Berita Internasional

Pengantin Pria Batalkan Pernikahan, Kesal Dipaksa Minum Air Cucian Kaki Mempelai Wanita

Seorang mempelai pria yang kesal membatalkan pernikahan karena dipaksa untuk meminum air cucian kaki pengantin wanita.

Sanook.com
Pengantin pria diminta cuci kaki calon istrinya lalu meminum airnya 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang mempelai pria yang kesal membatalkan pernikahan karena dipaksa untuk meminum air cucian kaki pengantin wanita.

Mempelai pria sudah membujuk keluarga pengantin wanita bahkan minta tolong kepada calon istrinya agar menghentikan tradisi tersebut.

Tetapi keluarga mempelai wanita menolaknya dan mendesak pengantin pria untuk meminum air cucian kaki pengantin wanita sebagai bukti tanda cintanya.

Dikutip Tribun-medan.com dari Sanook.com, Rabu (8/11/2023) peristiwa ini terjadi pada acara pernikahan pasangan kekasih yang digelar di pedesaan Provinsi Guangxi, Tiongkok.

Pada hari pernikahan, pengantin pria berangkat menjemput pengantin wanita di rumahnya.

Mengetahui bahwa tradisi setempat juga memiliki kebiasaan memblokir pintu, pengantin pria mempersiapkan diri dengan baik.

Pria itu mengeluarkan amplop merah dan membagikannya kepada kerabat mempelai wanita.

Ketika pintu terbuka untuk masuk ke dalam rumah, ternyata pengantin pria masih harus melewati rintangan lainnya sebelum menjemput mempelai wanita.

Paman mempelai wanita secara tiba-tiba menghentikan pengantin pria dan mengatakan bahwa prosesnya belum selesai sehingga tidak dapat membawa wanita tersebut pergi,

Keluarga mempelai pria bingung tetapi tidak punya pilihan selain mengikuti permintaan keluarga mempelai wanita.

Paman mempelai wanita mengatakan bahwa pengantin pria perlu membasuh kaki calon istrinya.

"Mencuci kaki akan menghilangkan segalanya dan membawa hal-hal yang lebih baik ke dalam hidup kalian," ujar paman mempelai wanita.

Selain itu, mencuci kaki pengantin wanita dianggap sebagai tradisi keluarga mereka.

Setelah mendengar ini, pengantin pria segera menyingsingkan lengan bajunya dan mulai membasuh kaki pengantin wanita dengan hati-hati.

Namun ketika dia selesai membasuh kakinya, dia menemukan perintah yang lebih mengejutkan lagi.

Paman mempelai wanita mengatakan pria itu harus minum air basuhan kaki milik calon istrinya.

Mempelai pria sangat bingung dan berpikir dia tidak bisa melaksanakan perintah itu.

Sementara itu, paman mempelai wanita mendorong pria tersebut agar segera meminum air basuhan kaki milik calon istrinya.

Pria itu menoleh ke arah calon ibu mertuanya, berharap akan membantu dan tidak membiarkan sang paman mempersulitnya lagi.

Namun ternyata ibu mempelai wanita dengan tegas mengatakan menantu laki-laki harus minum air untuk membasuh kaki mempelai wanita.

Mendengar hal itu, mempelai pria semakin bingung dengan sikap ibu istrinya.

Pria itu berusaha dengan suara lirik kepada orang tua calon istrinya agar memberinya air bersih untuk diminum.

Tetapi paman mempelai wanita menegur pengantin pria dan mendesaknya agar segera melakukan tradisi tersebut.

"Setiap orang mengikuti tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi dalam keluarga. Siapa pun yang menikah dengan keluarga ini, hal itu tidak dapat dihindari," tegas paman mempelai wanita.

Akhirnya mempelai pria mengalihkan perhatiannya kepada mempelai wanita.

Pria itu berharap kekasihnya bisa membantunya membujuk keluarga agar tidak melakukan tradisi tersebut.

Pengantin pria hanya ingin segera menikah dengan kekasihnya, dan berpikir yang terpenting adalah cintanya.

Namun yang mengejutkan, sang pengantin wanita setuju dengan tradisi keluarganya tersebut.

Bahkan mempelai wanita meragukan cinta calon suaminya karena menolak untuk meminum air basuhan kaki miliknya.

"Kamu selalu mengatakan kamu mencintaiku. Namun kini kamu bahkan tidak berani meminum air untuk mencuci kaki milikku. Itu hanya minuman. Apakah kamu tidak mencintaiku?” tanya mempelai wanita.

Pengantin wanita sekali lagi menekankan kepada pengantin pria bahwa ini adalah tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi di keluarganya dan tidak ada seorang pun yang dikecualikan.

Pengantin pria kaget dengan ucapan calon istrinya.

"Ini mungkin merupakan tradisi keluarga kamu, namun kita telah memasuki masyarakat modern dan tidak selalu mungkin untuk mengikuti hal ini," sahut mempelai pria.

Namun pengantin wanita dan keluarganya tetap bersikukuh.

Akhirnya pengantin pria tidak tahan lagi dan bersikeras tidak akan meminum air untuk membasuh kaki calon istrinya.

Bahkan pria itu mengatakan dirinya akan membatalkan pernikahan.

Namun ketika dihadapkan pada situasi ini, keluarga mempelai wanita masih menolak untuk menyerah.

Pengantin pria melihat ini dan menjadi sangat marah sehingga dia berbalik dan bertanya kepada salah satu pengiring pengantin di sebelahnya.

"Apakah kamu mau menikah dengan tradisi seperti ini?" tanya mempelai pria.

Pengiring pengantin wanita mengatakan tidak mau.

Lebih lanjut, mempelai pria bahkan bertanya kepada pengiring pengantin wanita tersebut bersedia menikah dengannya atau tidak.

"Tentu saja setuju," seru pengiring pengantin wanita.

Saat itulah pengantin wanita menyadari bahwa dia batal menikah dan calon suaminya akan menikah dengan pengiring pengantinnya.

Wanita itu segera menampar wajah mempelai pria.

Namun sebelum pengantin pria sempat menjawab, pengiring pengantin balik menampar mempelai wanita.

Setelah itu keduanya pergi meninggalkan rumah mempelai wanita.

Kini pernikahan pasangan kekasih tersebut gagal dan pengantin pria berharap keluarga mempelai wanita merenungkan sikap mereka.

(cr19/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

IKuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved