Berita Viral

Kisah Pilu Siswi Yatim Piatu Jalan Kaki 2 Jam ke Sekolah, Pakai Seragam SMP Meski Sudah SMA

Beginilah kisah pilu siswi SMA bernama Leni (15) di Wakatobi harus jalan kaki dua jam untuk berangkat ke sekolah dan bekerja sebagai buruh

HO
Kisah Leni (15), seorang anak yatim piatu di Kabupaten Wakatobi, rela berjalan kaki ke sekolahnya sejauh 14 kilometer. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Kisah pilu siswi SMA di Wakatobi harus jalan kaki dua jam ke sekolah.

Adapun pilunya kehidupan siswi SMA di Wakatobi, Sulawesi Tenggara bernama Leni (15) yang setiap hari harus menempuh jarak 14 Km viral di media sosial.

Sosok siswi SMA di Wakatobi bernama Leni tersebut merupakan anak yatim piatu.

Meski pilunya hidup yang tengah dijalani tak menyurutkan semangat Leni meraih cita-citanya.

Bahkan meskipun ia harus menempuh jarak jauh ke sekolah dan sempat hanya memakai baju SMP, ia tetap semangat menjalaninya.

Sosok Leni (15) siswi SMA 1 Wangiwangi Wakatobi, Sulawesi Tenggara, menjadi viral karena menggunakan seragam SMP ke sekolah. Selain itu, Leni yang sudah yatim piatu berjalan kaki dari rumah ke sekolah yang berjarak 14 Km. Jarak tersebut ditempuhnya dalam waktu dua jam. (TribunnewsSultra.com)
Sosok Leni (15) siswi SMA 1 Wangiwangi Wakatobi, Sulawesi Tenggara, menjadi viral karena menggunakan seragam SMP ke sekolah. Selain itu, Leni yang sudah yatim piatu berjalan kaki dari rumah ke sekolah yang berjarak 14 Km. Jarak tersebut ditempuhnya dalam waktu dua jam. (TribunnewsSultra.com) (TribunnewsSultra.com)

Leni mengaku tidak merasa minder atau pun malu kepada teman-temannya karena ke sekolah berjalan kaki.

Menurutnya, kebiasaan jalan kaki itu sudah dilakukannya sejak masih duduk dibangku SD.

"Saya tidak minder dengan teman-teman lain. Saya dari SD sudah berjalan kaki," kata Leni dilansir dari Kompas.com, Rabu (8/11/2023).

Leni rupanya memiliki cara sendiri agar ia tidak telat ke sekolah meski jarak dari rumahnya cukup jauh.

Supaya tidak terlambat, Leni yang masuk siang, mulai berjalan kaki dari rumahnya di dusun Langgaha Baru, Desa Wungka, Kecamatan Wangiwangi Selatan, sekitar pukul 10.00 wita.

Baca juga: Didukung Barisan Pengusaha, Prabowo Sebut Pengusaha Takut Dirinya Jadi Presiden: Banyak Gayanya

Baca juga: PENGAKUAN Bang Onim, WNI di Palestina yang Berhasil Kabur dari Gaza, Atur Siasat Jika Tewas Kena Bom

"Saya mulai pergi ke sekolah jam 10.00 Wita, tiba sekitar jam 12.00. Kalau pulang jam 4 atau jam 5 (sore) tapi tiba di rumah sudah mau maghrib," ucap Leni.

Disisi lain, kedua orangtua Leni sudah meninggal dunia sejak Leni masih di sekolah dasar, sehingga ia bersama kedua adiknya yang masih kecil.

Ditambah lagi sang paman kemudian meninggal dunia.

Leni dan kedua adiknya pun tinggal bersama dengan neneknya yang sudah lumpuh dan stroke.

Untuk memenuhi kebutuhan setiap hari, Leni saling bahu membahu dengan kedua adiknya dengan kerja jadi buruh bangunan dan Leni menjual kelapa.

Baca juga: Masriah si Penyiram Tinja Terekam CCTV Kabur dari Rumah hingga Mangkir Sidang Kasus Buang Sampah

Baca juga: Sosok Gadis Sleman Tilap Uang Toko Rp700 Juta, Dipakai Foya-foya Bareng Pacar,Punya Kelainan Seksual

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved