Siswi SMP Dirudapaksa Paman dan Sepupu

Disdik Sumut Sesalkan Tindakan Oknum Guru SMK Negeri 14 Diduga Rudapaksa Keponakan Hingga Hamil

Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Sumut, Suhendri mengaku menyesalkan tindakan MRD yang merupakan seorang guru.

HO
TAMPANG MRD (56) guru otomotif di SMK Negeri 14 Medan sekaligus tersangka dugaan pemerkosaan terhadap remaja wanita berinisial AZZ (14) tak lain keponakan sendiri. Ia dan anak pertamanya bernama SNHD ditetapkan tersangka diduga hamili korban. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Utara menanggapi kasus dugaan rudapaksa yang dilakukan oleh seorang guru berinisial MRD yang mengajar di SMK Negeri 14 Medan.

MRD kini sudah ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka bersama anaknya yang juga diduga menghamili korban. Korban sendiri merupakan keponakan MRD yang masih berusia 14 tahun dan merupakan siswi di salah satu SMP swasta di Kota Medan.

Baca juga: Sosok MRD, Guru SMK Negeri di Medan, Tega Rudapaksa Keponakan Hingga Hamil, Beraksi Usai Pulang Haji

Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Sumut, Suhendri mengaku menyesalkan tindakan MRD yang merupakan seorang guru. Namun, Suhendri mengatakan pihaknya belum mendapatkan laporan terkait kasus ini.

"Kami belum ada dapat informasi terkait kasus ini, akan kami dalami. Terkait dengan pelanggaran disiplin, secara spesifik ada bidang Pembinaan dan ketenagaan. Tapi secara umum kita sangat menyesalkan kejadian ini," ujar Suhendri kepada Tribun-Medan.com, Kamis (2/11/2023).

Suhendri menuturkan, jika pelaku sudah ditangani oleh aparat kepolisian, ia berharap agar pelaku dapat diberi sanksi sesuai perundang-undangan yang berlaku.

"Dan bila kemudian terbukti maka diberikan sanksi sesuai dengan perundangan yang berlaku," katanya.

Menurut Suhendri, kejadian ini menjadi evaluasi pihaknya untuk memastikan tidak ada guru-guru lain yang melakukan tindakan serupa, khususnya di lingkungan SMK.

"Kami pahami situasi ini jadi membawa nama SMK karena pelaku bertugas sebagai guru di salah satu SMK di Sumut. Mau tidak mau ini juga akan menjadi perbincangan di kalangan satuan pendidikan," ungkapnya. 

Baca juga: Awal Terbongkarnya Kasus Siswi SMP Diduga Dirudapaksa Paman dan Sepupu Sampai Hamil 8 Bulan

Ia mengatakan akan melakukan upaya pencegahan agar tidak terjadi kasus serupa di kemudian hari.

"Kami akan lakukan upaya serius tentang hal ini melalui kegiatan pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan. Sehingga guru dan anak-anak aware terhadap situasi ini di sekolah, keluarga dan masyarakat. Ujungnya tidak akan terjadi hal demikian atau bentuk kekerasan lainnya," katanya.

(cr14/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved