sisi lain, Awaluddin menyatakan maskapai yang beroperasi untuk tahap awal di Bandara Kertajati pada penerbangan rute domestik adalah AirAsia Indonesia, Super Air Jet, dan Citilink, yang melayani tujuh rute penerbangan. 

Rute internasional saat ini sudah dilayani oleh AirAsia Malaysia dan ke depannya Malaysia Airlines. 

"Pada tahap awal perpindahan penerbangan, kami targetkan pergerakan pesawat di Bandara Kertajati akan lebih tinggi dari Bandara Husein Sastranegara," ujar Awaluddin.

Awaluddin juga mengungkapkan bahwa nantinya Bandara kertajati ditargetkan akan melayani 32 penerbangan.

Untuk itu, Bandara Kertajati akan menjadi kebanggaan tidak hanya bagi masyarakat Jawa Barat, namun juga bagi masyarakat Indonesia. 

"Di Bandara Husein Sastranegara saat ini ada 18 sampai 24 penerbangan setiap hari, dan di Bandara Kertajati kami targetkan bisa mencapai 32 penerbangan karena lebih siap dalam artian kapasitas infrastruktur runway, garbarata, sehingga lebih nyaman dan memudahkan bagi maskapai," jelas dia.

Di sisi lain, Awaluddin juga menyebut penataan Bandara kertajati ini tak lepas dari peran regulator, yakni Otband Wilayah I Kementerian perhubungan (Kemenhub).

"AP II didukung regulator yakni Otband Wilayah I, Kemenhub dan Pemprov Jabar serta BIJB, tidak ragu untuk berkomitmen dalam memperbesar atau menambah kapasitas Bandara Kertajati sebagai kesungguhan kami agar bandara ini menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat, dan keseluruhan masyarakat Indonesia," tutupnya.

 

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

 

 Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved