Breaking News

Viral Medsos

Nurul Afini Ungkap Percakapan Terakhirnya dengan Sang Putri Fitria sebelum Dibunuh Mertuanya

Ibu kandung Fitria, Nurul Afini (49), mengungkap percakapan terakhirnya dengan sang putri sebelum peristiwa mengerikan terjadi.

Editor: AbdiTumanggor
Instagram
Ibu Kuak Percakapan 3 Jam Sebelum Fitria Almuniroh Dibantai Mertua, Baru Sadar Ucapan Aneh Putrinya 

Kedua, sang anak juga sempat bercerita bahwa pada hari itu telah resmi memiliki Kartu Keluarga (KK) tersendiri dengan suaminya, Sueb. Sehingga keduanya telah resmi sebagai pasangan suami istri yang berdomisili di Pasuruan.

Itulah yang membuat korban Fitria Almuniroh Hafidloh akhirnya dimakamkan di kompleks permakaman umum setempat atau sesuai dengan domisili catatan kependudukan terbaru, yakni di Desa Parerejo, Purwodadi, Pasuruan.

"Ya di hari itu, dia dan suaminya dapat KK sendiri," katanya.

Kemudian, disela percakapan tersebut, lanjut Nurul Afini, sang anak kerap beberapa kali menyampaikan permohonan maaf yang tak jelas peruntukkan atas kesalahan apa.

"Dia bilang lagi; bu sepurane sing akeh, aku mesti ngerepoti ibu. Jadi dia itu dalam satu bulan ini, setiap kali WA saya selalu bilang; ibu Baik baik saja, aku minta maaf merepoti ibu, saya belum bisa membahagiakan ibu," terangnya.

Mertua ditangkap polisi usai bunuh menantunya di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Mertua ditangkap polisi usai bunuh menantunya di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. (Surya.co.id)

Ucapan aneh dari sang anak itu tak hanya disampaikan saat berkomunikasi terakhir pada siang kemarin.

Namun, dalam kurun waktu sebulan, setiap berkomunikasi melalui sambungan telepon WA, sang anak mengatakan hal serupa.

"Firasat ada. Satu bulan sebelumnya, dia minta maaf terus. Terus bolak bolik WA itu saya ditelponi terus," katanya.

"Biasanya kalau di sekolah, saya gak bisa angkat karena kerjaan. Dia bilang mengiranya saya sedang marah (padahal sibuk urusan sekoah)," tambah wanita yang juga menjabat sebagai kepala sekolah SMP swasta di Kalibokor, Gubeng, Surabaya itu.

Berdasarkan informasi yang diketahui olehnya, Nurul Afini menduga, sang anak dianiaya demikian keji hingga tewas, tak lama, setelah sang anak menutup telepon Vidcall dengannya, sekitar pukul 15.00 WIB.

Namun, ia mengaku memasrahkan semua proses pengusutan hukum kasus tersebut kepada pihak kepolisian Polres Pasuruan.

"Saya video call dari jam 13.00-14.45 hampir jam 3 sore. Aku menduga ya jam itu, setelah kami telpon. Kemudian, kalau kata polisi, diketahui pertama sama suaminya ya jam 4-an atau jam 5-an," pungkasnya.

Baca juga: KRONOLOGI dan Motif Mertua Gorok Leher Menantunya yang Sedang Hamil 7 Bulan, Hanya Berdua di Rumah

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved