Sumut Memilih

Petugas TNI-Polri Tembakkan Gas Air Mata, Simulasikan Pengamanan Massa Anarkis

Tampak di luar Lapangan Benteng puluhan massa pengunjuk rasa berbaju hitam melempari barikade Personel TNI - Polri yang berjaga menggunakan peralatan

TRIBUN MEDAN/ANUGRAH NASUTION
SIMULASI PENGAMANAN - Jalan Pengadilan, Kelurahan Petisah, Kota Medan ditutup petugas, Rabu (8/11) pagi saat simulasi pengamanan pemilu, di area Lapangan Benteng Medan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDANJalan Pengadilan, Kelurahan Petisah, Kota Medan ditutup petugas, Rabu (8/11/2023) pagi. Tampak di luar Lapangan Benteng puluhan massa pengunjuk rasa berbaju hitam melempari barikade Personel TNI - Polri yang berjaga menggunakan peralatan lengkap.

Puluhan massa tersebut adalah dari kelompok yang tidak terima hasil pemilihan umum. Usai menyampaikan orasi, massa yang ingin menemui Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut mulai menyerang petugas.

Mulanya mereka membakar ban dan alat peraga. Tak lama, massa mulai melempari petugas gabungan yang terdiri dari personel Polda Sumut dan Kodam 1 Bukit Barisan dengan kemasan air mineral.

Petugas pun sampai berkali kali menembakkan water canon hingga gas air mata untuk membubarkan massa.

Kericuhan yang terjadi tepat di depan markas Kodim 0201 Medan merupakan simulasi pengamanan pemilu yang digelar usai upacara pelaksanaan apel gelar pasukan dalam rangka kesiapan pengamanan pemilu 2024 oleh Kodam 1 Bukit Barisan.

Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Mochammad Hasan mengatakan, apel pengamanan pemilu menunjukkan kesiapan TNI yang akan bersinergi bersama Polri dan masyarakat dalam pengamanan pemilu.

Apel kesiapan pengamanan pemilu dilaksanakan secara serentak pada 4 Provinsi seperti Sumut, Riau, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau dengan melibatkan 2.810 TNI AD.

"Hari ini kami TNI AD melaksanakan apel pasukan kesiapan pengamanan Pemilu. Ini sebagai langkah kami untuk melaporkan kepada rakyat bahwa TNI bersama tokoh masyarakat bersiap mengamankan pemilu  untuk membantu tugas Polri," kata Hasan.

Dalam kesempatan itu, Hasan mengajak seluruh rakyat, tokoh masyarakat, partai politik untuk sama sama mensukseskan pemilu damai.

Hasan berpesan, agar seluruh persoalan yang ada dapat dibicarakan bersama sama dengan penuh kekeluargaan.

"Suasana kekeluargaan harus kita jaga untuk mewujudkan pemilu damai. Karena itu kita semua yang ada di sini, ada pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat, jika ada masalah mari kita selesaikan secara bersama-sama," lanjutnya.

Sumatera Utara dengan luas wilayah dan besarnya jumlah penduduk lanjut Hasan menjadi barometer di Indonesia.

Dia pun percaya, Sumut dapat menjadi contoh daerah yang dapat mensukseskan pemilu tanpa merusak persaudaraan.

"Sumut adalah barometer di Indonesia, tentu itu merupakan tugas kita bersama menjaga daerah kita. Saya kira tidak ada yang tak bisa dibicarakan di Sumut secara baik baik dan penuh kekeluargaan," kata Hasan.

"Terakhir saya imbau agar masyarakat percaya terhadap pemerintah, negara dalam hal ini juga TNI dan Polri untuk menyandarkan masalah yang ada dimasyarakat kepada kami," tutup Hasan. (cr17)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved